KOMPAS.com - Negara-negara di kawasan Timur Tengah menanggapi serangan Iran terhadap Israel dengan tindakan dan pernyataan beragam.
Pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat, Iran telah meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tanpa awak (drone) secara langsung ke wilayah Israel.
Diberitakan Al Jazeera, serangan memicu sirene udara di kota-kota di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem Barat.
Militer Israel mengeklaim, salvo Iran terdiri dari 300 lebih pesawat tanpa awak pembunuh, rudal balistik, dan rudal jelajah.
Eskalasi ini terjadi enam bulan setelah serangan Israel di Gaza, Palestina, yang telah meningkatkan ketegangan di wilayah Timur Tengah.
Imbasnya, ketegangan kian menyebar ke garis depan Lebanon dan Suriah, serta memicu serangan jarak jauh ke sasaran-sasaran Israel dari jauh, seperti Yaman dan Irak.
Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Iran vs Israel, Siapa Lebih Unggul?
Irak, Yordania, Lebanon tutup wilayah udara
Menanggapi serangan Iran, sejumlah negara seperti Irak, Yordania, dan Lebanon mengumumkan penutupan sementara wilayah udara.
Dikutip dari Reuters, penutupan wilayah udara mulai Sabtu malam ini berlaku untuk semua pesawat yang masuk, berangkat, maupun transit.
Kebijakan itu disebut sebagai tindakan pencegahan jika terjadi serangan Iran yang melintasi perbatasan negara.
Selain penutupan wilayah, Angkatan Udara Yordania turut mencegat dan menembak jatuh puluhan pesawat nirawak Iran yang melanggar wilayah udaranya menuju Israel.
Dua sumber keamanan regional mengatakan, tentara juga dalam keadaan siaga tinggi dan sistem radar memantau setiap aktivitas drone yang datang dari arah Irak dan Suriah.
Sementara itu, Suriah menyiagakan sistem pertahanan darat ke udara dengan rudal Pantsir buatan Rusia di sekitar Damaskus dan pangkalan-pangkalan utama.
Baca juga: Kenapa Iran Menyerang Israel? Berikut Alasannya
Mesir serukan semua pihak menahan diri
Berbeda, Kementerian Luar Negeri Mesir mengumumkan pihaknya telah melakukan kontak dengan semua pihak terkait untuk mengurangi ketegangan di Timur Tengah.
Dilansir dari pemberitaan Mehr News Agency, Kementerian Luar Negeri Mesir juga meminta semua pihak untuk menahan diri.
Pihaknya menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya permusuhan dan menyerukan pengendalian diri semaksimal mungkin.
Pernyataan kementerian tersebut turut memperingatkan risiko perluasan konflik regional, dikutip dari Times of Israel.
Baca juga: Diserang Rudal Iran, Ini Gambaran Sistem Pertahanan Udara Israel
Arab Saudi dan Qatar desak PBB bertindak
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang menyuarakan keprihatinannya terhadap "eskalasi militer" di wilayah Timur Tengah.
"Semua pihak untuk menahan diri dan menghindarkan kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang," ujar Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataannya.
Negara ini kemudian mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memikul tanggung jawab dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Kendati demikian, pernyataan tersebut tidak menyebut Israel atau Iran, termasuk serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu malam.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan, Doha sangat prihatin dengan perkembangan terkini di kawasan Timur Tengah.
Qatar juga meminta masyarakat internasional untuk segera bertindak guna mengurangi ketegangan di kawasan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.