KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) mengaku sedang berkoordinasi terkait kondisi warga negara Indonesia (WNI) usai gempa yang mengguncang Taiwan pada Rabu (3/4/2024) pagi.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha mengatakan, koordinasi dilakukan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka, dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei.
"Kemenlu saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo, KJRI Osaka, dan KDEI Taipei untuk mendapatkan informasi lapangan mengenai dampak gempa dan kondisi para WNI, baik di Taiwan maupun Jepang," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Judha belum dapat merinci jumlah WNI yang menjadi korban maupun proses evakuasi yang tengah dilakukan.
Dia hanya menyebut, pihak KBRI masih terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta WNI yang ada di lokasi kejadian.
"KBRI masih terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul-simpul masyarakat WNI," tuturnya.
Baca juga: Gempa M 7,2 Taiwan Picu Peringatan Tsunami di Filipina, Bagaimana dengan Indonesia?
WNI mengaku panik tapi tetap aman
Terpisah, Kustiah (42), seorang WNI yang berada di New Taipei, Taiwan, menceritakan kondisi pascagempa bumi dengan magnitudo (M) 7,2 yang mengguncang pada Rabu pagi.
Kustiah yang tengah menempuh pendidikan PhD di Taiwan mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi lantaran gedung apartemen yang ia tempati bergoyang cukup kencang.
"Kami syok karena apartemen goyang seperti tengah berada di atas kapal di tengah lautan berombak. Kami tinggal di apartemen lantai 4, jadi gempa sangat terasa," kata Kustiah saat dihubungi Kompas TV, Rabu.
Dia menjelaskan, warga sekitar tidak panik atau berhamburan keluar meski gempa yang terjadi cukup besar lantaran bangunan di Taiwan sudah dirancang tahan gempa.
Sejauh ini, Kustiah mengaku sudah merasakan gempa susulan sebanyak lima kali. Saat gempa susulan terjadi, dia dan keluarga berlindung di bawah meja.
"Gempa segini besar nggak terdengar teriakan atau panik, semua tenang-tenang. Aku yang malah syok nangis-nangis, bersama teman seapartemen kami," ceritanya.
Adapun kondisi warga di sekitar apartemen, kata dia, relatif aman dan tenang seperti biasa.
Baca juga: Tawuran TKI di Taiwan 1 Tewas, Ini Penjelasan KDEI Taiwan dan Kemenlu
Gempa Taiwan picu peringatan tsunami
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi berkekuatan M 7,2 melanda pantai timur Taiwan pada Rabu pagi.
Gempa bumi ini tercatat sebagai gempa terkuat yang melanda kawasan tersebut selama 25 tahun terakhir.
Diberitakan CNN, Rabu, gempa terjadi pada pukul 07.58 waktu setempat, 18 kilometer arah selatan Kota Hualien dengan kedalaman 34,8 kilometer.
Laporan mengenai kerusakan awal telah muncul, dengan orang-orang terperangkap di dalam bangunan runtuh di Hualien.
Ribuan rumah tanpa aliran listrik dan jalan raya utama di sepanjang pantai timur pulau itu ditutup untuk lalu lintas karena kerusakan besar akibat tanah longsor dan batu runtuh.
Juru Bicara Administrasi Cuaca Pusat Taiwan memperingatkan, gempa susulan berkekuatan M 7 diperkirakan akan terjadi hingga akhir minggu ini.
Gempa tersebut memicu peringatan tsunami di sejumlah negara, termasuk Taiwan, Jepang bagian selatan, serta Filipina.
Gelombang air kurang dari setengah meter pun terlihat di beberapa pantai, yang mendorong maskapai penerbangan menunda keberangkatan.
Kendati demikian, peringatan tsunami di Jepang dan Filipina dinyatakan telah dicabut.
Baca juga: Gempa M 7,2 Guncang Taiwan, Tsunami 30 Cm Terdeteksi di Jepang
Pemerintah kerahkan bantuan
Di Taiwan, personel militer telah dikirim untuk menyalurkan bantuan bencana kepada masyarakat yang terdampak.
Sekolah-sekolah dan tempat kerja juga menghentikan kegiatannya saat gempa melanda pulau tersebut.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, dia telah memerintahkan jajarannya untuk segera mengatasi situasi ini dan memahami dampak lokal sesegera mungkin.
"Memberikan bantuan yang diperlukan, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meminimalkan dampak bencana," perintah Tsai pada Rabu.
Taiwan diketahui sering diguncang gempa bumi karena lokasinya yang berada di Cincin Api Pasifik.
Zona tersebut membentang di sekitar tepi Samudra Pasifik dan menyebabkan aktivitas seismik serta vulkanik besar-besaran, mulai dari Indonesia hingga Chile.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.