KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menanyakan jarak umur anak yang ideal, viral di media sosial setelah dibagikan akun Twitter ini, Sabtu (27/5/2023).
Pengunggah menanyakan jarak usia anak yang ideal saat orangtua akan merencanakan kehamilan.
"Jarak antaranak ke satu (dan) ke dua yang bagus berapa tahun ya?" tanya pengunggah.
Hingga Senin (12/6/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 1,2 juta kali, disukai 10.600 akun Twitter, dan dibagikan 593 kali.
Lalu, berapa jarak usia ideal antara kakak dan adik saat orangtua merencanakan kehamilan?
Baca juga: Jadwal, Usia, dan Jenis Vaksin Imunisasi Anak Rekomendasi IDAI 2023
Kondisi ibu yang akan hamil
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSIA Anugerah Semarang Indra Adi Susianto menjelaskan bahwa ada jarak ideal antara kelahiran dan kehamilan seorang ibu.
Menurut Indra, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menyarankan, jarak ideal kelahiran dan kehamilan berikutnya ialah minimal 33 bulan.
Indra menambahkan, WHO merekomendasikan untuk ibu menunggu paling tidak 2-3 tahun sebelum kehamilan selanjutnya.
Hal ini untuk mengurangi risiko kematian ibu dan anak, serta meningkatkan kesehatan dan kualitas gizi ibu selama hamil dan melahirkan.
"Kehamilan dan melahirkan siap fisik, mental, dan sosial, jadi bukan cuma fisik," kata Indra kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023).
pihaknya mengungkapkan, seorang calon ibu harus memperhatikan kondisi dirinya sebelum memutuskan memiliki anak.
Kondisi tersebut diperlukan untuk membuat pertumbuhan anak lancar dan mengindari kehamilan risiko tinggi.
"Kehamilan berisiko tinggi biasanya terjadi karena faktor 4 Terlalu dan 3 Terlambat," kata dia.
Indra menyebutkan, seorang ibu harus menghindari kondisi berikut saat akan hamil:
- Terlalu muda untuk hamil, kurang dari 20 tahun
- Terlalu tua untuk hamil, lebih dari 35 tahun
- Terlalu sering hamil, anak lebih dari 3
- Terlalu dekat atau rapat jarak kehamilannya, kurang dari 2 tahun
- Terlambat mengambil keputusan sehingga terlambat mendapatkan penanganan
- Terlambat sampai ke tempat rujukan karena kendala transportasi
- Terlambat mendapat penanganan fasilitas kesehatan karena tidak berkoordinasi sebelum sampai ke tempat rujukan.
Baca juga: Tekanan Darah Rendah pada Anak: Penyebab dan Gejalanya
Jarak umur ideal anak
"Kurang dari dua tahun risiko meningkat, juga lebih dari 4 tahun," lanjutnya.
Wawang menjelaskan, ibu yang akan hamil saat anaknya berusia kurang dari 2 tahun maka bagian uterus atau rahimnya belum benar-benar pulih setelah kehamilan pertama.
Akibatnya, bisa terjadi perdarahan setelah melahirkan (post partum bleeding). Selain itu, ada risiko terjadi robekan rahim saat anak yang dilahirkan besar.
Dokter Spesialis Anak dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Tisnasari Hafsah menyetujui batas umur minimal tersebut.
"Setahu saya idealnya setelah 2 tahun baru sebaiknya kalau berencana hamil lagi," katanya.
Ia juga menyebut, sebaknya satu keluarga tidak mengasuh lebih dari satu anak usia balita.
Baca juga: Ramai soal Video Cara Mengatasi Tantrum pada Anak, Ini Tips dari Psikolog
Perhatikan kondisi psikologis anak
Sementara itu, psikolog klinis anak dan remaja dari Ohana Space Monica Sulistiawati mengungkapkan bahwa secara psikologis beda usia disarankan minimal 3 tahun.
"Karena di usia 1-2 tahun anak masih memerlukan attachment dan bonding (ikatan emosional) yang kuat dengan orangtuanya, terutama sosok ibu," jelasnya.
Menurut Monica, ketika anak punya adik di usia tersebut, mereka harus berbagi kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya. Akibatnya, kebutuhan emosionalnya tidak benar-benar terpenuhi.
"Sedangkan di usia sekitar 3 tahun, anak masih memerlukan afeksi dan perhatian dari orangtuanya namun mereka juga mulai mempelajari konsep sharing sehingga bisa lebih berbagi, empati, dan care dengan sibling-nya," lanjut dia.
Monica mengungkapkan tidak ada batas usia maksimal jarak antaranak. Namun, perbedaan usianya direkomendasikan tidak terlalu jauh.
"Kalau terlalu jauh mereka sulit memahami satu sama lain," ujarnya.
Kondisi tersebut terjadi karena ada perbedaan tahapan perkembangan antara anak yang usianya terpaut jauh.
Misalnya, remaja tidak akan terlalu mempedulikan mainan adiknya yang masih usia TK. Kondisi ini menurutnya membuat hubungan satu sama lain menjadi kurang erat.
Selain itu, ada risiko kakak menganggap adik mengganggu kesehariannya karena terbiasa sendiri.
Meskipun demikian, Monica menyebut batasan ini tidak berlaku saklek. Sebab menurut dia untuk merencanakan kehamilan dan memiliki anak, banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
"Kesiapan orangtua menjadi faktor utama dibanding sekadar menghitung perbedaan usia," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.