Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Ekosistem? Berikut Pengertian dan Fungsinya

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/ugurhan
Ilustrasi pengertian dan contoh ekosistem.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Secara sederhana, ekosistem dapat disebut sebagai komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya.

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Dilansir dari National Geographic, ekosistem adalah area geografis di mana tumbuhan, hewan, dan organisme lainnya, serta cuaca dan lanskap wilayah, bekerja bersama-sama membentuk lingkungan kehidupan.

Ekosistem mengandung bagian biotik atau hidup, meliputi tumbuhan, hewan, dan organisme lainnya, dan Faktor abiotik atau bagian tak hidup yang meliputi batu, suhu, dan kelembaban.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 3 Fungsi Terumbu Karang sebagai Salah Satu Ekosistem yang Penting

Setiap faktor dalam ekosistem saling bergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Misalnya, perubahan suhu dalam ekosistem sering kali akan mempengaruhi tumbuhan yang akan tumbuh di sana.

Begitu pula hewan yang bergantung pada tumbuhan untuk makanan dan sebagai tempat berlindung, harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Ekosistem dapat sangat besar atau sangat kecil dan seluruh permukaan Bumi adalah serangkaian ekosistem yang saling terhubung.

Baca juga: Mengenal Ikan Aligator, Tak Boleh Dipelihara dan Berbahaya bagi Ekosistem

Fungsi ekosistem

Fungsi ekosistem mencerminkan aktivitas kehidupan kolektif tumbuhan, hewan, dan mikroba serta efek yang ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas ini terhadap kondisi fisik dan kimia lingkungan mereka.

Dikutip dari Bio Differences, fungsi ekosistem adalah untuk menjaga keseimbangan alam dan siklus kehidupan.

Adanya ekosistem alami juga akan melindungi, melestarikan, dan menghargai keanekaragaman hayati, sumber daya alam, dan mewariskan warisan hayati.

Di sisi lain, ekosistem buatan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mempelajari atau meneliti proses alam, menikmati manfaat dari lingkungan yang diciptakan secara artifisial.

Itu juga dapat digunakan untuk meningkatkan hasil lahan, praktik peternakan, meningkatkan produktivitas alami dengan menggunakan alat dan teknik buatan.

Baca juga: Dari Toba hingga Matano, Berikut 5 Danau Terbesar di Indonesia

Sejalan dengan itu, dikutip dari laman SERC, sejumlah fungsi ekosistem antara lain adalah melindungi rumah dari banjir, menyaring polusi, hingga menyediakan habitat bagi ikan, kepiting, dan satwa liar lainnya.

Fungsi ekosistem tidak hanya melibatkan spesies individual, tetapi juga semua interaksi biologis dan fisik yang terjadi dalam suatu lingkungan.

Beberapa spesies memiliki pengaruh yang besar terhadap cara ekosistem mereka beroperasi.

Rantai makanan dalam ekosistem

Sumber energi dasar hampir semua ekosistem adalah energi dari sinar Matahari yang digunakan oleh organisme autotrofik ekosistem (yang dapat membuat makanan sendiri).

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, organisme-organisme tersebut mampu melakukan fotosintesis, menggunakan energi sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat sederhana yang kaya energi.

Autotrof menggunakan energi yang disimpan dalam karbohidrat sederhana untuk memproduksi senyawa organik yang lebih kompleks, seperti protein, lipid, dan pati.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga proses kehidupan organisme tersebut. Segmen autotrofik dari ekosistem umumnya disebut sebagai tingkat produsen.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Terumbu Karang, Pengertian dan Fungsinya

Bahan organik yang dihasilkan oleh autotrof secara langsung atau tidak langsung memberi makan organisme heterotrofik.

Heterotrof adalah konsumen dalam ekosistem yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Semua hewan, fungi, dan sebagian besar bakteri/mikroorganisme lainnya adalah heterotrof.

Secara bersama-sama, autotrof dan heterotrof membentuk berbagai tingkat trofik (makanan) dalam ekosistem.

Pergerakan materi organik dan energi dari tingkat produsen melalui berbagai tingkat konsumen membentuk suatu rantai makanan.

Misalnya, suatu rantai makanan yang umum di padang rumput adalah rumput (produsen) → tikus (konsumen primer) → ular (konsumen sekunder) → elang (konsumen tersier).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi