Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unnes Meninggal di Kamar Kontrakan, Polisi Masih Selidiki Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
Polrestabes Semarang
Kondisi rumah kontrakan korban KMF di Gunungpati, Semarang, Selasa (8/8/2023).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang mahasiswa di Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial KMF (21) ditemukan meninggal di kamar kontrakannya di Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/8/2023).

Mahasiswa jurusan matematika tersebut pertama kali ditemukan oleh teman kontrakannya dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala di dalam ember.

Pemilik kontrakan, Ngarjo (45) mengungkapkan bahwa KMF baru mengontrak kurang dari 10 hari.

"Baru ngontrak belum sampai 10 hari. Semuanya yang ngontrak ada tiga orang mahasiswa," kata Ngarjo dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Berikut ini, beberapa fakta terkait dengan mahasiswa Unnes yang ditemukan meninggal di kamar kontrakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pihak Keluarga Tolak Permintaan Maaf Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI

Fakta mahasiswa Unnes ditemukan meninggal

Lihat Foto
THINKSTOCK
Ilustrasi jenazah
1. KMF ditemukan dalam kondisi tertelungkup

Ngarjo mengaku terkejut saat ia mengetahui kabar salah satu penghuni kontrakannya meninggal dunia.

Saat datang ke kontakan, ia mengaku mencium bau yang menyengat.

"Mahasiswa itu menempati kamar tengah. Kondisinya saat ditemukan tertelungkup di ember," kata Ngarjo beritakan dari Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

Selain itu, berdasarkan informasi yang diterimannya menyebut bahwa KMF baru menyelesaikan skripsinya.

Baca juga: Mahasiswa UI Bunuh Junior Diduga karena Iri dan Terlilit Pinjol, Akankah Kampus Jatuhkan Sanksi DO?

2. Diperkirakan sudah meninggal 3-4 hari

Kanit Reskrim Polsek Gunungpati, Iptu Akhir Priyo mengungkapkan, KMF diperkirakan sudah meninggal sejak 3-4 hari yang lalu sebelum akhirnya ia ditemukan oleh teman satu kontrakannya.

"Ditemukan tadi sekitar pukul 09.00 WIB," ujarnya

"Teman kosnya beberapa hari lalu mencium bau tidak enak. Tapi bisa memastikan bau itu dari orang meninggal dunia," tambahnya.

Saksi yang mencium bau semakin menyengat kemudian memberitahu warga setempat dan melaporkannya ke Polsek Gunungpati.

3. Penyebabnya belum diketahui

Lebih lanjut Priyo mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh KMF.

"Kami bawa ke rumah sakit. Agar lebih detail apakah ada tanda kekerasan kami lakukan visum," ungkapnya.

Kendati demikian, lutut dari jasad tersebut mengeluarkan darah yang diakibatkan karena terjatuh.

"Lutut itu mengeluarkan darah karena kulit mengelupas dan sudah membengkak," katanya lagi.

Saat ini, korban masih diautopsi, jika tak ada tanda kekerasan, maka jasad korban akan dikembalikan ke keluarga.

"Apabila tidak ditemukan maka nanti diserahkan ke keluarganya," kata Priyo dilansir dari Tribun.

Baca juga: 5 Fakta Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Motif Diduga Iri dengan Korban

4. KMF sering pingsan

Sementara itu, teman satu kontrakannya, Zunalia Akhmad (22) mengungkapkan bahwa KMF memiliki riwayat penyakit.

Akan tetapi, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti apa penyakit yang diderita teman satu kontrakannya tersebut.

"Kurang tahu sakit apa. Tapi pernah dengar dari orangtuanya kalau korban sering pingsan kalau terlalu capek," kata Zunalia.

Dia mengaku belum mengenal baik korban karena baru sembilan hari mengontrak. Selain itu korban juga jarang berinteraksi.

"Pendiam orangnya. Saya cuma interaksi kalau mau narik iuran kontrakan. Itu pun terakhir Jumat (4/8/2023) kemarin," ungkapnya.

"Terus Senin (7/8/2023) ada bau nyengat, saya kira bangkai cicak atau tikus. Selasa pagi jam 09.00 WIB itu baunya makin parah, aku cek korban udah masuk di dalam ember," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi