KOMPAS.com - Kata savage ramai digunakan warganet untuk mengomentari calon wakil presiden (cawapres) usai debat keempat pemilihan presiden (pilpres), Minggu (21/1/2024).
"Taktik jawab gaya savage ternyata yang diomongin banyak yang gak sesuai ilmu," komentar pengguna akun media sosial X @KMustikara**.
"Tengil dan beradab gak jelas dilihat sebagai sesuatu yang keren dan savage. Yeah our country is cooked," kata akun @albek**.
Sementara akun TikTok @kim__3** menggunakan kata savage untuk mengomentari gaya cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat "mencari" jawaban dari cawapres nomor urut 3, Mahfud MD di dalam debat.
"CAWAPRES SOK SAVAGE DI DEBAT CAWAPRES MALAM INI," ujar dia.
"Savage itu bonus aja, faktanya mas Gibran suhunya bisa menguasai 2 kali debat cawapres!" tulis akun TikTok @kaesangerina_dai**.
Lalu, apa sebenarnya arti dari kata savage tersebut?
Baca juga: Gibran Dijuluki Nepo Baby oleh Media Asing, Apa Artinya?
Apa itu savage?
Ahli kajian budaya dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS), Sri Kusumo Habsari menjelaskan, savage merupakan kata dalam bahasa Inggris.
"Arti literal-nya sadis atau kejam. Menyerang dengan kalimat-kalimat yang kejam karena bertujuan untuk menjatuhkan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/1/2024).
Habsari menjelaskan, kata savage digunakan untuk menggambarkan cawapres yang menggunakan istilah asing untuk menjatuhkan lawan debatnya.
Hal tersebut terlihat dari cara warganet menggunakan kata savage untuk berkomentar di sosial media.
Meski begitu, dia tidak setuju jika warganet menyebut cawapres di debat keempat Pilpres 2024 bertindak savage.
"Yang dilakukan oleh masing-masing cawapres kemarin malam, mirip satu sama lain, yaitu menjatuhkan hati lawan dengan ekspresi tertentu," lanjut Habsari.
Dia menilai, tindakan para cawapres tidak menunjukkan hal yang savage atau kejam. Namun, itu hanya strategi debat dengan menunjukkan tindakan tertentu yang menjatuhkan lawan.
Meski begitu, menurutnya, strategi ini memang banyak berhasil ketika dipakai di debat.
Hal tersebut, lanjut Habsari, terjadi karena mental lawan debat yang tidak tahu makna istilah yang disampaikan dengan gaya "savage" akan jatuh dan bisa merasa dirinya bodoh.
Sementara itu, kata savage yang asli dipakai untuk menunjukkan orang yang ganas, kejam, liar, galak, brutal, kasar, dan tidak sopan.
Baca juga: Arti Kata Let Him Cook yang Dipakai untuk Komentari Gibran Usai Debat Cawapres
Sejarah kelam kata savage bagi minoritas
"Kata itu memang dahulu merujuk ke ras kulit hitam, Indian, dan kulit merah karena belum beradab dan banyak menggunakan kekerasan daripada pemikiran," jelasnya.
Kata savage digunakan untuk memanggil masyarakat minoritas di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, atau Perancis yang didominasi kulit putih.
Dikutip dari Dictionary.com, savage dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Perancis Kuno salvage, savage, dan sawage.
Kata ini berawal dari bahasa Latin Abad Pertengahan salvticus atau silvticus yang artinya “berkaitan dengan hutan atau semak belukar”.
Pada paruh kedua abad ke-16, savage digunakan untuk menyinggung orang yang tidak bisa baca-tulis sehingga dianggap tidak beradab. Kata ini memiliki sejarah buruk karena dipakai untuk merendahkan masyarakat adat yang digusur dari wilayah asli mereka di AS.
Kata tersebut digunakan untuk menunjukkan masyarakat adat tidak memiliki kualitas adab sehingga hanya pantas jadi pengelola tanah dan digusur dari wilayah aslinya.
Penggunaan panggilan savage dan keyakinan kalau mereka tidak beradab membuat kaum minoritas rentan mendapatkan tindak kekerasan.
Bagi masyarakat keturunan non-Barat atau non-Eropa, kata savage umumnya berarti “orang yang kejam dan brutal” dan “orang yang kasar dan tidak sopan". Panggilan itu mereka anggap sebagai hal yang menyinggung perasaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.