KOMPAS.com - Umat Islam di seluruh dunia akan memperingati Isra Miraj setiap tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriah. Tahun ini, Isra Miraj jatuh pada Kamis (8/2/2024).
Isra Miraj merupakan peristiwa saat Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke langit ketujuh untuk mendapat perintah shalat.
Di Indonesia, Isra Miraj dirayakan dalam berbagai bentuk, sesuai tradisi masing-masing daerah.
Lantas, apa saja tradisi unik peringatan Isra Miraj di Indonesia?
Baca juga: 35 Ucapan, Gambar, dan Twibbon Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 2024
Tradisi Isra Miraj di Indonesia
Berikut sejumlah tradisi Isra Miraj yang dilakukan di berbagai daerah:
1. NyadranTradisi Nyadran biasa dilakukan oleh umat Islam yang tinggal di Jawa Tengah. Nyadran berarti "doa kepada leluhur".
Diberitakan Kompas.com (22/3/2020), tradisi Nyadran dilakukan dengan membersihkan makam leluhur dan dilanjutkan dengan doa bersama.
Beberapa di antaranya menambahkan kegiatan pengajian yang umumnya dilakukan di masjid dan diakhiri dengan karnaval.
Tak hanya Isra Miraj, tradisi akulturasi Jawa dan Islam ini juga dilakukan dalam berbagai momen, seperti menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, sebagai tanda penghormatan untuk leluhur dan alam semesta.
Baca juga: Kapan Libur Isra Miraj 2024? Cek Jadwalnya
2. RajabanTradisi Isra Miraj lain yang dilakukan masyarakat Indonesia adalah Rajaban yang dilakukan oleh masyarakat Cirebon, Jawa Barat.
Warga akan memulai Rajaban dengan berziarah ke Plangon, makam Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan dua penyebar ajaran agama Islam.
Rajaban juga berlangsung di Keraton Kasepuhan Cirebon, dengan menggelar pengajian bagi masyarakat umum.
Mereka juga membagikan nasi bogana yang terdiri dari kentang, telur ayam, tempe, tahu, parutan kelapa, dan bumbu kuning.
Baca juga: 35 Ucapan Selamat Isra Miraj 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
3. NganggungDi Bangka Belitung, masyarakat biasanya merayakan Isra Miraj dan beberapa hari besar Islam lain dengan tradisi Nganggung.
Nganggung adalah tradisi membawa makanan dari masing-masing rumah penduduk menuju tempat pertemuan besar yang dilakukan secara berbondong-bondong, dikutip dari Kompas.com (26/10/2022).
Makanan tersebut umumnya berupa kue, buah-buahan, atau nasi beserta lauk pauknya.
Tradisi ini juga disebut dengan Sepintu Sedulang atau Selawang Sedulang yang berarti setiap rumah menyediakan makanan untuk dibawa ke masjid atau balai desa, tempat berkumpul masyarakat kampung.
4. Khatam Kitab ArjoKhatam Kitab Arjo merupakan tradisi pembacaan Kitab Arjo, sebuah kitab berbahasa Jawa yang ditulis dengan aksara Arab Pegon.
Kitab yang berisi perjalanan Isra Miraj Rasulullah ini merupakan karya KH Ahmad Rifai al-Jawi.
Dikutip dari Kompas TV (18/2/2023), tradisi ini dilakukan warga Desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah.
Awalnya, mereka akan membaca tahlil sekitar pukul 20.00 WIB. Kemudian, diikuti dengan membaca Kitab Arjo hingga khatam.
Baca juga: Jadwal 10 Kereta Tambahan Libur Isra Miraj-Imlek 7-11 Februari 2024
5. Ambengan
Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur merayakan Isra Miraj dengan menjalankan tradisi Ambengan. Tradisi ini berupa makan bersama untuk menyambut hari-hari besar Islam atau momen tertentu.
Kata ambengan berasal dari bahasa Jawa ambeng yang berarti wadah dengan ukuran tanggung. Istilah itu digunakan untuk menggambarkan wadah makanan yang digunakan di perayaan tersebut.
Wadah ambeng berisi nasi dan lauk berupa mi goreng, ayam, telur, serundeng, kentang dan sebagainya, kemudian dibawa ke masjid atau mushala.
Masyarakat kemudian berkumpul usai shalat Maghrib untuk menjalani prosesi ambengan. Tradisi ini akan diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin kiai atau sesepuh desa.
Baca juga: 40 Twibbon, Poster, dan Ucapan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 2024
6. NgurisanSementara itu, masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat memperingati Isra Miraj dengan tradisi Ngurisan.
Tradisi ini dilakukan dengan memotong rambut bayi yang baru lahir atau berusia di bawah enam bulan, dikutip dari Kompas.com (2/5/2022).
Ngurisan tidak hanya dilakukan selama Isra Miraj atau bulan Rajab namun pada hari besar Islam lainnya.
Para tokoh agama dan masyarakat dipimpin Tuan Guru setempat akan memotong rambut bayi yang dibawa ke masjid.
Selama prosesi itu berlangsung, para jemaah yang hadir akan melantukan selawat bagi Nabi Muhammad SAM.
Ngurisan adalah ungkapan rasa syukur dan harapan supaya para bayi selalu mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.
Baca juga: Korlantas Terapkan Contraflow di Tol Trans-Jawa Saat Libur Isra Miraj dan Imlek 2024
7. Hajad Dalem Yasa Peksi BurakMenjelang Isra Miraj, Kraton Yogyakarta menggelar sebuah acara tradisi bernama Hajad Dalem Yasa Peksi Burak.
Nama tradisi ini diambil dari istilah ‘Yasa’ yang berarti membuat atau mengadakan, ‘Peksi’ yang berarti burung dan ‘Burak’ yaitu makhluk yang diyakini menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra Miraj.
Pada tradisi ini, dua burak yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.
Burung kulit jeruk itu bertengger di atas gunungan yang terbuat dari manggis, rambutan, dan juga tebu.
Usai pengajian, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jemaah masjid.
(Sumber: Kompas.com/Alicia Diahwahyungtyas, Fitri Rachmawati | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Puspasari Setyaningrum, Robertinus Belarminus, Didi Daniswari)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.