KOMPAS.com - Para peneliti India telah mengamati tingkah laku aneh buaya rawa atau Crocodylus palustris yang mendiami Sungai Savitri di negara bagian Maharashtra.
Melalui Journal of Threatened Taxa yang terbit pada 26 Agustus 2023, peneliti menemukan bahwa kawanan buaya kemungkinan memiliki kemampuan kognitif lebih maju dari yang dipikirkan selama ini.
Mereka tampak menunjukkan tingkah aneh, seperti tertarik dengan karangan bunga marigold yang mengambang di sungai.
Bukan hanya itu, sejumlah buaya rawa terlihat "menyelamatkan" seekor anjing muda yang seharusnya menjadi mangsa, dari kejaran kawanan anjing liar lain.
Baca juga: Video Viral Detik-detik Pawang Hampir Digigit Aligator
Baca juga: Viral, Video Petugas Damkar Evakuasi Buaya di Jaksel, Bagaimana Kronologinya?
Dugaan buaya punya empati
Semula, peneliti menuliskan, anjing muda secara tidak sengaja mencari perlindungan dari sekelompok anjing lain dengan memasuki perairan dangkal Sungai Savitri.
Di saat bersamaan, tiga buaya dewasa terlihat jelas mengambang di dekat air dan memperhatikan si anjing.
Alih-alih memangsanya, tiga ekor buaya rawa tersebut justru mendorongnya kembali ke sisi tepi sungai.
"Buaya-buaya ini sebenarnya menyentuh anjing itu dengan moncongnya dan mendorongnya agar bergerak lebih jauh dan bisa naik dengan aman di tepi sungai sebelum akhirnya melarikan diri," tulis peneliti dalam jurnal.
Para peneliti menafsirkan, tingkah laku buaya merupakan tindakan empati yang menunjukkan reptil ini mungkin mengkhawatirkan keselamatan anjing muda.
Meski fakta bahwa buaya tidak menyerang mangsanya sangat menarik, hanya sedikit bukti yang menunjukkan hewan ini berempati terhadap spesies lain.
Dilansir dari Live Science, Rabu (21/9/2023), ahli neurofisiologi reptil di Universitas California, Amerika Serikat, Duncan Leitch mengatakan, temuan peneliti dalam studi mungkin datang dari perspektif antropomorfik.
Antropomorfik adalah kecenderungan manusia meletakkan karakteristik, motif, atau perilakunya kepada spesies lain, khususnya satwa.
"Mereka mungkin datang dari perspektif antropomorfik dan mencoba menganggap kemampuan yang mungkin tidak buaya miliki," kata Leitch.
Baca juga: 70 Buaya Lepas Saat China Diterjang Banjir, Videonya Viral di Medsos
Tak diterima luas oleh peneliti
Sementara itu, ketertarikan buaya rawa pada karangan bunga marigold yang dijatuhkan ke sungai disebut peneliti dipicu oleh warna dan sifat antibakterinya.
Namun, buaya tidak terlihat berinteraksi atau memakan bunga tersebut, melainkan hanya berenang di sekitarnya.
Terkait hal ini, Leitch mengungkapkan, buaya dianugerahi sistem sensorik yang sangat canggih serta indera penglihatan yang sangat baik.
"Mereka benar-benar siap untuk menangkap sinyal dari lingkungannya. Apakah ini kecerdasan, sulit untuk mengatakannya," ujarnya.
Baca juga: Kronologi Buaya Berkalung Ban di Palu dan Sosok Pria Sragen yang Menyelamatkannya
Menurut Leitch, hasil penemuan yang menyimpulkan bahwa buaya kemungkinan memiliki kemampuan kognitif termasuk empati dapat menawarkan prospek untuk penelitian lebih lanjut.
Kendati demikian, lantaran belum ada penelitian lebih lanjut terkait hal ini, maka hasil temuan hanya bersifat anekdot.
Di sisi lain, Leitch menegaskan, bukti anekdotal seperti itu tidak diterima secara luas di kalangan peneliti buaya.
Baca juga: Ramai soal Buaya Raksasa di Bangka Belitung, Ini Penjelasan LIPI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.