KOMPAS.com - Burung adalah spesies hewan yang memiliki ciri umum bersayap, punya dua kaki, memiliki paruh, dan mampu untuk terbang.
Menurut sebagian besar ahli paleontologi, burung merupakan cabang dari salah satu garis keturunan utama dinosaurus lebih dari 100 juta tahun yang lalu.
Namun, banyak fosil dinosaurus yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai gigi, tetapi mengapa burung modern tidak memiliki gigi?
Ada beberapa penjelasan mengenai hal tersebut. Yang paling sederhana adalah terkait faktor bertahan hidup dan efisiensi terbang.
Baca juga: Alasan Mengapa Gagak adalah Burung Paling Cerdas di Dunia
Mengganti gigi dengan paruh akan mengurangi beban dan membuat burung menjadi lebih ringan, sehingga mungkin lebih mudah untuk terbang, menurut BBC Wildlife.
Tidak adanya gigi juga dianggap sebagai adaptasi yang memungkinkan burung mengejar mangsanya dan mengonsumsi biji-bijian dan kacang-kacangan dengan lebih mudah.
Paruh lebih multifungsi untuk menyedot nektar dari bunga, merobek daging dari tulang, memecahkan kacang, menyaring makanan dari air, dan memetik serangga dari udara.
Baca juga: 3 Fakta Burung Kiwi yang Menetas Kembali di Alam Liar Selepas 150 Tahun
Namun, dilansir dari laman Britannica, penelitian yang lebih baru mengajukan penjelasan yang lebih aktual. Di mana gigi membutuhkan waktu lama untuk menyatu saat hewan berkembang di dalam telur.
Jika dibandingkan dengan perkembangan gigi dinosaurus, proses ini bisa memakan waktu hingga 60 persen waktu inkubasi burung.
Banyak spesies burung saat ini menetas dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari setelah telurnya diletakkan, sedangkan dinosaurus butuh waktu beberapa bulan.
Baca juga: Bukan Hanya Penguin, Ini 7 Burung yang Punya Sayap tapi Tidak Bisa Terbang
Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Forbes, sebuah studi yang menghitung cincin pertumbuhan gigi embrio dinosaurus menemukan bahwa, masa inkubasinya kira-kira tiga hingga enam bulan.
Masa inkubasi yang lama ini disebabkan oleh perkembangan gigi, sebuah proses kompleks yang memakan waktu hingga 60 persen waktu inkubasi telur.
Embrio dinosaurus pada dasarnya harus 'menunggu' di dalam telur sampai giginya matang, baru kemudian menetas.
Baca juga: Embrio Dinosaurus Ditemukan di Dalam Fosil Telur, Berkaitan dengan Burung Modern
Penyebab utama burung modern saat ini tidak mempunyai gigi kemungkinan dipengaruhi masa inkubasi.
Burung berada di bawah tekanan evolusi untuk mempercepat perkembangan embrio sehingga periode waktu inkubasi yang rentan dapat dipersingkat.
Hal ini kemudian mengurangi kemungkinan telur atau induk yang sedang mengerami akan diserang predator, penyakit, atau bencana alam.
Baca juga: Dari Elang hingga Kasuari, Ini 5 Burung Paling Berbahaya di Dunia
Jadi, seleksi evolusioner kehilangan gigi pada burung adalah efek samping dari seleksi untuk pertumbuhan embrio yang cepat dan dengan demikian masa inkubasinya lebih singkat.
Sederhananya, tidak adanya gigi memungkinkan burung untuk berkembang dan menetas lebih cepat dan menghabiskan lebih sedikit waktu dalam telur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.