Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertusuk Paku Berkarat Berpotensi Tetanus, Apa yang Harus Dilakukan?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ANANT KASETSINTSOMBUT
Ilustrasi paku berkarat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seseorang yang tertusuk paku berisiko mengalami penyakit tetanus, terutama apabila kondisi pakunya sudah berkarat.

Dikutip dari WHO, tetanus merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh spora bakteri Clostridium tetani.

Spora ini dapat ditemukan di mana saja, terutama di tanah, abu, alat berkarat seperti paku, jarum, kawat berduri, serta saluran usus atau kotoran hewan dan manusia.

Spora C. tetani dapat bertahan selama bertahun-tahun dan sangat tahan terhadap panas dan sebagian besar antiseptik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri tetanus dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui luka terbuka di kulit, misalnya akibat:

Baca juga: Gejala Sifilis, Infeksi Menular Seksual yang Mulai Marak di Indonesia

Gejala tetanus

Masa inkubasi dari tetanus diketahui bervariasi, yakni antara tiga sampai 21 hari setelah infeksi. Namun, sebagian besar kasus terjadi dalam 14 hari.

Tetanus didiagnosis berdasarkan gambaran klinis dan bisa tidak memerlukan pengecekan laboratorium. Berikut ini beberapa gejala seseorang mengalami tetanus:

Baca juga: Waspada Saat Muncul Garis Merah di Kulit, Bisa Jadi Tanda Infeksi Ini

 

Faktor risiko tetanus

Faktor risiko merupakan berbagai hal yang bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit infeksi ini.

Dilansir dari MayoClinic, berikut faktor risiko tetanus:

  • Luka terkena benda berkarat atau serpihan kayu
  • Tidak vaksinasi tetanus
  • Luka yang terkena tanah atau pupuk kandang
  • Riwayat kondisi medis penekan kekebalan
  • Lesi kulit yang terinfeksi pada orang yang hidup dengan diabetes
  • Tali pusat yang terinfeksi ketika seorang ibu tidak divaksinasi sepenuhnya
  • Jarum bersama dan tidak bersih saat menggunakan obat-obatan terlarang.

Komplikasi tetanus

Jika tidak segera ditangani, tetanus dapat menyebabkan komplikasi penyakit atau masalah kesehatan lain seperti:

  • Masalah pernapasan
  • Penyumbatan arteri paru-paru
  • Radang paru-paru (pneumonia)
  • Patah tulang
  • Masalah kehamilan
  • Kematian.

Baca juga: Cara Mengatasi Cantengan agar Infeksi Tak Makin Parah

Pencegahan tetanus

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pencegahan utama tetanus yakni dengan menjalani vaksinasi.

Vaksinasi tersebut agar tubuh membuat antibodi untuk melawan racun tetanus.

Selain itu, terdapat beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan guna menghindari paparan infeksi tetanus, yaitu:

  • Menggunakan alas kaki yang tebal dan tertutup saat di luar ruangan
  • Menjalani vaksinasi tetanus lengkap sebelum bepergian ke luar negeri
  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin
  • Tidak menunda pertolongan pertama saat mengalami luka ringan
  • Mengganti balutan luka secara rutin dan menjaganya agar tidak basah
  • Memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami luka yang parah
  • Melakukan perawatan luka dengan benar.

Pengobatan tetanus

Dilansir dari MedicalNewsToday, dokter kemungkinan akan meresepkan penisilin atau metronidazol untuk mengobati tetanus.

Antibiotik ini mencegah bakteri berkembang biak dan menghasilkan racun saraf yang menyebabkan kejang dan kekakuan otot.

Bagi pasien yang alergi terhadap penisilin atau metronidazol, dapat diberikan tetrasiklin sebagai gantinya.

Dalam mengobati kejang otot dan kekakuan, pasien dapat diresepkan beberapa obat, antara lain:

  • Antikonvulsan, seperti diazepam (Valium) untuk mengendurkan otot untuk mencegah kejang, mengurangi kecemasan, dan bekerja sebagai obat penenang.
  • Relaksan otot, seperti baclofen untuk menekan sinyal saraf dari otak ke sumsum tulang belakang, sehingga mengurangi ketegangan otot.
  • Agen penghambat neuromuskuler seperti pancuronium dan vecuronium untuk memblokir sinyal dari saraf ke serat otot dan berguna dalam mengendalikan kejang otot.

Baca juga: Ramai soal Penularan Kutil Kelamin Melalui Benda, Ini Kata Dokter

Selain dengan obat, dokter juga dapat melakukan atau merekomendasikan pengobatan lainnya seperti:

  • Operasi

Jika menurut dokter luka rawan tetanus sangat besar, mereka mungkin akan mengangkat otot yang rusak dan terinfeksi sebanyak mungkin melalui pembedahan yang disebut dengan debridemen.

Debridemen adalah tindakan membuang jaringan yang mati atau terkontaminasi, serta membuang benda asing dari tubuh.

Dalam kasus luka rawan tetanus, benda asing tersebut mungkin berupa kotoran atau pupuk kandang.

  • Perbaikan nutrisi

Seorang penderita tetanus membutuhkan asupan kalori harian yang tinggi karena aktivitas otot yang meningkat.

  • Ventilator

Beberapa pasien mungkin memerlukan dukungan ventilator untuk membantu pernapasan jika pita suara atau otot pernapasan mereka terpengaruh.

Baca juga: Apakah Penyakit Antraks Bisa Menular Antarmanusia?

Apa yang harus dilakukan jika menginjak paku?

Jika seseorang menginjak paku, penderita sebaiknya melakukan langkah-langkah berikut untuk membersihkan dan membalut lukanya:

  • Benar-benar mencuci tangan dengan sabun
  • Berikan tekanan lembut dengan kain bersih untuk memperlambat pendarahan
  • Bilas luka dengan air bersih dan sabun sesegera mungkin selama lima sampai 10 menit
  • Jika ada kotoran di luka, disinfektan beberapa pinset dengan alkohol gosok dan gunakan untuk menghilangkannya sebanyak mungkin
  • Oleskan antiseptik, salep antibiotik, atau keduanya pada area luka jika tersedia. Balut luka dengan perban bersih
  • Setelah itu, cari perawatan medis untuk penanganan yang tepat.

Baca juga: Bisa Menular, Ini Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan Kudis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi