KOMPAS.com - Video yang menampilkan seorang warga negara asing (WNA) mengatakan IKN singkatan dari Ibukota Koruptor Nepotisme viral di media sosial X (dulunya Twitter) dan Instagram.
Video WNA sebut IKN Ibukota Koruptor Nepotisme itu merupakan unggahan ulang dari akun TikTok @bule_ngoceh. Namun, pada Jumat (14/6/2024), video tersebut telah dihapus.
Melalui video terbarunya, pengunggah menyampaikan permintaan maaf atas videonya. Ia mengaku videonya soal IKN merupakan sebuah parodi hasil khayalannya.
Dalam video sebelumnya, ia menunjukkan sebuah lokasi yang diduga menjadi tempat pembangunan IKN. Dalam video, lokasi itu berupa tanah lapang di tengah perbukitan dengan peralatan pembangunan, seperti pipa dan besi.
"(Video) ini merupakan khayalan saya dan parodi," ujarnya, dilansir dari video @bule_ngoceh, Jumat.
Hingga Jumat (14/6/2024), video permintaan maaf itu sudah ditonton sebanyak 3.905 kali oleh warganet pengguna TikTok.
Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta
OIKN klaim video bukan di IKN
Juru Bicara Otorita Ibukota Nusantara (OIKN) Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik OIKN Troy Pantouw mengatakan bahwa lokasi yang disebut sebagai Ibukota Korupsi dan Nepotisme itu bukan di wilayah IKN yang berada di Kalimantan Timur.
"Dari informasi dan pengamatan yang kami peroleh, pengambilan gambarnya bukan di wilayah IKN," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/6/2024).
Troy sendiri mengaku tidak mengetahui lokasi pengambilan gambar dalam video tersebut.
Namun, ia memastikan bahwa video tersebut tidak diambil di wilayah IKN.
"Yang jelas semua ciri-ciri yang diperlihatkan di video tersebut bukan di wilayah IKN," ucapnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui apakah akan melaporkan pengunggah video hoaks itu ke jalur hukum atau tidak.
Sebelumnya, Troy telah mengingatkan bahwa pembangunan IKN berpotensi digunakan menjadi kabar hoaks oleh segelintir orang yang ingin mengambil keuntungan.
Kabar hoaks itu bisa berbentuk tulisan, lisan, foto, dan video yang berisi ujaran kebencian.
"Ujaran yang disampaikan oleh siapapun, tentu saja akan berkonsekuensi baik secara pribadi maupun efeknya kepada masyarakat sendiri." kata Troy.
"Terlebih bila ujaran yang disampaikan tidak berdasarkan data dan fakta serta kategorinya deep fake serta hoaks dan malah menimbulkan kontroversi dan diskursus yang tidak sehat di antara anggota masyarakat," imbuhnya.
Oleh sebab itu, ia mengimbau kepada masyarakat pengguna media sosial agar tidak langsung percaya 100 persen dengan foto dan video yang beredar di dunia maya.
"Harus tahu ciri-cirinya mana yang asli dan mana yang palsu. Kalau tidak, maka pembaca atau orang yang dikirim tulisan, foto, video, atau gambar akan terjebak pada kebohongan dan masuk dalam arus opini yang keliru," terang Troy.
Baca juga: Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN
Pengunggah bukan WNA
Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombe Artanto telah memberi teguran kepada pengunggah sekaligus pemilik akun @bule_ngoceh itu.
Berdasarkan penelusurannya, pria itu bukan seorang WNA, melainkan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Bogor, Jawa Barat.
"Yang bersangkutan adalah WNI yang akunnya menggunakan nama 'Om Bule'," ujar Artanto, dilansir dari Tribunnews.
Artanto juga memastikan bahwa lokasi yang ditunjukkan oleh "Om Bule" itu bukan di area IKN.
Atas perbuatannya itu, kepolisian memberikan teguran kepada pengunggah agar tidak mengulangi perbuatannya, baik di wilayah IKN maupun di daerah lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.