Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Huruf Y Akan Dihapus dari Alfabet? Ini Kata Badan Bahasa

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi alfabet. Huruf Y disebut akan dihapus dari alfabet.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Selama ini, kita mengenal 26 huruf dalam alfabet Latin yang terdiri dari lima huruf vokal dan 21 huruf konsonan.

Namun, lini masa media sosial baru-baru ini ramai membahas soal huruf Y yang disebut akan dihapus dari alfabet.

Topik penghapusan huruf Y tersebut dibuat oleh akun media sosial X, @convomfs, Minggu (2/6/2024) pagi.

Tampak dalam unggahan, tangkapan layar unggahan TikTok yang memuat pemberitaan berjudul "Huruf 'Y' akan dihapus dari Alfabet", yang diterbitkan pada 23 Mei 2022.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanggapi, tidak jarang warganet yang menanyakan alasan rencana penghapusan, bahkan menyarankan huruf lain yang dinilai lebih "tidak berguna".

Beberapa turut berspekulasi, penghapusan huruf Y seiring dengan pergantian ke ejaan lama yang menggunakan J untuk menyebut Y.

"Maksudnya Y diganti pake J lg ya? Trus yg td nya J diganti pake Dj, misal jakarta jd djakarta? Masa balik kek jaman dulu lg," kata akun @kwak_zeeseok.

Lantas, benarkah informasi tersebut?

Baca juga: Bahasa Indonesia Disebut Miskin Kosakata, Kepala Badan Bahasa Buka Suara


Huruf Y tidak dihapus dari alfabet

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Prof E Aminudin Aziz, membantah akan ada penghapusan huruf Y dari alfabet.

"Setidaknya, kami di Badan Bahasa tidak pernah membahas berita terkait isu yang menyebutkan tentang akan dihilangkannya huruf Y dari alfabet," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/6/2024).

Aminudin menambahkan, pihaknya juga tidak pernah membahas rencana pergantian huruf Y dengan J seperti ejaan pada zaman dahulu.

Menurut dia, menghilangkan sebuah huruf dari alfabet Latin atau menggantinya dengan huruf lain yang sudah ada bukanlah proses yang sederhana.

Terlebih, jika huruf-huruf tersebut masih banyak digunakan untuk menyusun kata yang memiliki makna.

"Menghilangkan sebuah huruf dari alfabet Latin atau menggantinya dengan huruf lain yang sudah ada, tentu bukan merupakan hal yg sederhana, sepanjang huruf-huruf itu produktif dalam membentuk kata dan bermakna," terangnya.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Senin, artikel bertajuk "Huruf 'Y' akan dihapus dari Alfabet" seperti dalam unggahan tidak dapat ditemukan.

Situs asli berita yang dicatut dalam unggahan juga tidak menulis artikel atau berita dengan judul tersebut.

Baca juga: Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO, Dipakai 27 Penutur dan Warga di 52 Negara

PUEBI jadi ejaan yang berlaku saat ini

Sementara itu, sejak masa kolonialisme hingga sekarang, ejaan Indonesia tercatat sudah mengalami perkembangan dan perubahan sebanyak tujuh kali, yaitu:

  • Ejaan Van Ophuijsen
  • Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik
  • Ejaan Pembaharuan atau Ejaan Prijono-Katoppo
  • Ejaan Melindo
  • Ejaan-ejaan Baru
  • Ejaan yang Disempurnakan
  • Ejaan Bahasa Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (20/9/2023), ejaan yang menggunakan huruf J sebagai Y adalah ejaan Van Ophuijsen, yang pernah digunakan pada zaman kolonialisme Belanda.

Ejaan Van Ophuijsen dirangkai oleh Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari Belanda, bersama dua pakar bahasa dari Melayu, Nawawi Soetan Makmoer dan Moh. Taib Sultan Ibrahim.

Ejaan Van Ophuijsen sendiri merupakan hasil penggabungan ejaan Latin dan ejaan Belanda.

Setelah rancangan ejaan selesai dibuat, ejaan Van Ophuijsen diresmikan oleh pemerintah Belanda pada 1901 dan digunakan selama 46 tahun.

Contoh ejaan Van Ophuijsen adalah jang (yang), saja (saya), patjar (pacar), dan tjara (cara).

Saat ini, ejaan yang digunakan adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

EBI atau PUEBI mulai berlaku setelah keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015, menggantikan Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan (PUEYD).

Beberapa karakteristik dari Ejaan Bahasa Indonesia adalah penambahan huruf vokal diftong "ei", seperti geiser dan survei, serta penggunaan huruf tebal untuk judul buku dan bab.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi