KOMPAS.com - Gurun merupakan lanskap atau wilayah yang menerima curah hujan sangat sedikit, yakni tidak lebih dari 25 sentimeter per tahun.
Banyak yang menganggap bahwa gurun bersifat panas, kering, dan kosong. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Dilansir dari laman Geology.com, meskipun beberapa gurun sangat panas, gurun lainnya memiliki musim dingin yang sangat dingin atau bahkan suasananya dingin sepanjang tahun.
Ketika kebanyakan orang memikirkan gurun, mereka membayangkan pemandangan yang tertutup pasir dan bukit pasir.
Baca juga: Apa yang Ada di Bawah Lapisan Pasir Pantai dan Gurun?
Selain itu, tidak semua gurun tertutup pasir. Banyak lanskap gurun yang permukaannya berbatu.
Tumbuhan dan hewan yang hidup di gurun harus beradaptasi dengan lingkungan. Tanaman harus sangat toleran terhadap sinar matahari yang terik.
Termasuk juga periode tanpa curah hujan yang lama, dan memiliki kemampuan untuk mencegah hilangnya kelembapan pada kondisi kisaran suhu yang parah, angin kering, dan kelembapan rendah.
Di sisi lain, hewan juga harus mampu menoleransi suhu ekstrem, rentang suhu, dan memiliki kemampuan bertahan hidup dengan sedikit air.
Banyak hewan yang beradaptasi dengan kondisi gurun, hidup di bawah tanah dan aktif di malam hari.
Baca juga: Bukan Gurun, Ternyata Ini Tempat Paling Kering di Dunia
Jenis-jenis gurun
Dikutip dari laman National Geographic, gurun di dunia dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab kekeringannya, yaitu:
1. Gurun subtropis
Gurun subtropis disebabkan oleh pola sirkulasi massa udara. Udara panas dan lembap naik ke atmosfer dekat Khatulistiwa, kemudian mendingin dan menurunkan kelembapannya sebagai hujan tropis lebat.
Massa udara yang lebih dingin dan kering bergerak menjauhi Khatulistiwa. Saat mendekati daerah tropis, udara turun dan kembali menghangat.
Udara yang turun menghalangi pembentukan awan, sehingga sangat sedikit hujan yang turun ke daratan di bawahnya. Contoh jenis ini adalah Gurun Sahara, Kalahari, dan Tanami.
Baca juga: 6 Fakta Menarik tentang Gurun Sahara
2. Gurun pesisir
Arus laut yang dingin berkontribusi pada pembentukan gurun pesisir. Udara yang bertiup ke arah pantai menjadi dingin karena kontak dengan air dingin, menghasilkan lapisan kabut.
Kabut tebal ini melayang ke daratan. Meskipun kelembapannya tinggi, ia menyebabkan perubahan atmosfer yang biasanya menyebabkan curah hujan, tidak terjadi
Gurun pesisir mungkin hampir tidak mengalami hujan sama sekali, namun lembap karena kabut. Contoh gurun jenis ini adalah Gurun Atacama, di pantai Pasifik Chile.
Baca juga: Mengenal Gurun Lut Iran, Tempat Terpanas di Muka Bumi
3. Gurun bayangan hujan
Ketika udara yang mengandung uap air menghantam pegunungan, udara tersebut terpaksa naik, mendingin, dan membentuk awan yang menjatuhkan uap air ke lereng yang menghadap angin.
Saat udara bergerak melewati puncak gunung dan mulai menuruni lereng, hanya ada sedikit kelembapan yang tersisa. Udara yang turun menjadi hangat sehingga menyulitkan terbentuknya awan.
Death Valley, di negara bagian California dan Nevada, AS, adalah contoh gurun bayangan hujan.
Baca juga: 10 Gurun Terluas di Dunia, Peringkat Pertama Bukan Gurun Sahara
4. Gurun pedalaman
Gurun pedalaman, yang terdapat di jantung benua, lahir karena tidak ada angin yang membawa kelembapan untuk mencapainya.
Pada saat massa udara dari daerah pesisir mencapai pedalaman, mereka telah kehilangan seluruh kelembapannya.
Gurun Gobi yang ada di China dan Mongolia adalah contoh jenis gurun pedalaman.
Baca juga: Ilmuwan Perkirakan Gurun Sahara Berubah Jadi Hutan Hijau Setiap 21.000 Tahun Sekali
5. Gurun kutub
Gurun kutub mengandung banyak air, namun sebagian besarnya terkurung dalam gletser dan lapisan es sepanjang tahun.
Jadi, meski terdapat jutaan liter air, sebenarnya hanya ada sedikit air yang tersedia bagi tumbuhan dan hewan.
Gurun terluas di dunia juga merupakan yang terdingin. Hampir seluruh benua Antartika merupakan gurun kutub yang hanya mengalami sedikit curah hujan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.