KOMPAS.com - Awal abad 20, desas-desus tentang relativitas umum hanya didengar oleh sekelompok pemikir di luar fisika esoteris.
Namun pada abad berikutnya, gagasan Albert Einstein telah menjadi penghubung bagi berbagai isu mendasar terkait hal tersebut.
Hal itu termasuk asal usul alam semesta, struktur lubang hitam, dan penyatuan kekuatan alam, dan teori tersebut juga telah dimanfaatkan untuk tugas-tugas yang lebih terapan.
Baca juga: 5 Fakta Oppenheimer, Bapak Bom Atom yang Disebut Bodoh oleh Albert Einstein
Sebelumnya, para ilmuwan fisika percaya dengan prinsip fisika klasik milik Newton yang menemukan konsep gravitasi dan menyatakan bahwa ruang dan waktu itu mutlak.
Namun, muncul banyak fenomena tak terduga yang tidak dapat dijelaskan dengan hukum newton, seperti ketika planet merkurius mulai mengitari matahari lebih cepat dari perhitungan awal.
Baru pada 1905 Albert Einstein mengemukakan teori relativitasnya yang mematahkan prinsip hukum fisika klasik tersebut.
Kehadiran teori relativitas Einstein mulai menjawab semua pertanyaan aneh yang terjadi di alam semesta saat itu.
Baca juga: 3 Teori Terbentuknya Kehidupan Awal di Bumi, Berasal dari Luar Angkasa atau dari Lautan Dalam
Lantas, apa itu teori relativitas Einstein?
Teori relativitas Einstein
Ada dua jenis teori relativitas yang dikemukakan Einstein, yakni relativitas khusus dan relativitas umum.
Ini kemudian menjadi jawaban pertanyaan-pertanyaan dunia atas segala fenomena alam dan juga dalam kegiatan manusia sehari hari.
1. Relativitas khususRelativitas khusus menyatakan bahwa ruang dan waktu saling berhubungan erat, namun teori tersebut tidak mengakui keberadaan gravitasi.
Dikutip dari laman Encyclopedia Britannica, teori relativitas khusus dikemukakan oleh Albert Einstein pada 1905.
Relativitas khusus mengungkap bahwa kecepatan cahaya merupakan batas yang dapat didekati namun tidak dapat dicapai oleh benda material apa pun.
Ini adalah asal mula persamaan paling terkenal dalam sains, E=mc2, yang mengungkapkan fakta bahwa massa dan energi adalah entitas fisik yang sama dan dapat diubah satu sama lain.
Baca juga: Mengenang Kelahiran Albert Einstein, Sang Jenius Pembuka Tabir Alam Semesta
Dimulai dengan perilaku cahaya, teori relativitas khusus menarik kesimpulan yang bertentangan dengan pengalaman sehari-hari.
Namun itu sepenuhnya dikonfirmasi oleh eksperimen yang meneliti partikel subatom dengan kecepatan tinggi atau mengukur perubahan kecil antara jam yang bergerak dengan kecepatan berbeda.
Albert Einstein menunjukkan bahwa kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah sama, berapa pun kecepatan pengamat bergerak.
Hasilnya, ia menemukan bahwa ruang dan waktu terjalin menjadi satu kesatuan yang dikenal sebagai ruang-waktu.
Baca juga: Mengenal Galaksi, Sistem Bintang yang Membentuk Alam Semesta
2. Relativitas umumRelativitas umum adalah pemahaman Albert Einstein tentang bagaimana gravitasi memengaruhi tatanan ruang dan waktu. Teori ini dipublikasikan Albert Einstein pada 1915.
Mengutip laman Space.com, menurut teori relativitas umum, ruang dan waktu adalah benda empat dimensi yang harus mematuhi persamaan yang disebut “persamaan Einstein”.
Persamaan ini menjelaskan bagaimana materi melengkungkan ruang dan waktu. Einstein menyadari bahwa benda-benda besar di alam semesta menyebabkan distorsi dalam ruang-waktu.
Bayangkan meletakkan sebuah benda besar di tengah-tengah trampolin. Benda tersebut akan menekan kain trampolin sehingga menyebabkan lesung.
Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?
Jika Anda kemudian menggelindingkan kelereng di sekitar tepi trampolin, kelereng tersebut akan berputar ke dalam menuju benda besar, ditarik dengan cara yang hampir sama seperti gravitasi planet yang menarik bebatuan di luar angkasa.
Relativitas umum menjelaskan gravitasi, di mana ia bukan lagi sebuah "gaya". Medan gravitasi muncul dari gambaran relativitas umum sebagai akibat dari ruang-waktu yang melengkung.
Teori yang diterbitkan Einstein pada tahun 1915 ini memperluas teori relativitas khusus yang telah ia terbitkan 10 tahun sebelumnya.
Einstein menghabiskan satu dekade di antara kedua publikasi tersebut untuk menentukan bahwa benda-benda berukuran sangat besar membengkokkan struktur ruang-waktu, sebuah distorsi yang bermanifestasi sebagai gravitasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.