KOMPAS.com - Lini masa media sosial ramai memperbincangkan wajah asli manusia saat berkaca pada cermin dan kamera belakang.
Topik tersebut dibuat oleh akun media sosial X (dulu Twitter) @convomf, Minggu (5/11/2023) sore.
"Wajah asli kita tuh sebenernya yang di cermin apa kamera belakang sih?" tulis pengunggah.
Menanggapi unggahan, beberapa warganet mengatakan, orang lain melihat seseorang seperti hasil tangkapan foto dari kamera belakang.
"Kamera belakang ga sih... tapi ada yang bilang muka kita tu 2x lebih attractive dimata orang lain daripada dimata kita sendiri," komentar warganet @gvomawo.
"Di kamera belakang, tapi mesti ngga simetris," tulis akun @ryeounx.
Hingga Senin (6/11/2023), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,2 juta kali, disukai 14.000 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 1.100 warganet.
Lantas, mana gambaran wajah asli sebenarnya, cermin atau kamera belakang?
Orang melihat seperti kamera belakang
Sebagian besar orang lebih menyukai versi wajah yang terlihat di cermin daripada kamera belakang.
Dilansir dari laman Shotkit, cermin memantulkan cahaya dan menghasilkan bayangan terbalik (cermin) dari diri seseorang.
Pantulan wajah dan bagian tubuh pada cermin terasa familiar karena hampir setiap hari ditemui atau dilihat.
Keakraban manusia dengan bayangan cermin pun mempunyai dampak yang signifikan terhadap persepsi tentang diri sendiri.
Baca juga: Mengapa Wajah Terlihat Lebih Cantik di Cermin daripada di Foto?
Cermin juga menghasilkan gambar yang lebih akurat dibandingkan foto karena cermin hanya memantulkan obyek dan membalikkannya.
Tidak ada perubahan kualitas pada gambar cermin seperti pada kamera, yang dipengaruhi oleh sudut, lensa, kualitas kamera, distorsi, dan faktor lainnya.
Oleh karena itu, secara umum, cermin menghasilkan gambaran akurat tentang apa yang seseorang lihat saat melihat diri sendiri.
Baca juga: Bagaimana Cermin Bisa Tahu Ada Obyek Lain di Balik Suatu Benda?
Sebaliknya, kamera menghasilkan gambaran akurat tentang penampilan seseorang di mata orang lain.
Cermin tidak akurat karena pantulan atau bayangan diri yang dihasilkan terbalik, tidak seperti gambar yang diambil dengan kamera belakang.
Kendati demikian, secara keseluruhan, seseorang harus lebih mempercayai cermin daripada kamera yang telah melewati proses pengeditan.
Sebab, kamera dapat mengubah pencahayaan agar tampak berbeda, sedangkan cermin hanya memantulkan apa yang ada dengan menggunakan cahaya alami.
Baca juga: Psikolog Ungkap 5 Kategori Swafoto, Apa Maknanya?
Gambar dari kamera belakang tampak aneh
Dikutip dari laman Optik Mag, saat melihat atau mengambil gambar dari kamera belakang, tak jarang seseorang akan merasa aneh dan tidak terbiasa.
Pasalnya, gambar yang dihasilkan kamera belakang tidak terbalik seperti yang biasa dilihat pada cermin.
Rasa familiar melihat penampilan melalui cermin inilah yang membuat seseorang cenderung lebih menyukai bentuk wajah saat bercermin.
Hal itu mirip dengan kondisi saat seseorang sering terpapar stimulus, lama-kelamaan akan semakin menyukai stimulus tersebut.
Belum lagi, terkadang foto atau video dari kamera kerap menonjolkan "sudut pandang buruk" dari bagian wajah atau tubuh.
Kondisi itu membuat seseorang merasa terlihat lebih baik saat bercermin daripada saat melihat diri sendiri melalui kamera belakang.
Baca juga: Apakah Kucing Mengenali Dirinya di Cermin? Berikut Penjelasannya
Selain itu, dilansir dari Times of India, foto atau gambar dari kamera berisi versi dua dimensi dari kehidupan nyata. Artinya, foto cenderung meratakan wajah seseorang.
Tak hanya itu, pengambilan foto juga dapat menyebabkan salah satu bagian tubuh terlihat berbeda dari aslinya.
Faktor lainnya yang mungkin membuat seseorang merasa kurang puas dengan kamera belakang adalah kombinasi cahaya dan pose.
Mendapatkan foto yang sempurna tidak terlepas dari kombinasi cahaya yang bagus, sudut pengambilan foto yang tepat, serta pose yang sesuai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.