KOMPAS.com - Pemerintah akan memberikan subsidi bagi masyarakat dalam penetapan tarif LRT (Light Rail Transit) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).
Hal tersebut diumumkan oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Pemerintah memberikan subsidi untuk meringankan beban masyarakat sehingga mereka mau beralih ke transportasi umum. Tarif yang diberlakukan bergantung pada jarak dan rute yang dipilih penumpang.
Baca juga: Maksud di Balik Warna Atap Stasiun LRT Jabodebek Berbeda-beda
Dasar penetapan tarif
Risal mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang diambil dalam penetapan tarif LRT Jabodebek di antaranya studi kelayakan, kajian kemampuan untuk membayar (ATP), dan keinginan untuk membayar.
Penetapan tarif juga memperhitungkan kondisi keuangan PT Kereta Api Indonesia dalam pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman.
Risal menyampaikan, para operator kereta berharap agar nantinya tarif dapat dievaluasi setiap dua tahun.
Namun terkait tarif LRT, pihaknya menyebutkan masih akan mengacu pada peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2023.
"Sepanjang tidak dicabut atau tidak diganti, dia (peraturan) tetap berlaku. Jadi, tarif tidak akan naik sepanjang dia masih dinyatakan berlaku sesuai PM 25 Tahun 2023," kata Risal, dikutip dari Kompas.id, Jumat (18/8/2023).
Baca juga: Jangan Sembarang Ambil Gambar, Ini Aturan Merekam di Kawasan LRT Jabodebek
Besaran tarif LRT Jabodebek
Risal menjelaskan, besaran tarif LRT Jabodebek ditetapkan sebesar Rp 5.000 untuk satu kilometer pertama dan dilanjutkan berikutnya Rp 700 per kilometer.
Dari perhitungan tersebut, maka tarif berkisar antara Rp 7.100 sampai Rp 27.400 untuk jarak terpendek hingga terjauh.
Jarak terpendek berada di rute Stasiun Cawang-Stasiun Halim dengan panjang kurang lebih empat kilometer.
Sementara jarak terjauh berada di Stasiun Harjamukti-Stasiun Jatimulya dengan jarak sekitar 33 kilometer.
Baca juga: Dipastikan Mundur, Berikut Jadwal Operasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat
Perbandingan tarif sebelum dan sesudah disubsidi
Formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2023.
Di sisi lain, besaran tarif juga ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023.
Dalam penetapan tarif, Risal memberikan contoh soal perbandingan tarif usulan dari operator atau yang belum disubsidi dengan tarif yang sudah disubsidi.
Sebagai contoh, tarif yang diusulkan operator untuk rute Stasiun Dukuh Atas-Jatimulya sepanjang sekitar 28 kilometer sebesar Rp 37.268.
"Sementara tarif bersubsidinya, yaitu sebesar Rp 23.900 atau PSO sebesar 36 persen," ujar Risal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).
PSO adalah Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik.
Baca juga: Akun Instagram LRT Jabodebek Diretas, Isinya Tebus Murah iPhone 14 Pro Max
Rincian tarif LRT Jabodebek
Selain rute Stasiun Dukuh Atas-Jatimulya yang mendapat subsidi, ada beberapa rute lainnya yang juga diberikan subsidi oleh pemerintah.
Berikut rincian tarif LRT Jabodebek:
- Rute Stasiun Dukuh Atas-Harjamukti jarak sekitar 23 kilometer: Rp 21.800
- Rute Stasiun Harjamukti-Jatimulya jarak sekitar 33 kilometer: Rp 27.400
- Rute Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Cawang jarak sekitar 10 kilometer: Rp 11.300
- Rute Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Halim jarak sekitar 13 kilometer: Rp 13.400
- Rute Stasiun Harjamukti-Stasiun Cawang jarak sekitar 15 kilometer: Rp 14.800
- Rute Stasiun Harjamukti-Stasiun Halim jarak sekitar 19 kilometer: Rp 17.600
- Rute Stasiun Jatimulya-Stasiun Cawang jarak sekitar 18 kilometer: Rp 16.900
- Rute Stasiun Jatimulya-Stasiun Cawang jarak sekitar 15 kilometer: Rp 14.800.
- Rute Stasiun Cawang-Halim jarak sekitar 4 kilometer: Rp 7.100.
- Rute Stasiun Dukuh Atas-Jatimulya sekitar 28 kilometer: Rp 23.900.
Baca juga: Polemik LRT Jabodebek: Dikritik Wamen BUMN, Jadwal Uji Coba Molor Terus
LRT Jabodebek siapkan promo
Lebih lanjut, Risal juga mengatakan, pihaknya mengusulkan beberapa skema pemberian tarif promo untuk memperingati HUT ke-78 RI.
Bila usulan tersebut disetujui, promo bakal diberlakukan ketika LRT Jabodebek pertama kali dioperasionalkan atau Commercial Operation Date (COD) pada akhir Agustus 2023.
"Ini merupakan usulan kami agar semakin menarik minat masyarakat untuk beralih ke Angkutan massal LRT Jabodebek," kata Risal.
Pihaknya berharap, dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan angkutan massal, diharapkan dapat menekan tingkat kemacetan dan polusi udara, khususnya di wilayah perkotaan teraglomerasi seperti Jabodetabek.
Terpisah, Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, operasional LRT Jabodebek masih menunggu kesiapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menyampaikan, progess LRT Jabodebek sudah mencapai 98,59 persen per tanggal 10 Agustus 2023.
"Tentunya ketika sudah diresmikan berarti sudah dioperasikan dengan penumpang," tutur Kuswardojo kepada Kompas.com, Sabtu (18/8/2023).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.