KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada pertengahan-akhir Mei 2024.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas, mengatakan bahwa kekeringan Yogyakarta dipicu oleh datangnya musim kemarau.
Ia menjelaskan, puncak musim kemarau di DIY sebagian besar akan terjadi pada Juli 2024.
Namun, potensi kekeringan di DIY tidak begitu dipengaruhi oleh El Nino karena fenomena ini sudah meluruh ke kondisi netral atau normal pada Mei 2024.
El Nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur yang menyebabkan Indonesia dalam kondisi kering dan curah hujan berkurang.
“Tetapi dampak masuk musim kemarau yang kita rasakan sudah semakin menuju kering,” kata Reni saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/5/2024).
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya
Wilayah DIY yang berpotensi alami kekeringan
Reni menerangkan, beberapa wilayah DIY akan mengalami hari tanpa hujan secara berturut-turut pada Mei 2024 berdasarkan hasil monitoring BMKG pada Jumat (10/5/2024).
Untuk diketahui, hari tanpa hujan adalah hari dengan curah hujan kurang dari 1 milimeter per hari.
Dari hasil monitoring BMKG, beberapa wilayah di DIY akan mengalami hari tanpa hujan dengan rentang waktu berbeda-beda, antara 1-5 hari, 6-10 hari, dan 11-20 hari.
Reni menjelaskan bahwa wilayah DIY yang berpotensi kekeringan adalah daerah yang mengalami hari tanpa hujan selama 11-20 hari atau lebih dari waktu ini.
Berikut wilayah DIY yang berpotensi mengalami kekeringan pada Mei 2024:
1. Kabupaten Kulon Progo- Kokap
- Panjatan
- Galur
- Wates
- Temon
- Sentolo
- Pengasih.
Baca juga: 6 Daerah Rawan Kekeringan di Indonesia Saat Musim Kemarau 2024, Ada Jawa dan Bali
2. Kabupaten Bantul- Kretek
- Sanden
- Pundong
- Imogiri
- Srandakan
- Jetis
- Bantul
- Pleret
- Blambanglipuro
- kasihan
- Dlingo
- Banguntapan
- Pandak
- Pleret
- Sewon
- Pajangan.
Baca juga: UPDATE Kekeringan di Sungai Amazon, Apa yang Terjadi?
3. Kabupaten Gunungkidul- Playen
- Purwosari
- Paliyan
- Nglipar
- Girisubo
- Ngawen
- Panggang
- Tanjungsari
- Tepus
- Gedangsari
- Semin
- Ponjong
- Semanu
- Patuk
- Karangmojo.
- Umbulharjo.
- Prambanan
- Depok
- Gamping
- Pakem
- Cangkringan
- Berbah
- Turi
- Sleman
- Ngaglik
- Ngemplak
- Mlati.
Baca juga: Kenapa Pagi Hari Terasa Dingin Saat Indonesia Dilanda Suhu Panas? Ini Kata BMKG
Imbauan BMKG
Terkait potensi kekeringan yang terjadi di DIY pada Mei 2024, Reni meminta masyarakat untuk waspada karena hal ini dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Tak hanya itu, kekeringan juga dapat menyebabkan kekurangan air bersih dan dehidrasi atau kekurangan cairan.
“Petani diimbau menyesuaikan pola tanam. Namun, yang perlu menjadi perhatian pula bahwa pada bulan Agustus tanda-tanda La Nina akan muncul dan memengaruhi iklim di DIY,” pungkas Reni.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.