Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
Penyebab bayi gumoh dan cara mengatasinya.
Penyebab bayi gumoh dan cara mengatasinya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Bayi yang masih berusia beberapa bulan sering mengalami muntah atau gumoh.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh adalah kondisi keluarnya sebagian susu pada saat atau setelah bayi menyusu.

Gumoh pada bayi biasanya terjadi sampai usia 1 tahun.

Dokter spesialis anak RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Aisya Fikritama memastikan bahwa bayi sering gumoh adalah hal yang wajar terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gumoh adalah kondisi normal pada bayi yang sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/11/2023).

Menurut Aisya, gumoh pada bayi sering terjadi terutama ketika bayi berusia 0-3 bulan.

Lantas, kenapa bayi sering gumoh?

Penyebab bayi sering gumoh

Gumoh pada bayi disebabkan karena otot kerongkongan dan perut belum tumbuh dengan sempurna.

"Biasanya terjadi ketika isi perut bayi kembali ke kerongkongan atau refluks," ungkapnya.

Pada orang dewasa, otot antara kerongkongan dan perut mampu menjaga isi perut di tempatnya sehingga gumoh jarang terjadi pada orang dewasa.

"Sayangnya kalau bayi itu dia belum punya otot yang kuat sehingga gumoh kerap terjadi," terang Aisya.

Gumoh pada bayi nantinya akan berhenti dengan sendirinya jika otot antara kerongkongan dan perut bayi sudah kuat.

Baca juga: Kenali Beda Gumoh dan Muntah pada Bayi, Pahami agar Tak Keliru

Cara mengatasi gumoh pada bayi

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi gumoh, berikut di antaranya:

1. Jaga posisi bayi tetap tegak

Aisya menganjurkan supaya orangtua menjaga posisi bayi tetap tegak untuk menghindari gumoh. 

"Berikan makan bayi dalam posisi kepala yang lebih tegak dan ikuti setiap pemberian makan 30 menit dosis tegak," sarannya.

Hindari permainan aktif langsung ataupun penggunaan ayunan bayi dengan tujuan agar posisi bayi stabil sehingga tidak terjadi refluks.

2. Hindari memberi makan yang berlebihan

Untuk mencegah gumoh pada bayi, orangtua bisa menyiasati pemberian makan pada bayi dengan porsi kecil tapi sering.

"Ini bisa membantu mencegah terjadinya gumoh," tutur Aisya.

Baca juga: Kenapa Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Sendawakan bayi

Aisya juga mengimbau agar orangtua menyempatkan waktu untuk menyendawakan bayi setelah menyusui.

"Bisa disendawakan untuk mencegah udara menepuk di perut bayi," kata Aisya.

4. Letakkan dalam posisi terlentang

Meletakkan bayi pada posisi terlentang juga bisa membantu mencegah gumoh terjadi.

"Kalau posisinya telungkup itu bisa menyebabkan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak," ungkap dia.

Baca juga: Ramai soal Bayi 5 Bulan di Sumatera Barat Disebut Hamil, Ini Faktanya

5. Mengganti menu makanan

Mengganti makanan bayi dengan menu makanan sehat juga bisa membantu mengatasi gumoh pada bayi.

"Jadi kalau misalnya si ibu masih menyusui secara eksklusif maka dokter akan menyarankan agar ibu menghilangkan produk susu atau makanan tertentu lainnya dari menu diet," kata Aisya.

6. Hindari permainan aktif setelah makan

Membatasi bayi bermain aktif setelah makan juga bisa mencegah gumoh terjadi.

"Berikan waktu sejenak sebelum mengajak bayi bermain ," ungkap Aisya.

Sebagai gantinya, orang tua bisa menempatkan kepala anak dengan tegak dan menyandarkan kepalanya di bahu.

Baca juga: 5 Fakta Model Asal Semarang Bunuh dan Buang Bayi di Bandara Bali

Kapan gumoh pada bayi perlu diwaspadai?

Aisya menjelaskan bahwa gumoh pada bayi berbeda dengan muntah.

"Kalau muntah itu ketika anak memuntahkan isi lambung dengan kuat melalui mulut," terang dia.

Kondisi ini biasanya terjadi ketika otot perut si bayi sudah kuat.

Sementara gumoh pada bayi terjadi ketika isi perut keluar secara mudah dari mulut yang seringkali disertai sendawa.

"Jadi gumoh ini tidak melibatkan kontraksi otot yang kuat dan hanya mengeluarkan sedikit susu atau makanan," kata Aisya.

Pada saat gumoh, bayi juga tidak merasa tertekan atau tidak nyaman.

Namun, ada saatnya gumoh pada bayi perlu diwaspadai, yakni apabila gumoh sering terjadi sehingga berpengaruh terhadap berat badan bayi.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari gumoh pada bayi, kecuali kalau berat badannya menurun sampai stunting," ungkap Aisya.

Jika kondisi itu terjadi, orang tua harus segera mengonsultasikan kondisi si bayi ke dokter spesialis anak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi