KOMPAS.com - Unggahan video yang menampilkan KRL Commuter Line anjlok di Mangga Dua, Jakarta Pusat pada Sabtu (13/4/2024), viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @jakarta.terkini pada Sabtu (13/4/2024) pagi.
Dalam video, tampak salah satu gerbong KRL tersebut anjlok dan disebut terjadi di pelintasan sebidang Jalan Mangga Dua Raya.
Pengunggah menyebut, penyebab KRL anjlok di Mangga Dua tersebut masih dalam proses penyelidikan.
“Kereta anjlok di antara Stasiun Rajawali menuju Kampung Bandan tepatnya di pelintasan Jalan Mangga Dua Raya pagi ini, Sabtu (13/4/2024),” bunyi keterangan dalam unggahan.
“Penyebab kejadian masih dalam proses penyelidikan, petugas masih fokus pada proses evakuasi,” lanjutnya.
Hingga Sabtu siang, unggahan tersebut sudah disukai sebanyak 3.026 kali dan mendapat puluhan komentar warganet.
Baca juga: Ada Aturan Tidak Boleh Berisik di KRL tapi Suara Iklan Dinilai Mengganggu, Ini Kata KCI
Penjelasan KAI Commuter
Manager External Relations and Corporate Image Care PT KAI Commuter Leza Arlan membenarkan kejadian itu.
Leza mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (13/4/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.
Ia menambahkan, peristiwa itu tepatnya terjadi pada lintas Stasiun Kampung Bandan-Stasiun Rajawali.
Adapun KRL yang anjlok tersebut bernomor perjalanan KA 5508 dengan relasi Kampung Bandan-Cikarang via Pasar Senen.
“KAI Commuter memohon maaf atas adanya kendala perjalanan Commuter Line,” ujar Leza, melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu.
Ia menyebut, terdapat dua gerbong yang mengalami anjlok, yaitu gerbong 3 dan 4.
Tidak ada korban jiwa dan luka dari kejadian tersebut dengan para penumpang sudah dievakuasi seluruhnya.
“Hingga pukul 09.00 WIB, petugas terkait di lokasi masih fokus untuk melakukan proses evakuasi rangkaian Commuter Line dan melakukan normalisasi jalur rel,” ungkap Leza.
Baca juga: Viral, Video Penumpang Diduga Kesurupan di Dalam KRL, Ini Kata KCI
Memberlakukan rekayasa perjalanan
Imbas adanya KRL anjlok di Mangga Dua, pihaknya memberlakukan rekayasa pola operasi perjalanan untuk tetap melayani para penumpang Commuter Line.
Rute yang diterapkan pola operasi tersebut berlaku untuk Commuter Line relasi Cikarang/Bekasi-Kampung Bandan via Pasar Senen dan Cikarang/Bekasi-Kampung Bandan via Manggarai.
“Di lokasi, perjalanannya hanya menggunakan satu jalur,” ucap Leza.
Untuk menjaga keselamatan perjalanan Commuter Line dan proses evakuasi di lokasi, pihaknya juga memberlakukan pembatasan kecepatan maksimal 5 km/jam.
Meski begitu, ia belum bisa memastikan sejumlah pemberlakuan tersebut akan dilakukan hingga kapan.
KAI Commuter terus mengimbau kepada pengguna Commuter Line untuk selalu mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Tidak memaksakan naik jika keadaan Commuter Line sudah padat,” tutur Leza.
“Ikuti informasi terkini perjalanan Commuter Line dari sosial media @commuterline dan jadwal serta posisi Commuter line secara real time melalui aplikasi C-Access,” imbuhnya.
Baca juga: Cara dan Syarat Buat Pin Ibu Hamil untuk Naik KRL, Lewat Link dan Aplikasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.