Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Merebak, Waspadai Ciri-ciri Hewan Terinfeksi Rabies!

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Victoria Antonova
Air liur berlebihan menjadi salah satu ciri hewan terinfeksi rabies.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penyakit rabies ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di beberapa daerah di Indonesia.

Di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) misalnya, total orang yang terkena gigitan hewan terinfeksi virus rabies mencapai 270 orang per Senin (12/6/2023).

Diberitakan Kompas.com, Jumat (16/6/2023), kejadian serupa menyerang 26 orang di Kabupaten Sikka, NTT.

Bahkan, dari puluhan korban gigitan anjing rabies tersebut, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabies adalah penyakit yang ditularkan dari hewan terinfeksi ke manusia melalui air liur, termasuk dengan gigitan.

Lalu, bagaimana ciri atau gejala rabies pada hewan yang terinfeksi?

Baca juga: Ketahui Gejala Rabies pada Hewan dan Cara Penanganannya


Ciri hewan terinfeksi rabies

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan rabies sebagai penyakit dari hewan yang menyerang sistem saraf pusat manusia.

Saat gejala klinis muncul, penyakit rabies hampir 100 persen fatal bagi penderitanya karena sudah menyerang kinerja otak.

Dari 99 persen kasus, anjing peliharaan bertanggung jawab atas penularan virus rabies ke manusia. Namun, rabies juga dapat menyerang hewan peliharaan lain dan hewan liar.

Virus rabies menyebar dari hewan ke manusia melalui air liur dengan media penyebaran berupa gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan luka terbuka.

Dilansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), rabies hanya menyerang mamalia, makhluk berdarah panas dengan bulu, termasuk manusia.

Hewan yang mengidap rabies sebenarnya tidak dapat diketahui hanya dengan melihat. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah melakukan pengujian laboratorium.

Namun, hewan terinfeksi rabies akan menunjukkan tingkah aneh yang tidak biasa. Misalnya, mereka akan lebih agresif dan mencoba menggigit manusia atau hewan lain.

Berikut beberapa ciri hewan yang terinfeksi rabies:

Beberapa hewan mungkin tidak terlihat sakit, sehingga penting untuk tidak asal mengelusnya terutama jika bertemu di lingkungan luar.

Selain itu, jika melihat kelelawar tergeletak di tanah, patut diwaspadai telah terinfeksi rabies dan tidak sembarangan untuk menyentuhnya.

Baca juga: KLB Rabies: Jumlah Kematian, Penyebab, dan Daerah dengan Kasus Tertinggi

Tiga fase gejala rabies pada hewan

Di sisi lain, dikutip dari Kompas.com (14/6/2023), terdapat tiga fase gejala rabies yang dapat menyerang hewan.

1. Fase prodromal

Gejala rabies pada fase prodromal biasanya akan muncul tiga hari setelah terinfeksi, meliputi:

  • Perubahan perilaku drastis
  • Suka bersembunyi di tempat gelap karena sensitif terhadap cahaya
  • Takut dengan air (hidrofobia)
  • Hewan aktif menjadi tenang atau pemalu dan sebaliknya.
2. Fase eksitasi

Fase eksitasi merupakan fase saat virus rabies telah berkembang dalam kelenjar air liur. Berlangsung sekitar 3-5 hari, ciri fase ini meliputi:

  • Produksi air liur berlebih
  • Tingkah laku berubah menjadi agresif
  • Tidak mengenali pemiliknya
  • Menggigit benda apa pun yang bergerak di sekitarnya.
3. Fase paralisis

Fase paralisis atau kelumpuhan adalah fase terakhir dari gejala rabies pada hewan.

Terjadi saat virus telah menyebar hingga ke otak, biasanya gejala akan berlangsung selama 3-4 hari sebelum akhirnya meninggal.

Gejala pada fase paralisis antara lain:

  • Rahang mengunci
  • Hewan ambruk atau tidak bisa berdiri.

Baca juga: Penyakit Rabies Buat Penderitanya Takut Air, Benarkah?

Cara mencegah hewan terkena rabies

Dikutip dari laman WebMD, cara terbaik untuk mencegah rabies adalah melakukan vaksinasi hewan peliharaan sesuai jadwal.

Vaksin tidak hanya menghindari hewan peliharaan dari rabies, tetapi juga melindungi hewan lain dan manusia di sekitarnya.

Namun, jika vaksinasi tidak rutin dilakukan, rabies pada hewan peliharaan dapat dicegah dengan menghindari kontak hewan liar.

Adapun saat berjalan-jalan, pastikan untuk mengikat hewan peliharaan dengan tali dan selalu waspada terhadap lingkungan sekitar.

Sebab, hewan yang berkeliaran bebas lebih mungkin bersentuhan dengan hewan liar dan tertular virus.

Jika melihat hewan liar atau hewan peliharaan bertingkah aneh, segera hubungi dokter hewan atau otoritas kesehatan lain.

Jangan mencoba untuk menyentuh atau bahkan menangkap hewan suspek rabies sendiri. Sebaliknya, tetap jaga jarak dan peringatkan orang sekitar untuk tetap waspada.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi