KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere (Unimof) diperbolehkan membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan hasil bumi.
Kebijakan yang diterapkan oleh kampus swasta di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini memungkinkan mahasiswa membayar UKT dengan hasil panen komoditas pertanian maupun tangkapan dari laut.
Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo mengatakan, kebijakan ini sudah berlaku sejak 2018.
“Itu (bayar kuliah dengan hasil bumi) sudah lama kami terapkan di Universitas Muhammadiyah Maumere,” ungkapnya, dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id (8/12/2023).
Baca juga: Ramai soal Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri, Ada di Mana Saja?
Selain itu, Universitas Muhammadiyah Maumere memberikan opsi pembayaran UKT dengan cara dicicil selama enam tahun atau 72 kali masa cicilan per bulan.
Tak hanya itu, Universitas Muhammadiyah Maumere juga menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan beasiswa LAZISMU.
Kampus juga menawarkan potongan biaya kuliah bagi mahasiswanya.
Lantas, berapa besaran UKT yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Maumere?
Baca juga: Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas
Daftar UKT Universitas Muhammadiyah Maumere
Berdiri sejak 2013, Universitas Muhammadiyah Maumere memiliki dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Sains dan Bisnis.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdiri dari delapan program studi yaitu Pendidikan Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Kewarganegaraan, Ekonomi, Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Bahasa dan Sastra Inggris.
Sementara, Fakultas Sains dan Bisnis memiliki tiga program studi, antara lain Informatika, Bisnis Digital, serta Administrasi Kesehatan.
Untuk diketahui, semua program di kampus ini studi terakreditasi B.
Dikutip dari Pedoman Penerimaan Mahasiswa Baru periode 2023/2024 Unimof, berikut rincian pembayaran biaya studi di Universitas Muhammadiyah Maumere tahun ajaran 2023/2024.
- Biaya semester I: Rp 3.500.000 (Satuan Biaya Pendidikan) ditambah Rp 2.000.000 (biaya pembangunan) menjadi total Rp 5.500.000
- Biaya semester II: Rp 3.500.000
- Biaya semester III: Rp 3.500.000
- Biaya semester IV: Rp 3.500.000
- Biaya semester V: Rp 3.500.000
- Biaya semester VI: Rp 3.500.000
- Biaya semester VII: Rp 3.500.000
- Biaya semester VIII: Rp 3.500.000
Baca juga: UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri
Satuan Biaya Pendidikan (SBP) yang dibayarkan termasuk biaya SPP, SKS, magang, KKN, skripsi, jas almamater, serta biaya ujian.
Bagi mahasiswa yang kesulitan membayar biaya kuliah karena keterbatasan ekonomi, tetapi memiliki prestasi akademik, pihak kampus menyediakan program beasiswa.
Program beasiswa tersebut berupa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) dari pemerintah dan KIP Kulaih Aspirasi dari DPR wilayah setempat
Selain itu, ada beasiswa LAZISMU bagi anggota kader Muhammadiyah yang mendapat rekomendasi dari pimpinan ranting atau cabang pada daerah masing-masing.
Sebagai catatan, Universitas Muhammadiyah Maumere saat ini masih membuka pendaftaran gelombang 3 pada 1 April-1 Juni 2024. Pendaftaran gelombang 4 dibuka 3 Juni-20 Agustus 2024.
Alasan Unimof terima hasil bumi
Mahasiswi itu lalu mendatangi Erwin dan bercerita bahwa keluarganya sedang mengalami keterbatasan uang.
"Waktu itu pas mau UTS (ujian tengah semester), mahasiswa itu mengeluh tidak bisa membayar karena tunggakan waktu itu sekitar Rp 1.000.000 lebih," kata dia, diberitakan Kompas.com, Senin (27/5/2024).
Namun, mahasiswa itu mengaku keluarganya memiliki banyak hasil panen kebun, seperti pisang dan kelapa. Sayangnya, hasil panen takut tidak laku dijual.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Batalkan Kenaikan UKT 2024-2025
Erwin bersama pengambil kebijakan di kampus kemudian menyusun mekanisme pembayaran kuliah dengan hasil bumi. Mahasiswa akhirnya diperbolehkan membawa hasil panen ke kampus.
Hasil bumi yang dibawa antara lain berupa kemiri, kakao, kelapa, cengkeh, vanili, pisang, alpukat, mente, tangkapan laut, bahkan hasil tenunan.
Erwin bersama timnya lalu mengumpulkan dan membantu menjualkan hasil bumi itu ke sivitas akademika atau mengirimnya ke Pulau Jawa dan Makasar.
Pada 2023, kampus bahkan menyewa gudang untuk menyimpanan hasil panen kemiri. Ada juga satu unit mesin pemecah kemiri dan mesin pembeku.
Universitas Muhammadiyah Maumere berencana menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memproduksi minyak kemiri serta berniat melatih mahasiswa untuk wirausaha.
(Sumber: Kompas.com/Sandra Desi Caesaria | Editor: Mahar Prastiwi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.