KOMPAS.com – Unggahan soal proses splash pregnancy, ramai diperbincangkan di media sosial.
Unggahan itu diposting oleh akun Twitter ini pada Jumat (26/5/2023).
Dalam unggahannya, pengunggah mengaku mengetahui splash pregnancy melalui pendidikan seks.
“18! Gais sekarang udah mulai banyak sex edukasi dan sender juga jadi tau ada splash pregnancy, buat kalian yg aktif secara seksual ataupun cuma smpe petting gimana nyikapi hal itu,” tulis pengunggah.
Baca juga: Pertama Kali di Dunia, Bayi Lahir dari Robot Sperma, Bagaimana Prosesnya?
Hingga Sabtu (27/5/2023), unggahan itu sudah dilihat lebih dari 101.000 kali dan mendapat 330 likes.
Lantas, apa itu splash pregnancy?
Penjelasan dokter
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RS Advent Bandung Wawang Setiawan Sukarya menjelaskan, splash pregnancy adalah kehamilan yang terjadi akibat sperma masuk ke dalam vagian tanpa adanya penetrasi atau hanya melakukan petting.
“Padahal penisnya tidak dimasukkan (petting),” ucap Wawang kepada Kompas.com, Sabtu (27/5/2023).
Menurutnya, splash pregnancy terjadi ketika penis digesek-gesekan atau menyentuh sekitar vagina.
“Terjadi ejakulasi, lalu ada spermatozoa yang masuk,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, splash pregnancy adalah kejadian yang jarang terjadi.
Sementara, cairan pra-ejakulasi yang disebut dengan percum atau mazi tidak dapat menyebabkan kehamilan.
"Percum atau mazi itu hanya lendir yang keluar karena terangsang bukan ejakulasi, tidak mengandung spermatozoa,” terangnya.
Baca juga: 11 Ciri-ciri Orang Sedang Hamil, Apa Saja?
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang juga merupakan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Soegijapranata Indra Adi Susianto mengatakan hal senada.
“Splash pregnancy adalah kehamilan yang terjadi akibat pembuahan di luar vagina,” kata Indra kepada Kompas.com, Sabtu (27/5/2023).
Ia menjelaskan, pembuahan ini bisa terjadi secara disengaja atau tidak disengaja, tanpa adanya penetrasi.
“Proses pembuahan ini bisa terjadi adanya sperma bisa mencapai vulva (bibir vagina) atau area vagina, sehingga perempuan punya peluang untuk hamil,” jelasnya.
Meski tidak adanya penetrasi, proses ejakulasi dapat membuat sperma bisa mencapai bibir vagina.
“Jika ejakulasi tersebut bisa sedikit masuk ke vagina, maka kesempatan untuk terjadinya hamil akan semakin besar,” ungkapnya.
Baca juga: Sederet Mitos Gerhana Bulan Malam Ini, Larangan bagi Ibu Hamil hingga Kontaminasi Makanan
Ia juga menerangkan, sperma yang menempel di jari dan menyentuh vagina dapat menyebabkan kehamilan.
Meski demikian, ia membantah anggapan perempuan dapat hamil jika ada sperma yang menempel di wc toilet dan saat berenang di kolam renang.
Hal itu karena sperma mempunyai "masa hidup" yang sebentar dan harus berada di tingkat keasamaan tertentu.
"Jadi tidak akan mungkin akan terjadi pembuahan atau hamil. Itu tidak akurat dan tidak benar," tutupnya.
Baca juga: Benarkah Wanita Transgender Bisa Hamil Lewat Tranplantasi Rahim?
Meningkatkan peluang melalui splash pregnancy
Perlu diketahui bahwa kemungkinan kehamilan dengan cara ini jauh lebih rendah dibanding hubungan seksual dengan penetrasi.
Dilansir dari Kompas.com (24/2/2020), peluang terjadinya splash pregnancy dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut:
- Melakukan hubungan intim dekat dengan ovulasi atau masa subur.
- Usahakan tetap berbaring telentang setelahnya selama beberapa waktu.
- Gunakan pelumas ramah kesuburan.