Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Kereta Tunggu Ibu-ibu yang Nyaris Tertinggal, Ini Kata KAI

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Tangkapan layar video kereta menunggu penumpang ibu-ibu yang nyaris terlambat.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan video kereta api menunggu dua ibu-ibu yang nyaris terlambat.

Peristiwa tersebut awalnya diunggah oleh akun TikTok @zettt_14 lalu ditayangkan ulang oleh akun Instagram @camera.railfans pada Sabtu (9/9/2023).

Dalam video yang beredar, tampak dua ibu-ibu berlari sambil tergopoh-gopoh menuju kereta yang hampir berangkat.

Masinis sudah membunyikan klakson dan pintu kereta telah ditutup ketika dua ibu-ibu tersebut berlari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah satu ibu-ibu kemudian dibantu masuk kereta oleh seorang porter stasiun.

Sementara ibu-ibu lainnya tampak berhenti berlari dan akhirnya berjalan ketika sudah mendekati kereta.

"Pentingnya persiapan sebelum melakukan perjalanan, jangan sampai mepet waktu berangkat dan terburu - buru," tulis pengunggah.

Baca juga: 6 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Siapa Saja?

Penjelasan pengunggah

Pengunggah bernama Zaid Hadi Salmin (23) menceritakan peristiwa kereta menunggu ibu-ibu seperti terekam dalam video.

Ia mengatakan, video tersebut diambil pada di Stasiun Gombong, Kebumen, Jawa Tengah pada Rabu (26/4/2023) pukul 09.28 WIB

Pada saat itu, ia menyaksikan penumpang KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember yang hampir tertinggal. Ketika peristiwa terjadi, Zaid menumpang KA Motis Selatan.

"Kereta juga belum jalan cepet," kata Zaid kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

"Baru release brake, jalan dikit baru rem lagi," sambungnya.

Baca juga: KAI Beri Diskon 20 Persen bagi Penumpang Disabilitas, Berikut Syarat dan Cara Belinya

Tanggapan KAI

Beredarnya video penumpang ibu-ibu yang terlambat sampai membuat kereta menunggu kemudian direspons oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, sejauh ini tidak ada sanksi bagi penumpang yang terlambat. Namun, penumpang yang terlambat berisiko ditinggal kereta.

Namun, jika terjadi kasus seperti itu, KAI tidak akan melakukan penggantian bea kepada penumpang.

"Untuk kasus di video ini, KA Ranggajati berjalan sesuai jadwal keberangkatan," kata Joni kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Daftar Kereta Kelas Ekonomi yang Pakai Kursi Premium, Bukan Kursi Tegak

Imbauan KAI

Joni menambahkan, boleh atau tidaknya kereta menunggu penumpang yang terlambat bergantung pada kebijaksanaan masing-masing stasiun.

Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa waktu tiba di stasiun-stasiun berikutnya tidak mengalami keterlambatan.

Petugas di lapangan, kata Joni, juga akan menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta.

Soal penumpang yang nyaris ditinggal kereta, ia mengingatkan agar mereka menyesuaikan waktu kedatangan di stasiun ataupun saat naik ke gerbong.

Setidaknya penumpang masuk di kereta paling lambat 15 menit sebelum keberangkatan agar tidak terburu-buru.

"Kami juga mengingatkan kembali kepada seluruh pelanggan bahwa transportasi kereta api adalah transportasi umum," imbuh Joni.

"Sehingga diperlukan kesadaran dan tanggung jawab setiap pelanggan agar tercipta kenyamanan bersama saat menggunakan layanan kereta api," pungkasnya.

Baca juga: Modus Sembunyi di Toilet, Tiga Penumpang Ketahuan Naik Kereta Melebihi Stasiun Tujuan, KAI: Diturunkan dan Didenda

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi