KOMPAS.com - Sebuah unggahan menyebut Sesar Sumatera disebut akan memicu tsunami pada 2024, ramai menjadi perbincangan di media sosial.
Unggahan yang disertai dengan video itu dimuat oleh akun Instagram @infobengkulu_, Minggu (21/4/2024).
Dalam video di unggahan tersebut, tampak Sesar Sumatera yang memanjang dari Selat Sunda hingga Provinsi Aceh.
Keberadaan sesar tersebut ditandai dengan kontur permukaan Pulau Sumatera bagian barat yang berbukit-bukit.
“WASPADA ADA SUNAMI DI SUMATERA TAHUN 2024,” bunyi keterangan dalam video.
Dalam keterangan unggahan itu, informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
Hingga Jumat (3/5/2024), unggahan tersebut sudah mendapat 2.934 likes dan menuai ratusan komentar warganet.
Baca juga: Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus
Namun nukilan unggahan tersebut tergolong disinformasi. Rahmat hanya menyampaikan, Sesar Sumatera tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya gempa darat. Berikut bunyi keterangan yang dituliskan pengunggah:
“Pada perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, saya mengingatkan kembali Sesar Sumatera ini nyata. Ada ancaman terdapat sumber gempa di darat," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Pasaman, Minggu (24/3/2024).
Menurut unggahan tersebut, Rahmat menyampaikan bahwa gempa darat tidak selalu membutuhkan magnitudo besar untuk menimbulkan dampak yang signifikan.
Bahkan, ia menilai bahwa gempa dengan magnitudo 6 sudah bisa menyebabkan kerusakan yang cukup serius.
“Dengan adanya peringatan ini, diharapkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta pemerintah daerah terhadap potensi bahaya gempa dari darat dapat ditingkatkan, sehingga langkah-langkah mitigasi yang efektif dapat diimplementasikan untuk mengurangi risiko bencana,” lanjut dia.
Lantas, bagaimana penjelasan BMKG terkait Sesar Sumatera yang disebut bisa memicu tsunami pada 2024?
Baca juga: Benarkah Anjing Dapat Merasakan Gempa Lebih Cepat dari Manusia?
Penjelasan BMKG
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono membantah informasi yang beredar di media sosial bahwa Sesar Sumatera dapat menyebabkan tsunami pada 2024.
“Tentu saja ini merupakan berita bohong (hoaks)," tegas Daryono, melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat.
"Patut disayangkan ada pihak yang tidak bertanggungjawab menghubungkan sumber gempa Sesar Sumatera di darat dengan akan adanya tsunami di Sumatera pada tahun 2024,” kata dia.
Meski begitu, Daryono membenarkan penjelasan Rahmat Triyono, bahwa ada Sesar Sumatera yang potensial memicu gempa darat dan perlu diwaspadai.
"Terkait potensi gempa di jalur Sesar Sumatera, diharapkan adanya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan oleh masyarakat serta pemerintah," terang dia.
Identitifasi sesar, termasuk Sesar Sumatera, menurut Daryono, penting sebagai bagian dari penyusunan langkah-langkah mitigasi konkret untuk mengurangi risiko gempa bumi.
Terkait merebaknya disinformasi bencana ini, ia mengimbau masyarakat untuk mendapatkan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
“Berita bohong ini (dalam unggahan) sangat-sangat meresahkan masyarakat di pesisir Sumatera,” tuturnya.
Baca juga: Viral, Video Disebut Muncul Gunung Api di Grobogan Usai Gempa, Ini Kata Badan Geologi
Upaya mitigasi potensi gempa darat terkait Sesar Sumatera
Daryono menyampaikan, ada beberapa upaya mitigasi gempa yang bisa dilakukan, di antaranya membangun bangunan atau tempat tinggal tahap gempa.
Di Sumatera secara khusus dan Indonesia pada umumnya, setiap bangunan harus dapat beradaptasi dengan guncangan gempa.
Adaptasi tersebut seperti bangunan dengan struktur kuat sehingga tahan gempa atau bangunan aman gempa yang berbahan ringan dari kayu atau bambu yang didesain menarik.
“Tidak direkomendasikan membangun bangunan tembok sederhana asal bangun tanpa tulangan besi standar yang kuat,” ungkap Daryono.
Selain itu, mitigasi utama lainnya yakni meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menyelamatkan diri saat terjadi gempa.
Hal tersebut menjadi penting untuk mengantisipasi dampak dari gempa kecil, gempa besar, gempa jauh, dan gempa dalam.
Baca juga: Kata Ahli soal Semburan Air Panas Muncul di Bawean Usai Gempa
Mengenal Sesar Sumatera
Dikutip dari Kompas.com (25/2/2022), The Great Sumatera Fault atau dikenal dengan Sesar Sumatera adalah patahan yang terbentuk akibat adanya lempeng India Australia yang menabrak bagian barat Sumatera.
Sesar Sumatera tersebut terbentuk dengan membentang mulai dari Lampung sampai dengan Laut Andaman dan Myanmar.
Sesar Sumatera ini berjenis sesar strike slip atau mendatar dengan arah gerak sejajar. Sesar ini berarah dekstral atau ke kanan yang terdiri dari 20 segmen utama sepanjang "tulang punggung" Sumatera.
Adapun contoh dari segmen tersebut seperti Angkola dan Siulak yang berada di Provinsi Sumatera Barat.
Jalur patahan dari sesar ini bisa dikenali dari bentang alam di sepanjang jalur dan ditandai oleh kenampakan bukit–bukit dan danau-danau, contohnya seperti Bukit Barisan.
Baca juga: Muncul Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang Saat Meletus, Ini Kata PVMBG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.