Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Tidur dengan Lampu Menyala

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Polina Kovaleva
Tidur malam yang berkualitas adalah salah satu cara untuk membuatmu tampak awet muda. Tidur berkualitas ini bisa kamu dapatkan dengan beberapa cara.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tidur adalah aktivitas yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat dijadikan sebagai indikator tingkat kesehatan.

Dilansir dari laman Kemenkes, salah satu cara untuk menjaga kebugaran adalah dengan memiliki waktu tidur yang cukup, sekitar 6-8 jam setiap hari.

Di samping itu, mematikan lampu selama tidur juga dipercaya memiliki dampak baik untuk tidur lebih nyenyak. 

Lalu, apa saja efek samping tidur dengan lampu menyala? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek samping tidur dengan lampu menyala

Dikutip dari Healthline, paparan cahaya saat tidur membuat otak sulit untuk mengalami tidur yang nyenyak. Terlebih lagi cahaya biru yang berasal dari perangkat elektronik.

Ahli saraf dari Universitas Melbourne Profesor Trichur Vidyasagar menjelaskan, sel-sel saraf di bagian belakang mata mengandung pigmen khusus yang sensitif terhadap cahaya biru.

Sel-sel ini membantu mengontrol ritme sirkadian, sehingga jika terlalu banyak paparan cahaya di malam hari dapat berpotensi menyebabkan tidur menjadi tidak nyenyak.

Selain memengaruhi langsung kualitas otak, paparan cahaya saat tidur juga memberikan efek samping lain, sebagai berikut:

Baca juga: Warna Lampu Tidur yang Dapat Menunjang Kualitas Tidur

1. Depresi

Tidur dengan lampu menyala diyakini dapat memicu depresi. Terlebih lagi, cahaya dari perangkat elektronik, seperti telepon genggam dan televisi, yang dapat memberikan efek buruk terhadap suasana hati seseorang.

Terganggunya otak ketika tidur karena menggunakan lampu juga dapat membuat tidur kurang berkualitas dan tidak nyenyak, yang berbuntut pada kurang tidur.

Kurang tidur dapat menyebabkan seseorang merasa lebih sensitif dan mudah murung.

Sementara untuk anak-anak yang kurang tidur dapat menjadi lebih hiperaktif.

2. Obesitas

Dilansir dari National Institutes of Healthy, tidur dengan lampu menyala menjadi faktor risiko kenaikan berat badan atau obesitas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada hubungan antara paparan cahaya malam hari saat tidur dan penambahan berat badan pada wanita.

Para peneliti menggunakan data berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang dan pinggul, dan pengukuran indeks massa tubuh, serta perubahan berat badan selama lima tahun terakhir.

Berbekal dari informasi ini, para ilmuwan dapat mempelajari obesitas dan penambahan berat badan pada wanita yang tidur di kamar gelap dan yang tidur dengan lampu menyala atau cahaya buatan.

Hasilnya pun bervariasi, tergantung pada tingkat cahaya buatan yang terpapar di malam hari.

Misalnya, penggunaan lampu malam kecil tidak dikaitkan dengan penambahan berat badan.

Sedangkan wanita yang tidur dengan lampu menyala atau cahaya buatan dari perangkat elektronik memiliki kemungkinan 17 persen lebih besar untuk mengalami kenaikan badan mencapai 5 kilogram.

Baca juga: Kebiasan Makan Bisa Pengaruhi Kualitas Tidur, Ini Penjelasannya

3. Meningkatkan risiko alami kecelakaan

Paparan cahaya lampu dalam ruangan saat akan tidur dapat membuat tidur jadi tidak berkualitas.

Sementara itu, tidak mendapatkan cukup tidur dan berkualitas juga membuat konsentrasi berkurang.

Kondisi ini membuat seseorang kurang fokus dalam aktivitasnya, dan rentan mengalami kecelakaan dan lebih mudah terjatuh.

4. Risiko mengalami penyakit kronis

Jika paparan cahaya terus mengganggu kualitas tidur dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit kronis juga menjadi lebih tinggi.

Adapun beberapa penyakit yang bisa terjadi karena kurang tidur adalah hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi