Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Kopi Terbaik untuk Perut Sensitif, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Hu Siyuan
Ilustrasi menyeduh kopi menggunakan kertas filter.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Secangkir kopi panas di pagi hari dapat membangkitkan semangat dan energi untuk menjalani aktivitas sepanjang hari.

Hal ini lantaran kandungan kafein yang ada dalam kopi berperan sebagai stimulan yang bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan, suasana hati, serta fokus.

Namun, untuk sebagian orang, minum kopi justru dapat menyebabkan mual, muntah, dan memicu beberapa masalah pencernaan lainnya.

“Kandungan asam atau lemak dalam kopi dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti mulas, refluks asam, dan kembung,” kata ahli diet terdaftar Andrea Dunn, dikutip dari Kompas.com (5/10/2023).

"Minum kopi berkafein meningkatkan jumlah asam yang sudah ada di perut Anda, yang memudahkan terjadinya refluks asam dan mulas," lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nah, berikut beberapa jenis kopi yang mungkin aman untuk perut sensitif:

Baca juga: Efek Samping Menambahkan Susu ke Dalam Kopi


Jenis kopi terbaik untuk perut sensitif

Menurut pakar kopi Genevieve Kappler, ada beberapa jenis kopi yang aman untuk perut sensitif, yaitu:

1. Espresso

Kappler mengatakan, jenis kopi yang lebih cenderung menyebabkan iritasi perut kemungkinan dipengaruhi oleh lamanya waktu penyeduhan.

“Aturan umumnya adalah semakin pendek waktu penyeduhan, semakin ramah kopi terhadap perut,” kata Kappler, dilansir dari Wellandgood (18/5/2023).

Oleh karena itu, espresso mungkin merupakan pilihan terbaik. Ini karena espresso menggunakan lebih banyak tekanan dan suhu untuk menyeduhnya dengan cepat.

Namun, Kappler juga menunjukkan bahwa aturan praktis ini tidak semudah yang dibayangkan. Meskipun kadar kafein dan jumlah asam dalam biji kopi umumnya merupakan dua penyebab utama iritasi lambung terkait kopi, namun sebenarnya ada lebih dari itu.

“Ya, kafein dalam espresso lebih sedikit dibandingkan kopi tetes, tapi kafein bukan satu-satunya unsur yang dapat menyebabkan naiknya asam lambung, ketidaknyamanan, atau iritasi, tetapi juga minyak tertentu,” katanya.

Kappler menjelaskan, proses pembuatan espresso dengan tekanan tinggi dan suhu tinggi dapat menghasilkan ekstraksi minyak yang lebih tinggi (sekitar 2 miligram minyak per mililiter espresso), yang juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan pada beberapa orang.

Sebaliknya, kopi tetes yang dibuat menggunakan filter mungkin dapat menahan minyak di kertas lebih baik dan mungkin lebih mudah dicerna dibandingkan espresso.

Di sinilah jenis biji yang digunakan untuk membuat kopi (dan bukan hanya metodenya) berperan.

“Lemak bersifat pembentuk asam, artinya akan memicu ketidaknyamanan pada beberapa orang dan mungkin lebih sulit dicerna, karena tubuh harus membuat asam untuk memecah lemak tersebut dalam proses pencernaan,” kata Kappler.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Susu Setiap Hari?

2. Kopi sangrai gelap

Para ahli berpendapat bahwa kopi sangrai dengan warna lebih gelap cenderung lebih rendah asamnya dan lebih tinggi senyawa minyaknya dibandingkan kopi sangrai dengan warna lebih terang.

Sebuah studi pada tahun 2014 juga menunjukkan, kopi sangrai yang memiliki warna gelap mengandung keseimbangan bahan kimia yang menghasilkan lebih sedikit asam lambung dibandingkan kopi sangrai sedang.

Dark roast atau kopi panggang gelap memiliki jumlah senyawa kimia yang disebut NMP lebih tinggi, dilansir dari verywellhealth (23/7/2023).

Selain itu, jenis kopi itu juga memiliki jumlah dua senyawa lain yang lebih rendah yang dikenal sebagai C5HTs dan asam klorogenat (CGA).

Para peneliti menemukan, rasio NMP yang tinggi dengan C5HT dan CGA yang rendah menyebabkan lambung memproduksi lebih sedikit asam. Itu berarti cairan lambung yang menyebabkan sakit maag lebih sedikit.

NMP sendiri tidak memiliki efek yang sama. Keseimbangan bahan kimialah yang membuat perbedaan.

Hasil tersebut memperjelas bahwa NMP bekerja dengan senyawa lain dalam kopi untuk menurunkan asam lambung.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Susu Setiap Hari?

3. Kopi susu

Saat Anda menambahkan susu ke dalam kopi, beberapa protein susu termasuk α -kasein, β -kasein, κ -kasein, α - laktalbumin, dan β -laktoglobulin, akan berikatan dengan CGA.

Ketika CGA diikat oleh protein, hal ini dapat mencegah CGA menyebabkan lonjakan asam lambung. 

Dalam sebuah penelitian pada 2019, menambahkan susu ke dalam kopi tidak memicu naiknya asam lambung.

Namun tentu saja, susu bukanlah pilihan yang baik untuk semua orang.

Jika tubuh Anda tidak mudah mencerna susu, menambahkan susu bisa memperburuk keadaan.

4. Kopi hijau

Kopi hijau merupakan variasi biji kopi yang belum disangrai. Tanpa menyangrai biji kopi, kandungan CGA dan NMP pada kopi yang diseduh tidak akan berubah. 

Selain itu kopi hijau juga diklaim dapat menghasilkan minuman yang lebih lembut.

Akan tetapi, apakah variasi ini menyebabkan lebih sedikit gejala mungkin akan berbeda dari orang ke orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi