Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Erupsi Gunung Pengaruhi Hujan, Cuaca, dan Petir? Ini Penjelasan BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Erupsi yang disertai kilatan petir vulkanik terjadi di Gunung Ruang
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sejumlah warganet mempertanyakan korelasi antara erupsi yang terjadi di beberapa gunung Indonesia dengan cuaca panas, hujan, dan petir.

Hal tersebut salah satunya dituliskan oleh pengguna akun media sosial X @deviaprianti23 pada Sabtu (20/4/2024).

"Apakah panas beberapa hari terakhir efek dari erupsi Gunung Ruang?" tanyanya.

Beberapa warganet lain bahkan menyebutkan bahwa erupsi gunung dapat mengakibatkan hujan petir.

Lalu, benarkah erupsi gunung mengakibatkan panas, hujan, dan petir?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?


Erupsi penyebab cuaca panas

Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto membenarkan adanya cuaca panas yang terjadi saat suatu gunung mengalami erupsi.

Kondisi ini seperti yang juga terjadi di Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara yang erupsi sejak pada Rabu (17/4/2024) pukul 20.15 Wita.

"Cuaca panas itu biasanya dampak pada saat letusan menyemburkan abu dan lava yang keluar dari kawah," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/4/2024).

Semburan abu dan lava yang keluar dari kawah gunung akan menimbulkan cuaca panas dan dapat dirasakan manusia.

Namun, tambahnya, cuaca panas yang timbul dari erupsi gunung ini hanya bersifat lokal saja, di sekitar gunung.

"Biasanya abu letusan cepat mendingin begitu keluar dari kawah," lanjut dia.

Baca juga: PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Hujan turun usai erupsi

Selain itu Guswanto menyatakan, erupsi gunung juga bisa menambah curah hujan, seperti wilayah di sekitar Gunung Ruang.

Pasalnya, kondisi atmosfer pada saat letusan gunung cukup mendukung terjadinya pembentukan awan dan hujan.

Penambahan injeksi aerosol sebagai inti kondensasi awan dalam jumlah yang cukup juga mempercepat terjadinya hujan.

“Emisi abu vulkanik dengan tinggi kolom tersebut diperkirakan akan berdampak signifikan di wilayah udara terdampak, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran situasional akan letusan gunung berapi dan penyebabnya,” tambahnya.

BMKG terus mengantisipasi perkembangan sebaran abu vulkanik Gunung Ruang dengan pemantauan berdasarkan citra satelit, pemodelan, dan pengamatan langsung atau paper test di bandara.

Baca juga: Muncul Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang Saat Meletus, Ini Kata PVMBG

Petir akibat erupsi

Lebih lanjut, Guswanto menuturkan, petir juga bisa muncul di langit akibat erupsi gunung berapi. Ini terjadi karena abu vulkanik memicu penambahan curah hujan.

"Petir itu secara definisi adalah suatu proses pelepasan muatan listrik dari awan bermuatan," katanya.

Perbedaan muatan yang sangat besar antara awan dengan lingkungan sekitarnya, menyebabkan terjadinya pelepasan muatan positif maupun atau negatif yang terdapat di dalam awan.

Akibatnya, petir akan muncul saat ada perbedaan muatan listrik pada awan dalam proses pembentukan hujan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi