Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Siswa SMA di Banjarmasin Tikam Teman di Kelas

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Peter Leee
Ilustrasi kekerasan pada anak.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Polresta Banjarmasin mengamankan ARR (15), siswa kelas 10 SMA negeri di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang menikam teman sekolahnya, MRN (15) di dalam kelas.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (31/7/2023) pukul 07.15 Wita ketika korban berada di dalam kelas.

"Tiba-tiba si pelaku ini mengeluarkan sebilah pisau lalu menusukkan ke arah korban," kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian, dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/8/2023).

Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka di lengan bagian kanan dan perut sebelah kanan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Video yang memperlihatkan pelaku menikam korban kemudian viral di media sosial. Dalam video, teman korban yang duduk tidak jauh dari lokasi penikaman tidak berbuat apa-apa.

Lantas, apa alasan siswa SMA di Banjarmasin menikam teman satu sekolahnya di dalam kelas?

Baca juga: 9 Cara Mencegah Bullying, Apa Saja?

Diduga sering di-bully

Thomas mengatakan, pelaku sempat melarikan diri setelah menikam temannya di dalam kelas.

Meski begitu, pelaku dapat diamankan dan dibawa ke Polresta Banjarmasin untuk menjalani pemeriksaan.

Saat dimintai keterangan, pelaku mengaku melakukan penikaman karena merasa kesal dan sakit hati akibat sering di-bully atau dirundung oleh korban.

"Hasil informasi sementara pelaku mengaku sakit hati karena di-bully oleh korban," jelas Thomas, dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Supaya peristiwa seperti itu tidak terulang, ia meminta pihak sekolah untuk terus berkomunikasi dengan para siswanya.

"Untuk sekolah sendiri, kami imbau guru-guru lebih mendalami komunikasi kepada siswa," sarannya.

"Sehingga apabila ada gesekan kecil antarsiswa segera bisa diatasi," sambung Thomas.

Baca juga: Cegah Bullying di Tempat Kerja, Begini Caranya

Ayah korban bantah anaknya lakukan bullying

Terpisah, Faisal Aqli selaku ayah korban membantah anaknya melakukan perundungan kepada pelaku.

Ia juga menunjukkan bukti percakapan pesan antara anaknya dengan pelaku. Dalam pesan itu, pelaku sering bertanya mengenai tugas sekolah dan game kepada korban.

Kurniawan selaku kuasa hukum Faisal mengatakan, tidak ada indikasi tindak perundungan berdasarkan bukti percakapan antara pelaku dengan korban di media sosial sejak Oktober 2022.

Oleh sebab itu, ia berharap pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

"Kami melihat pelaku sering menanyakan posisi korban dan kejadiannya pun di sekolah, tidak wajar membawa sajam, artinya sudah direncanakan," kata Kurniawan, dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Baca juga: 7 Alasan Remaja Melakukan Bullying, Orangtua Harus Paham

Biaya pengobatan korban ditanggung Pemprov Kalsel

Pemprov Kalsel akan menanggung biaya pengobatan korban setelah mengalami luka akibat ditikam pelaku.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa, Kepala Dinas Pendidikan Kalsel Muhammadun mengatakan, ia sudah menjenguk korban di RSUD Ullin, Banjarmasin.

Menurutnya, kondisi korban berangsur membaik setelah dioperasi.

"Alhamdulilah tadi sudah ada penanganan cepat terhadap korban," tutur Madun.

Madun berencana memanggil pihak sekolah atas peristiwa penikaman di dalam kelas tersebut.

(Sumber: Kompas.com/Andi Muhammad Haswar | Editor: Michael Hangga Wismabrata, Khairina, Muhammad Syahrial).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi