Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Mahasiswa KKN Universitas Mataram Diusir Warga, Ini Kata Kampus

Baca di App
Lihat Foto
Twitter @merapi_uncover
Mahasiswa KKN Universitas Mataram diusir warga Lombok.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Unggahan video dengan narasi mahasiswa Universitas Mataram diusir warga saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) viral di media sosial.

Pengusiran itu dilakukan disebut karena tindakan salah seorang mahasiswa peserta KKN yang membuat warga tersinggung.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter ini pada Senin (24/7/2023).

"Seluruh mahasiswa Unram yang KKN di usir warga," tulis keterangan dalam video tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa salah satu mahasiswa yang berinisial AP, telah menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya.

"Dalam video klarifikasi yang itu, AP menyampaikan permintaan maaf atas pihak-pihak yang tersinggung," tulis akun tersebut.

Video klarifikasi itu diunggah melalui akun Instagram @kkn.desakayangan2023.


Sebelumnya, AP, sempat berkelakar di media sosial bahwa tidak ada yang cantik di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, tempat dia dan kawan-kawannya melakukan KKN.

Hingga Senin (24/7/2023) sore, unggahan tersebut telah dikomentari 311 warganet, dibagikan kepada 630 akun, dan disukai hingga 1.936 pengguna.

Lantas bagaimana penjelasan pihak kampus?

Baca juga: Mahasiswanya Diduga Berbuat Asusila di Tempat KKN, UGM Minta Maaf

Penjelasan Universitas Mataram

Pihak Universitas Mataram buka suara terkait video viral mahasiswanya yang disebut diusir warga saat melaksanakan KKN di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram, Sukartono mengatakan, pihaknya amat menyayangkan perbuatan salah satu mahasiswa KKN yang tidak menggunakan media sosialnya untuk menyosialisasikan kegiatan-kegiatan program KKN-nya.

Menyusul kejadian itu, pihaknya segera mengirim koordinator kerja sama dan KKN ke desa yang menjadi lokasi KKN.

"Pagi tadi kami sudah mengirim Dr Misbahuddin sebagai Koordinator Kerja Sama dan KKN ke Desa Kayangan untuk bertemu langsung dengan kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat di sana untuk meminta maaf atas nama instansi,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Menurut Misbahuddin yang datang langsung ke lokasi KKN, pihak terkait telah melakukan mediasi bersama Kepala Desa Kayangan dan para warga. Dalam pertemuan tersebut, permasalahan sudah selesai.

"Kami sudah bertemu dengan Bu Camat, Kepala Desa, dan Kesbangpol setempat, sudah tidak ada masalah dan semua sudah kondusif," katanya.

Baca juga: Mahasiswa UNP Diusir Warga Usai Sindir Lokasi KKN Tak Ada Air

Tidak ada pengusiran

Misbahuddin juga mengatakan tidak ada pengusiran terhadap kelompok mahasiswa KKN di Desa Kayangan.

“Tidak ada pengusiran dari warga. Ya memang ada beberapa warga yang tidak terima, itu wajar, hanya 2-3 orang saja yang tidak terima. Mahasiswi yang bersangkutan juga dipulangkan itu berdasarkan permintaan Bu Camat demi keamanan mahasiswi itu sendiri,” tutur dia.

Sukartono menambahkan, hingga saat ini tidak ada penarikan mahasiswa KKN di Desa Kayangan. Mereka masih melakukan kegiatan KKN di desa tersebut.

“Masyarakat, kepala desa, dan tokoh-tokoh masyarakat di sana masih kooperatif. Jadi adik-adik mahasiswa itu juga masih bisa menjalani program KKN di sana. Mahasiswi yang bersangkutan itu juga dipulangkan hanya beberapa hari saja,” jelasnya.

Menyikapi kejadian ini, LPPM Unram menurut dia terus memberikan pembekalan rutin kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan para mahasiswa KKN untuk terus menjaga etika dalam bermasyarakat.

Baca juga: Aksi Mahasiswa KKN UGM Bersihkan 300 Ton Sampah Pantai Terkotor Ke-2 di Indonesia Bersama Pandawara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi