KOMPAS.com - Politik senior Partai Gerindra Permadi Satrio Wiwoho meninggal dunia di rumahnya di Jalan Pengadegan, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024) pagi.
Permadi Satrio Wiwoho meninggal dunia usai menjalani perawatan khusus karena kondisi kesehatannya.
Berita duka Permadi Satrio Wiwoho meninggal dunia disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman.
"Innalillahi wa innailahi rojiun, duka cita mendalam atas berpulang-nya senior kami Bapak Permadi tadi pagi jam 07.30 WIB di kediaman kawasan Pengadegan," ujar dia, dilansir dari Antara, Rabu.
Ia pun menyampaikan ucapan belasungkawa dan doa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Menurut Habiburokhman, Permadi Satrio Wiwoho adalah politisi senior yang memiliki sikap teguh dan selalu memperjuangkan hak rakyat tertindas.
Berikut profil Permadi Satrio Wiwoho...
Profil Permadi Satrio Wiwoho
Permadi Satrio Wiwoho lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 14 Mei 1940.
Sebelum menjadi politikus Gerindra, Permadi Satrio Wiwoho pernah malang melintang sebagai aktivis pergerakan.
Permadi merupakan salah satu pendiri Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada 1973
Sebelum bergabung dengan Gerindra, dia adalah politisi dari PDIP.
Permadi Satrio Wiwoho pernah menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Gerindra. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI Komisi I pada 2004-2009 dari fraksi PDIP.
Dia menjadi anggota DPR F-PDIP 2004-2009 dari daerah pemilihan Jawa Timur IX.
Baca juga: 2 Kadernya, Fuad Bawazier-Simon Aloysius, Jadi Komisaris BUMN, Gerindra Beri Penjelasan
Selain menjadi anggota DPR, Permadi Satrio Wiwoho juga pernah tercatat menjadi anggota Komisi Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR pada periode 2004-2009.
Namun, pada 2009 ia memutuskan untuk mengundurkan diri secara resmi sebagai anggota DPR.
Pada 2019, Permadi pernah dilaporkan atas dugaan makar dan ujaran kebencian.
Hal itu terkait video yang diambil ketika dia berbicara selaku anggota lembaga pengkajian MPR pada 8 Mei 2019
Kendati demikian, ia menegaskan tak pernah berniat untuk makar.
"Saya enggak pernah makar. Saya harus siap diperiksa. Siap tidak siap, ya harus menghadap," ujar Permadi, dikutip dari Kompas.com (27/5/2024).
Baca juga: Penjelasan Gerindra soal Baliho Budisatrio Djiwandono-Kaesang Maju Pilkada Jakarta