Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bantul Hari Ini, Analisis Penyebab, dan Aktivitas Merapi...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Gunung Merapi dilihat dari Bendungan Kendalsari atau Karangkendal, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Gunung Merapi diketahui memiliki dua kubah lava setelah ditemukan kemunculan kubah lava baru pada 2021.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menegaskan, gempa yang mengguncang Bantul, Kulon Progo, dan sejumlah wilayah Yogyakarta pada hari ini, Jumat (30/6/2023) tidak berdampak pada aktivitas Gunung Merapi.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso kepada Kompas.com, Jumat (30/6/2023) malam.

"Sampai saat ini kejadian tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas Merapi," kata dia.

Kendati demikian, Agus memaparkan bahwa gempa pada Jumat malam tersebut juga terasa di Pos Pengamatan Gunung Merapi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Untuk mengetahui aktivitas visual terkini Gunung Merapi usai kejadian gempa barusan silakan kunjungi Youtube BPPTKG," imbuhnya.

Baca juga: Analisis Gempa M 6,4 Yogyakarta Hari Ini, Pemicu Subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia

Diketahui, gempa magnitudo 6,4 yang kemudian diperbarui menjadi magnitudo 6,0 tersebut terasa di sejumlah wilayah Yogyakarta pada pukul 19.57 WIB.

Episenter gempa terletak pada koordinat 8,63 LS dan 110,08 BT atau tepatnya berada di laut pada jarak 81 kilometer arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.

Dirinya mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan selalu mengikuti informasi terkait perkembangan aktivitas Merapi melalui BPPTKG.

Baca juga: Gempa M 6,4 Yogyakarta dan Wilayah yang Merasakannya...

Baca juga: Daftar Wilayah yang Merasakan Gempa M 6,4 di Yogyakarta Hari Ini

Analisis gempa Yogyakarta

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujarnya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (30/3/2023)

Gempa tersebut dirasakan di sejumlah wilayah yakni:

Gempa tersebut tak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 3,9.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi