Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan jika Telanjur Klik Link Undangan Penipuan? Ini Kiat Ahli

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/tanyakanrl
Tangkap layar link undangan penipuan. Ini hal yang harus dilakukan saat terlanjur klink link undangan penipuan.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menanyakan apa yang harus dilakukan saat telanjur memencet tautan atau link undangan penipuan beredar di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan warganet melalui akun media sosial X @tanyakanrl, Sabtu (27/1/2024).

Dalam cuitannya, pengunggah bercerita dirinya telanjur memencet link undangan yang dibagikan lewat WhatsApp. Link tersebut ternyata berisi penipuan dan bukan undangan sungguhan.

"Gais aku kira ini nmr kakekku, dah tak buka undangannya kosongan. udh tak konfirm ke orangnya katanya bukan. ini dah terlanjur tak buka gimanaaaa yaaa????" tulis pengunggah.

Hingga Senin (28/1/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 4 juta kali, dibagikan 2.000 kali, dan disukai 29.000 warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa yang perlu dilakukan saat telanjur klik link undangan penipuan? Simak penjelasan pakar berikut ini.

Baca juga: Penipuan Quishing Bisa Kuras Rekening Pakai QR Code, Bagaimana Cara Mencegahnya?


Apa risiko memencet link undangan penipuan?

Pengamat keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya mengungkapkan, jika kita hanya memencet link berisi undangan yang ternyata penipuan sebenarnya tidak berbahaya.

"Kalau cuma klik dan buka undangan tetapi belum instal APK harusnya masih relatif aman," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Namun, lanjutnya, tindakan tadi bisa berisiko ketika seseorang membuka link undangan dan menginstal aplikasi khusus saat ingin membaca undangan tersebut.

Tindakan ini makin berisiko saat seseorang memberikan akses agar aplikasi yang terunduh dari link undangan dapat membaca SMS yang dikirimkan ke ponselnya.

"Itu mengakibatkan SMS-nya dicuri dan berdampak ke akun M-banking, WhatsApp, e-mail, dan medsos yang menggunakan TFA (two factor authentication). Semua SMS bisa diambil alih," kata dia.

Baca juga: Marak Modus Penipuan Social Engineering, Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghindarinya?

Apa yang harus dilakukan korban penipuan digital?

Lebih lanjut, Alfons menjelaskan beberapa langkah yang perlu dilakukan jika ada orang yang telanjur memencet link undangan penipuan kemudian menginstal aplikasi asing dan menghubungkannya ke SMS

Dia menyarankan agar korban penipuan untuk mengaktifkan mode pesawat terbang atau airplane mode di ponselnya.

"Supaya SMS tidak bisa masuk (ke ponsel) dan tidak bisa dicuri (aplikasi asing tadi)," lanjut dia.

Kemudian, korban harus memeriksa aplikasi baru yang telanjur terinstal dari link undangan penipuan. Jika ada aplikasi asing, segera di-uninstal dari ponsel.

Langkah selanjutnya, kata Alfons, korban harus memeriksa aplikasi apa saja yang ternyata memiliki hak untuk membaca dan mengirimkan ulang SMS.

Caranya dengan membuka menu permission manager di pengaturan ponsel. Pilih menu SMS untuk melihat aplikasi yang terhubung ke SMS. Kemudian, klik apilkasi yang mencurigakan dan uninstal aplikasi itu.

"Kalau mau paranoid, ganti PIN dan password ponsel kamu serta pastikan kamu sudah mengaktifkan two steps authentication dari WhatApp," lanjutnya.

Alfons menyebut, pengaktifan two steps authentication di WhatApp akan membuat aplikasi perpesanan itu menjadi lebih aman.

Ini karena penggunanya harus memasukkan enam angka sebagai kode sandi secara berkala saat akan membuka WhatsApp.

Di sisi lain, Alfons juga menambahkan, pihak bank menjadi harapan terakhir bagi pemilik akun bank yang menjadi korban penipuan.

"Bank yang baik memberikan pengamanan bagi akun dari nasabahnya sekalipun SMS-nya (berisi kode OTP atau one time password) berhasil dicuri," jelas dia.

Menurutnya, akun bank dan dompet digital akan aman ketika pihak bank memberlakukan verifikasi ulang setiap pengguna yang akan melakukan transaksi.

Verifikasi ulang ini berupa panggilan ke customer service (CS) bank, verifikasi wajah, atau verifikasi lainnya menggunakan ponsel yang terhubung ke akun bank.

Jika kamu telanjur klik link undangan penipuan, coba lakukan langkah-langkah antisipasi penipuan digital dari ahli di atas. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi