KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial menunjukkan seekor lele disebut sebagai ikan yeye karena mempunyai rahang bagian atas yang tampak sumbing.
Video ikan lele sumbing tersebut diunggah oleh akun X (dahulu Twitter) @KucengTerbanggg pada Rabu (12/6/2024).
Dalam video, tampak seekor ikan lele berenang-renang di dalam sebuah akuarium. Namun ikan lele tersebut mengalami cacat fisik, yakni rahang bagian atasnya yang tidak normal.
Meski begitu, lele tersebut tampak sehat dengan berenang cukup lincah dan ukuran tubuh yang normal.
“Ikan yeye,” bunyi keterangan dalam unggahan.
Hingga Sabtu (15/6/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 267.100 kali dan mendapat setidaknya 3.000 likes.
Baca juga: Ikan Nila Disebut Suka Membuat Lubang di Dasar Sungai, untuk Apa? Ini Penjelasan Pakar
Selain itu, banyak warganet yang merespons unggahan tersebut di kolom komentar. Sejumlah warganet menyebutnya sebagai lele sumbing.
Beberapa warganet juga menanyakan mengapa lele bisa memiliki cacat fisik seperti mulut sumbing.
Lantas, apa penyebab mulut sumbing pada lele?
Baca juga: Ikan Pari Disebut Bisa Tertawa jika Digelitik, Ini Faktanya
Penjelasan ahli
Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Budi Setiadi Daryono menerangkan, ikan lele tersebut mengalami cacat karena terluka pada masa mudanya.
Luka itu pun kemudian menyebabkan cacat permanen hingga lele tersebut beranjak dewasa seperti dalam video.
Sehingga menurutnya, cacat tersebut bisa jadi bukan karena faktor genetik atau bukan sebuah kelainan yang diwariskan.
“Lukanya bisa jadi karena robek oleh sesama lele (kanibal) atau terkena alat pancing,” ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Luka tersebut juga bisa disebabkan oleh predator yang sempat memburunya, seperti kucing atau burung.
“Bisa jadi jika di alam akan tidak lolos seleksi alami (tidak bisa bertahan hidup),” ungkap Budi.
Baca juga: Viral, Video Seekor Ikan Makan Kelabang, Kalajengking, dan Ular, Jenis Apa Itu?
Terkena paparan zat beracun
Sedangkan dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM Slamet Raharjo mengungkapkan cacat tersebut bisa disebabkan saat lele masih dalam bentuk embrio.
“Cacat genetik terjadi ketika embrio dalam telur sedang berkembang pada fase pembelahan sel untuk organogenesis atau pembentukan organ,” ucap Slamet saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Hal tersebut dikarenakan adanya zat racun atau zat teratogenik yang mencemari embrio lele di dalam telur.
Slamet menuturkan, telur ikan tidak memiliki cangkang yang keras, sehingga zat tersebut mudah meresap masuk ke dalamnya.
“Bila jumlah zat racun sedikit, embrio dapat bertahan hidup tapi cacat fisik,” tutur Slamet.
Adapun zat racun yang dimaksud seperti nitrat, amoniak, timbal, merkuri, dan etanol. Sedangkan zat teratogenik seperti alkohol, antibiotik, atau obat-obat tertentu.
“(Ikan lele) tidak bisa sembuh atau pulih normal karena sudah terlanjur cacat,” imbuhnya.
Baca juga: Viral, Video Ikan Dipotong Malah Memercikkan Api, Ini Kata Peneliti BRIN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.