KOMPAS.com - Seorang pria yang berasal Kyoto, Jepang bernama Jackie mengaku dirinya sebagai “trans-age”.
Dikutip dari AsiaOne, Jackie mengaku trans-age dengan berusia 28 tahun padahal ia lahir pada 1984. Sehingga, seharusnya ia berusia 39 tahun saat ini.
Hal itu terungkap pada acara media Jepang, Abema Prime yang menampilkan Jackie pada Mei 2023 lalu.
Alasan mengaku sebagai “trans-age”
Jackie mengungkapkan, ia mengaku trans-age karena sebuah insiden di tempat kerja yang ia sebut menyedihkan sekitar tujuh tahun lalu.
Insiden itu membuat dirinya stres dan menjadi titik balik baginya untuk mengaku sebagai trans-age.
Ia menceritakan bahwa pada saat itu, atasannya pernah bertanya kepadanya dengan “Bagaimana mungkin kamu tidak tahu cara melakukan ini di usiamu?”
Tidak ingin merasakan tekanan dari pekerjaan dan ekspektasi masyarakat terkait usia kronologisnya, Jackie memutuskan untuk menjalani usia yang selaras dengan kepribadiannya yakni 28 tahun.
“Saya merasakan keinginan yang kuat untuk tetap muda dan relevan, dan saya menemukan bahwa usia 28 tahun adalah usia di mana saya merasa paling nyaman,” ungkapnya dilansir dari HNGN.
Usia dinilai tidak mendefinisikan kemampuan
Menurutnya, 28 tahun merupakan usia yang bisa menyeimbangkan antara kedewasaan dan masa muda.
Masyarakat Jepang, menurut Jackie, cenderung mengutamakan akumulasi pengalaman seseorang sesuai usianya.
Namun, Jackie memandang usia sebenarnya hanya sebagai catatan tahun-tahun yang telah berlalu sejak lahir.
Sehingga ia pun memandang bahwa konsep seperti itu tidak mendefinisikan kemampuan atau prestasi seseorang.
Meski begitu, Jackie menekankan bahwa ia tetap mempertahankan usia sebenarnya pada dokumen resmi dan resume pekerjaan.
Baca juga: Kisah Bayi dengan Tangan Hulk, Sempat Dikira Dokter Tak Akan Selamat
Disebut mengalami disforia usia
Abema Prime pun juga sempat mewawancarai psikolog sekaligus profesor di Universitas Kanagawa, Takashi Sugiyama mengenai apa yang dialami oleh Jackie.
Sugiyama mengatakan, Jackie atau orang lain yang sama mungkin mengalami apa yang disebut sebagai disforia usia.
Disforia usia tersebut terjadi ketika individu merasakan kesenjangan usia emosional dan mental yang signifikan dari usia kronologisnya.
Kondisi itu berkembang dengan didukung teknologi yang memungkinkan informasi tentang usia dan kedewasaan mudah diakses.
Sugiyama menambahkan, pengalaman seperti Jackie menyoroti kesenjangan yang seringkali terjadi di bawah sadar antara usia yang dirasakan dan usia kronologis.
Hal tersebut terjadi di mana orang-orang trans-usia menggunakan kesenjangan ini untuk membentuk citra diri dan seringkali memperkuat persepsi diri mereka sendiri.
Baca juga: Kisah Peanut, Ayam Tertua di Dunia yang Kini Berusia 21 Tahun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.