KOMPAS.com - Sejumlah warganet mengeluhkan suhu udara yang belakangan terasa dingin terutama di pagi hari.
"Yang di tembalang pada ngerasa dingin ga?" tanya warganet melalui akun media sosial X atau Twitter @undipmfs pada Kamis (20/5/2024).
"Met pagi dari akuu yang lagi di genting, dingin banget aslii," cuit pengguna akun @simplykarlesha, Jumat (21/6/2024).
Sementara itu, akun @kohbisa berpendapat daerahnya di Surabaya terasa dingin karena Indonesia dilewati Muson Timur. Fenomena itu membawa angin dari Australia di saat wilayah Bumi bagian selatan sedang musim dingin.
"Jadi Muson Timur bawa udara dingin lewat Indonesia dari Australia," tulisnya, Jumat.
Tak hanya di Surabaya dan Semarang, warganet melaporkan suhu dingin juga terasa di Malang, Bali, Subang, dan Kediri.
Baca juga: Ramai soal Dieng Membeku Saat Jateng Alami Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Suhu terasa dingin
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani membenarkan belakangan suhu udara di Indonesia terasa dingin pada malam hingga pagi hari.
"Suhu udara dingin di malam hingga pagi hari selama musim kemarau di Indonesia adalah fenomena yang umum terjadi," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/6/2024).
BMKG telah memperkirakan wilayah Indonesia memasuki musim kemarau secara bertahap mulai Maret 2024.
Berdasarkan laporan BMKG per 21 Juni 2024, suhu minimum harian tercatat berada di Stamet Frans Sales Lega, Manggara, NTT yang mencapai 10,5 derajat Celsius pada Rabu (19/6/2024) dan 10,6 derajat Celsius pada Selasa (18/6/2024).
Suhu minimum rata-rata di wilayah Indonesia pada Juni 2024 berada dalam kisaran 15-23 derajat Celsius. Sebaliknya, suhu udara rata-rata pada Mei 2024 yaitu 27,8 derajat Celsius.
"Secara teori, seharusnya Juni memang lebih dingin," tegasnya.
Baca juga: Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG
Penyebab suhu dingin
Menurut Ida, angin Monsun akan bertiup dari Australia menuju Indonesia selama musim kemarau.
"Angin ini membawa massa udara yang lebih dingin dan kering dari wilayah selatan, di mana daerah-daerah beriklim subtropis-dingin di belahan Bumi selatan saat ini sedang mengalami musim dingin," jelasnya.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat suhu udara di beberapa daerah Indonesia menurun terutama pada malam dan siang hari.
2. Langit cerah tanpa awanSelanjutnya, Ida mengatakan, musim kemarau identik dengan langit cerah yang minim tertutup awan. Padahal, awan berperan sebagai selimut alami yang memerangkap panas di permukaan Bumi.
"Tanpa awan, panas yang diterima Bumi pada siang hari akan lebih cepat hilang pada malam hari. (Ini) menyebabkan suhu udara turun drastis," tambah dia.
3. Radiasi balik gelombang panjangIda menambahkan, permukaan Bumi pada malam hari akan melepaskan panas yang diserap sepanjang hari dalam bentuk radiasi balik gelombang panjang.
Ketika langit cerah, radiasi ini langsung dilepaskan ke atmosfer tanpa hambatan. Akibatnya, suhu udara dekat permukaan Bumi menjadi lebih dingin.
4. Kelembapan udara rendahSelain itu, Ida menuturkan, udara yang kering dengan kelembapan rendah memiliki kapasitas panas yang lebih rendah dibandingkan udara lembap. Ini berarti tempat dengan udara kering lebih cepat mengalami perubahan suhu.
"Pada musim kemarau, kelembapan udara cenderung rendah sehingga suhu udara dapat turun secara signifikan pada malam hari," lanjut dia.
5. Faktor lokalDi sisi lain, Ida menyebutkan faktor-faktor lokal suatu wilayah juga turut memengaruhi suhu udara pada malam dan pagi hari. Faktor-faktor itu seperti ketinggian tempat, topografi, dan tutupan lahan.
"Daerah dataran tinggi cenderung lebih dingin daripada daerah dataran rendah," ujar dia.
Selain itu, lanjutnya, daerah dengan banyak vegetasi cenderung memiliki suhu yang lebih stabil dibandingkan daerah dengan sedikit vegetasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.