KOMPAS.com - Jason Holton yang dijuluki "pria terberat di Inggris" meninggal karena obesitas dan kegagalan organ di usia 33 tahun pada Sabtu (4/5/2024).
Holton yang beratnya mencapai 300 kilogram itu meninggal di Rumah Sakit Royal Surrey County, Inggris.
Karena beratnya, Holton dilarikan ke rumah sakit dengan bantuan enam petugas pemadam kebakaran setelah naik ambulans.
Alami kerusakan organ
Ibu Holton, Leisa (55), mengatakan, ginjal Holton merupakan organ pertama yang berhenti bekerja.
Setelah itu, dokter menyatakan bahwa Holton hanya dapat bertahan hidup hanya dalam waktu satu minggu.
“Holton segera mulai mengalami kemunduran. Ia mungkin memiliki sekitar delapan nyawa dan saya pikir para dokter akan mampu menyelamatkannya lagi, tapi sayangnya hal itu tidak mungkin,” ungkap Leisa, dikutip dari The Independent.
Baca juga: Pria di Tangerang Idap Obesitas dan Limfedema, Kaki Bengkak hingga 50 Kg
Hidup sebagai manusia “terberat” di Inggris
Holton tinggal di Camberley, 40 kilometer dari London, Inggris. Tempat tinggalnya disesuaikan dan dibangun secara khusus dengan furnitur yang diperkuat untuk kenyamanannya.
Di akhir hidupnya, Holton tidak bisa bergerak, terbaring di tempat tidur, dan menderita kesulitan bernapas.
Ia hanya dapat berbaring di tempat tidur sejak 2014 dan hidup dari tunjangan kesejahteraan sosial, termasuk Tunjangan Dukungan Ketenagakerjaan dan Pembayaran Kemerdekaan Pribadi.
Ia menjadi orang terberat di Inggris setelah orang terberat di Inggris saat itu, Carl Thompson, meninggal pada 2015, dilansir dari Metro.
Holton dilaporkan mulai makan berlebihan di usia remaja saat berduka atas kematian ayahnya. Ia terus mengonsumsi 10.000 kalori sehari, termasuk makan doner kebab untuk sarapan.
“Saya yakin waktu sudah berakhir bagi saya. Saya akan berusia 34 tahun sekarang. Saya tahu saya harus mencoba sesuatu,” kata Holton dalam sebuah wawancara dengan TalkTV pada 2023.
Baca juga: Daftar Negara dengan Tingkat Obesitas Tertinggi Dunia 2024, Ada Indonesia?
Alami stroke dan pembekuan darah
Pada tahun 2020, ia pingsan dan harus diterbangkan dengan derek dari flat lantai 3 oleh tim yang terdiri lebih dari 30 petugas pemadam kebakaran.
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan saat-saat yang paling menghancurkan dalam hidupnya.
“Saya menangis sampai tertidur saat menonton film The Whale. Bagi saya, film tersebut terasa seperti film horor. Itu sangat mengecewakan bagi saya karena sekarang saya berpikir saya adalah pria paling gemuk di Inggris, itulah yang orang-orang pikirkan tentang saya,” tutur Holton.
The Whale karya Darren Aronofsky adalah film thriller psikologis yang menceritakan tentang Charlie, seorang pria yang sangat kelebihan berat badan dengan mobilitas yang sangat terbatas.
Dua tahun kemudian, Holton menderita serangkaian stroke ringan dan dugaan pembekuan darah.
Baca juga: Ramai Unggahan Sebut Tak Banyak Kasus Obesitas di Kalangan Remaja Zaman Dulu, Benarkah?
Cara Holton melakukan diet
Untuk menurunkan berat badan, Holton mengatakan bahwa ia harus melakukan diet ketat rendah kalori.
Ia hanya mengonsumsi 600 kalori sehari dan menjadi sesuatu yang hampir mustahil dilakukan oleh'kecanduan makanan.
“Saya tidak pernah keluar rumah, bahkan ke taman, dan mungkin saya berjalan sekitar 25 langkah sehari,” ungkap Holton.
Leisa mengatakan, tahun lalu dia berharap putranya akan diberi obat penurun berat badan Wegovy.
Meskipun demikian, pakar medis mengatakan, apabila menggunakan obat penurun berat badan, ia mungkin akan menggunakannya seumur hidup.
Menurut keterangan Leisa, putranya telah berada dalam daftar tunggu untuk mendapatkan suntikan Wegovy.
Baca juga: Banyak Kasus Obesitas Berujung Kematian, Apa Sebabnya?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.