KOMPAS.com - Istri Bung Karno, Fatmawati menceritakan aktivitas suaminya setelah pulang dari penculikan Rengasdengklok dan sebelum proklamasi.
Sebelumnya penculikan oleh golongan pemuda ini menghasilkan kesepakatan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada Jumat, 17 Agustus 1945.
Kisah detik-detik aktivitas Sukarno di malam sebelum proklamasi ada dalam liputan Harian Kompas, 16 Agustus 1975.
Memberitahu perihal proklamasi
Diketahui, Bung Karno tiba di rumah sekitar 03.00 WIB dini hari dan memberitahu Fatmawati mengenai proklamasi tersebut.
"Besok kita umumkan kemerdekaan," kata Sukarno kepada Fatmawati, setibanya di rumah.
Menurut pengakuan Fatmawati, Bung Karno yang saat itu tampak kelelahan masih menulis sesuatu di meja kamarnya.
Bahkan, suaminya itu beberapa kali merobek-robek kertas dan membuangnya di tempat sampah.
Melihat aktivitas Bung Karno, Fatmawati enggan menanyakan apa isi tulisan dalam kertas tersebut.
"Ibu tak banyak pertanyaan dan cakap. Ibu mengerti segala apa yang bapak mau dan kerjakan," kata Fatmawati.
Baca juga: Upacara HUT ke-78 RI Akan Dimeriahkan Kirab Budaya sampai Aerobatik
Terkena gejala malaria
Pada pagi hari 17 Agustus 1945, Bung Karno dibangunkan dokter pribadinya dalam kondisi sedang tidak enak badan.
Saat itu, suhu badan Bung Karno sangat tinggi dan terkena gejala malaria tertiana, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (24/2/2023)
Bung Karno kemudian diberi obat dan disuntik yang membuatnya tertidur pulas hingga pukul 09.00 WIB jelang proklamasi.
Sumber lain menyebutkan bahwa Bung Karno diberi madu Yaman oleh Fardj bin Said bin Awad Martak, seorang keturunan Arab. Menurut Bung Karno, madu itu benar-benar membuat kondisi tubuhnya membaik.
Bung Karno bahkan merasa jauh lebih sehat dan bertenaga, sehingga mampu membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tak mau bacakan proklamasi tanpa Hatta
Pada saat itu, golongan muda mendesak Bung Karno untuk segera membacakan proklamasi.
Akan tetapi, Bung Karno enggan membacakan naskah proklamasi jika Muhammad Hatta belum datang, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (25/1/2022).
Bung Hatta pun akhirnya muncul di kediaman Bung Karno lima menit sebelum upacara dimulai.
Baca juga: Jelang Upacara, Bendera Merah Putih dan Teks Proklamasi Dibawa dari Monas ke Istana Merdeka
Detik-detik proklamasi
Tepat pada pukul 10.00 WIB, Soekarno dan Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan RI atas nama bangsa Indonesia.
Saat itu, rakyat yang telah mengetahui adanya proklamasi kemerdekaan, berkumpul di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
Awalnya, pembacaan teks proklamasi akan dilaksanakan di Lapangan Ikada. Namun karena pasukan Jepang terus berpatroli, maka diputuskan untuk dipindah ke kediaman Bung Karno.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya bentrokan antara pasukan Jepang dengan warga.
Sementara itu, pemilihan 17 Agustus 1945 ini sebagai hari proklamasi ini bukan tanpa alasan.
Menurut Soekarno, angka 17 merupakan angka suci. Apalagi, Agustus saat itu bersamaan dengan bulan Ramadhan.
Selain itu, 17 Agustus 1945 juga bertepatan dengan hari Jumat yang dipercaya sebagai hari suci. Meski sempat berdebat, hari proklamasi akhirnya ditetapkan pada 17 Agustus 1945.
(Sumber: Kompas.com/Verelladevanka Adryamarthanino | Editor: Widya Lestari Ningsih, Tri Indriawati)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang