KOMPAS.com - Kurma menjadi buah yang umum ada saat bulan puasa dan kerap dikonsumsi untuk mengawali buka puasa sebelum mengonsumsi makanan berat.
Buah khas Timur Tengah ini dinilai mampu mengembalikan energi yang hilang setelah beraktivitas seharian tanpa makan dan minum.
Dilansir dari Healthline, satu porsi kurma berukuran 100 gram mengandung 277 kalori, yang sebagian besarnya berasal dari karbohidrat.
Meski kaya kalori, buah dengan cita rasa manis ini mengandung serat dalam jumlah melimpah, serta beberapa vitamin dan mineral penting.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berpuasa? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Porsi kurma yang aman dimakan
Kandungan serat dapat membantu mencegah sembelit dengan mendorong pergerakan usus, sehingga buang air besar menjadi lebih teratur.
Kurma juga menyediakan antioksidan yang melindungi sel dari radikal bebas. Sifat antioksidan turut membantu menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.
Kurma sendiri dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun kering. Kendati demikian, kalori dalam buah kurma yang dikeringkan cenderung lebih tinggi daripada buah segar.
Menurut Kementerian Kesehatan, buah ini juga mengandung gula fruktosa dan glukosa yang tinggi, yang membantu memberikan energi instan pada tubuh.
Sayangnya, kurma tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak untuk menghindari potensi efek sampingnya.
Konsumsi kurma dalam jumlah cukup, sekitar tiga hingga enam buah per hari dianggap aman untuk kesehatan, seperti menurut laman Verywell Health.
Baca juga: Jenis-jenis Kurma dan Perbedaannya
Efek samping terlalu banyak makan kurma
Berikut efek samping terlalu banyak makan kurma:
1. Masalah pencernaanKurma adalah buah yang baik untuk saluran pencernaan karena mengandung serat dalam jumlah melimpah.
Namun, terlalu banyak asupan serat secara tiba-tiba dapat menyebabkan masalah perut, seperti sembelit dan kembung.
Selain itu, pada kurma kering, biasanya ditambah dengan sulfit, senyawa yang bertujuan untuk mengawetkan makanan dan menghilangkan bakteri.
Orang yang sensitif terhadap sulfit dapat merasakan beberapa reaksi, seperti sakit perut, gas, kembung, dan diare.
2. Serangan asmaSama seperti bahan pangan lain, buah kurma dapat menyebabkan alergi pada orang-orang tertentu.
Dikutip dari Stylecraze, alergi terhadap kurma berpotensi memicu serangan asma yang membuat pengidapnya kesulitan bernapas.
Tidak hanya itu, kandungan sulfit pada kurma kering juga dapat menyebabkan sesak napas pada penderita asma.
3. Ruam kulitSama seperti buah kering lain, kurma dalam bentuk kering berpotensi menyebabkan ruam atau bintik kemerahan pada kulit.
Efek samping kurma ini dikarenakan tambahan sulfit untuk mengawetkan makanan sekaligus menghilangkan bakteri.
Selain itu, ruam kulit karena makan kurma juga dapat disebabkan jamur yang menempel pada buah-buahan kering.
Baca juga: 5 Efek Samping Kurma, Waspadai Berat Badan dan Gula Darah Naik
Tinggi serat bukan jaminan kurma dapat mencegah kenaikan berat badan. Sebab, buah ini tergolong makanan yang memiliki kepadatan energi tinggi.
Dilansir dari MedicineNet, kurma terdiri dari kalori, karbohidrat, dan serat dalam jumlah melimpah.
Selain menambah energi secara instan, mengonsumsi terlalu banyak buah khas Ramadhan ini juga dapat menaikkan berat badan.
Jika dibiarkan, kenaikan berat badan terus-menerus berpotensi memicu obesitas atau kegemukan.
5. Intoleransi fruktosaRasa manis pada kurma berasal dari fruktosa, karbohidrat sederhana yang juga disebut sebagai gula buah.
Beberapa orang mungkin kesulitan mencerna fruktosa, sehingga gula ini hanya akan melewati sistem pencernaan tanpa dicerna.
Imbasnya, tumpukan fruktosa yang tak tercerna mulai beraksi dengan bakteri alami pada usus, sehingga memicu gas dan sakit perut.
Baca juga: Mengapa Kurma Sangat Populer Selama Ramadhan?
6. HiperkalemiaEfek samping kurma selanjutnya adalah potensi hiperkalemia, suatu kondisi saat kadar kalium dalam darah terlalu tinggi.
Hal tersebut disebabkan kurma merupakan sumber kalium, mineral penting untuk mengontrol detak jantung, tekanan darah, dan menunjang kinerja saraf.
Meski tampak baik, kelebihan kadar kalium dalam darah dapat membawa beberapa masalah kesehatan serius.
Salah satunya, aritmia atau gangguan irama jantung yang berpotensi membahayakan nyawa.
7. Potensi tersedakEfek samping kurma turut mengintai anak kecil yang mengonsumsinya. Hal ini dikarenakan kurma yang terlalu tebal dan cenderung sulit dikunyah oleh anak kecil.
Di sisi lain, saluran pencernaan anak kecil juga masih dalam tahap perkembangan, sehingga mungkin tidak dapat mencerna kurma secara sempurna.
Jika dikonsumsi, kurma mungkin dapat menyebabkan bahaya, seperti menyumbat tenggorokan hingga anak tersedak.
8. Potensi kadar gula darah naikMemiliki rasa yang manis, terlalu banyak makan kurma dianggap dapat memengaruhi kadar gula darah menjadi tidak normal.
Namun, belum ada penelitian kuat yang mendukung anggapan ini. Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan, kurma justru dapat menurunkan kadar gula darah.
Manfaat kurma untuk kadar gula darah ini kemungkinan karena indeks glikemiknya yang rendah.
Indeks glikemik atau GI merupakan indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.
Makanan yang tinggi indeks glikemik cenderung meningkatkan gula darah, sedangkan makanan rendah indeks glikemik akan menghasilkan gula darah lebih stabil.
Buah kurma juga dipercaya dapat membantu pengobatan diabetes, serta menjadi alternatif pengganti gula putih.
Sumber:
https://www.verywellhealth.com/dates-benefits-7498192
https://www.healthline.com/nutrition/benefits-of-dates
https://www.stylecraze.com/articles/serious-side-effects-of-dates/
https://www.medicinenet.com/how_many_dates_should_you_eat_a_day/article.htm
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.