KOMPAS.com - Jalan kaki adalah olahraga intensitas ringan yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Namun, jalan kaki terlalu lama, justru dapat berdampak buruk, salah satunya muncul sensasi kedutan pada otot kaki.
Dilansir dari Medicine Net, kedutan otot adalah jenis kejang otot yang terjadi karena adanya kontraksi otot secara tidak disengaja.
Kejang otot dapat terjadi secara singkat, kontraksi tiba-tiba yang dapat membuat otot terlihat berkedut.
Kejang otot juga dapat mengakibatkan kram berkelanjutan dan menyakitkan.
Lantas, apa penyebab kaki kedutan saat jalan jauh?
Tanda kedutan otot kaki
Meski sering menyiksa, para ahli mengatakan bahwa kedutan otot kaki setelah berjalan jauh adalah hal yang normal.
Hal tersebut juga tidak mengindikasikan kondisi yang lebih serius.
Dikutip dari Live Strong, kedutan pada otot kaki juga tidak mengindikasikan adanya masalah medis yang serius.
Ketika kedutan terjadi, Anda mungkin merasakan sensasi tarikan di bagian kaki dan mungkin melihat gerakan kecil dan cepat pada otot tersebut.
Gejala lain dapat terjadi bersamaan dengan kedutan, seperti rasa kesemutan di kaki Anda atau gerakan otot yang tiba-tiba tanpa disengaja.
Untuk menghindari kedutan di kaki saat berjalan jauh, sebaiknya lakukan pemanasan sebelum olahraga dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Baca juga: 6 Tips Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan
Penyebab kedutan di otot kaki setelah jalan jauh
Otot yang berkedut setelah berjalan terjadi karena kontraksi otot kecil yang tidak disengaja di kaki Anda.
Berikut penyebab kedutan di otot kaki setelah berjalan jauh:
1. Kadar elektrolit berkurangKedutan bisa terjadi karena kelelahan otot atau akibat berkurangnya kadar elektrolit.
Elektrolit, mineral dengan muatan listrik, bertanggung jawab menjaga kadar air dalam tubuh Anda agar tingkat pH tetap stabil, memasok nutrisi ke sel, dan membuang produk limbah dari sel.
Ketika Anda kehilangan elektrolit saat berkeringat, sensasi otot berkedut hingga kram bisa lebih sering terjadi, terutama saat Anda berjalan di cuaca panas atau lembap.
2. Sel otot iritasiKaki berkedut setelah berolahraga juga dapat terjadi apabila sel-sel otot mengalami iritasi setelah beraktivitas.
Zat kimia yang bertindak sebagai sinyal saraf dan menyebabkan otot berkontraksi harus didaur ulang, yang dapat memakan waktu beberapa saat setelah berolahraga. Hal ini sebagaimana diungkapkan Joel Stager, seorang profesor kinesiologi di Indiana University di Bloomington, via Los Angeles Times.
Baca juga: 6 Kebiasaan Jalan Kaki yang Harus Dihindari agar Tidak Merusak Tubuh
Jalan kaki terlalu lama juga bisa menyebabkan kedutan otot.
Hal tersebut terjadi karena aktivitas saraf normal yang terganggu dan menyebabkan otot tulang belakang berkontraksi.
Selain itu, otot juga membutuhkan oksigen, dan terlalu banyak berolahraga akan menguras pasokan oksigen dalam tubuh.
Perubahan intensitas yang tiba-tiba juga dapat membebani otot yang belum terbiasa dengan aktivitas baru.
4. Melewatkan pemanasanPemanasan berupa peregangan secara teratur mampu memperpanjang serat otot sehingga mereka dapat berkontraksi dan mengendur dengan lebih mudah.
Peregangan lembut sebagai bagian dari pemanasan juga membantu mempersiapkan otot untuk latihan yang akan datang.
Baca juga: Jalan Kaki Ampuh untuk Menurunkan Diabetes Tipe 2, Bagaimana Caranya?
5. Kurang tidurDikutip dari Medical News Today, kurang tidur juga bisa memicu terjadinya kedutan otot kaki saat berjalan.
Kurang tidur dapat memengaruhi cara kerja reseptor neurotransmitter. Artinya kelebihan neurotransmitter dapat menumpuk di otak.
Zat kimia otak, atau neurotransmitter, berperan dalam mengirimkan informasi dari otak ke saraf yang mengontrol kontraksi otot.
Ketika kurang tidur, hal itu berdampak pada fungsi neurotransmiter sehingga menyebabkan otot berkedut.
Baca juga: Waktu Ideal Jalan Kaki untuk Kurangi Bahaya Duduk Terlalu Lama
6. Terlalu banyak konsumsi kafeinTerlalu banyak minum kopi, teh, atau minuman berenergi yang mengandung kafein juga dapat menyebabkan kedutan otot.
Kafein adalah stimulan. Ketika seseorang memiliki terlalu banyak kafein, kafein dapat merangsang kedutan otot di mana saja di tubuh.
7. Mengindikasikan penyakit tertentuSelain itu, kedutan otot bisa menjadi gejala dari kondisi atau penyakit tertentu, seperti:
- Fibromyalgia
- Otot melemah
- Sindrom kaki gelisah
- Kerusakan saraf
- Cedera otot
- Distrofi otot
- Atrofi otot tulang belakang
- Sklerosis lateral amyotrofik.
Jika kedutan parah atau kronis terjadi di luar olahraga, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.