Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyimpan Daging Kurban agar Awet, Tak Perlu Dicuci Dulu

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/MDJAFF
Cara menyimpan dgaing kurban agar awet
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Saat hari raya Idul Adha, umat Islam akan menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada kelompok penerima serta lingkungan sekitar.

Setelah menerima daging kurban, masyarakat dapat segera mengolahnya menjadi aneka masakan khas Lebaran Haji.

Namun, apabila ingin dimasak di kemudian hari, masyarakat juga dapat menyimpan daging kurban ke dalam kulkas.

Sebelum menyimpan daging ke dalam kulkas, terdapat beberapa cara agar daging kurban lebih awet dan tidak bau.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana cara menyimpan daging kurban agar awet?

Baca juga: Mudah dan Cepat, Ini 18 Cara Membuat Daging Kurban Empuk


Cara simpan daging kurban agar awet

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut cara dan tips menyimpan daging kurban agar tahan lama:

1. Daging kurban tak perlu dicuci

Dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), masyarakat dapat menyimpan daging kurban ke dalam kulkas atau freezer jika tidak ingin langsung memasaknya.

Saat proses penyimpanan, daging tersebut bisa langsung disimpan tanpa dicuci terlebih dahulu.

Hal tersebut lantaran proses pencucian akan memberi peluang bagi penyakit-penyakit yang berasal dari air mentah masuk ke dalam daging.

2. Potong kecil daging sebelum disimpan

Sebelum disimpan, daging sapi maupun kambing mentah sebaiknya dipotong kecil-kecil terlebih dahulu.

Dikutip dari Kompas.com (20/7/2021), memotong daging menjadi lebih kecil akan membantu lebih mudah mencairkannya saat dikeluarkan dari freezer.

Selain itu, potongan-potongan kecil daging mentah juga akan meminimalkan kontak daging lain dengan tangan yang mungkin saja telah terkontaminasi bakteri bibit penyakit.

Baca juga: Cara Mengolah Daging Kurban Kambing agar Tak Bau Prengus

3. Simpan dalam wadah tertutup di freezer

Daging kurban mentah sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup di dalam kulkas atau freezer. Dengan demikian, umur simpan akan lebih lama.

Selain itu, pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak akan aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.

Apabila cara pembekuan dan penyimpanan sudah benar, kerusakan warna, aroma, dan sari minyak pun akan lebih kecil.

Adapun lama penyimpanan maksimum daging sapi yang dianjurkan, yakni:

  • 2 bulan pada temperatur minus 12 derajat celsius.
  • 4 bulan pada temperatur minus 18 derajat celsius.
  • 8 bulan pada temperatur minus 24 derajat celsius.
  • 12 bulan pada temperatur minus 30 derajat celsius.

Baca juga: Cara Mengolah Daging Kurban Kambing agar Tak Bau Prengus

4. Jangan dicairkan atau disimpan di suhu ruangan

Daging mentah, baik daging sapi, kambing, atau ayam akan lebih baik apabila tidak disimpan terlalu lama di suhu ruangan.

Penting untuk segera memasukkan daging ke dalam kulkas, setidaknya 1 jam setelah diperoleh.

Selain jangan disimpan di suhu ruangan, sebaiknya juga minimalisir untuk mencairkan daging mentah di suhu ruangan setelah diambil dari pembekuan dalam freezer.

Sebab, daging yang sudah bersentuhan dengan udara luar akan mulai bereaksi terhadap bakteri.

Sebagai solusi, pindahkan daging ke chiller terlebih dahulu agar daging mencair tanpa kehilangan suhu dinginnya.

(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita, Alinda Hardiantoro/Editor: Gloria Setyvani Putri, Rizal Setyo Nugroho)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi