KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan jika berbaring telentang bukan posisi melahirkan yang alami, beredar di media sosial.
Unggahan tersebut dibagikan pengguna akun media sosial X atau Twitter, @BarbaraMhangami pada Sabtu (29/6/2024).
Dalam cuitannya, pengunggah mengomentari patung diduga dari zaman Mesir Kuno yang memperlihatkan proses persalinan.
Menurut pengunggah, posisi melahirkan seperti bentuk patung tersebut merupakan cara melahirkan yang alami daripada tiduran telentang di kasur.
"Cara melahirkan yang alami adalah dengan posisi jongkok untuk menciptakan lintasan lurus ke bawah dan keluar. TIDAK berbaring telentang! Itu adalah penyiksaan. Pengobatan Barat tidak masuk akal," tulisnya.
Hingga Senin (1/7/2024), unggahan tersebut tayang sebanyak 22,6 juta kali, dibagikan 28.000 kali, dan disukai 236.000 warganet.
Lalu, benarkah cara melahirkan yang alami dengan jongkok dan bukan berbaring telentang?
Baca juga: Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya
Penjelasan dokter Boyke
Dokter spesialis ginekologi dan seksolog Boyke Dian Nugraha mengungkapkan, memang ada orang yang melahirkan dengan posisi jongkok.
Dia mengaku pernah melakukan penelitian terhadap penduduk Suku Asmat di Papua. Di sana, perempuan melahirkan dengan posisi jongkok.
"Di suku-suku terasing zaman baheula memang jongkok tapi dia melahirkan sendiri. (Perempuan) Suku Asmat waktu melahirkan pergi ke hutan sendiri," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (1/7/2024).
Boyke menambahkan, ada juga perempuan hamil dari Suku Asmat yang melahirkan dengan posisi jongkok dibantu oleh orang yang dipanggil "Mama Tua" yang bertugas seperti bidan.
"Mama Tua" yang membantu persalinan dengan posisi jongkok akan membantu perempuan yang bersalin dari belakang tubuh orang yang melahirkan.
Menurut dia, cara melahirkan dengan jongkok seperti yang dilakukan penduduk suku pedalaman boleh saja dilakukan secara alami mengikuti kondisi dan kebiasaan mereka.
Namun, cara tersebut tidak terlepas dari risiko membahayakan bagi ibu dan bayinya.
Tak hanya jongkok, kata Boyke, ada juga perempuan hamil yang melahirkan dengan posisi berdiri, mengkangkang atau litotomi, serta setengah duduk.
Namun, kata Boyke, posisi melahirkan yang lebih diakui saat ini sebagai posisi yang benar oleh tenaga kesehatan adalah posisi setengah duduk di kasur.
Nantinya, perempuan yang bersalin akan mendapatkan bantuan dari perawat, bidan, maupun dokter kandungan.
Baca juga: Daftar Perawatan Ibu Melahirkan yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024
Posisi ibu melahirkan yang terbaik
"Menurut pendapat saya, posisi terbaik adalah posisi setengah duduk, mau dia bersalin di dalam air (atau tidak)," tambahnya.
Boyke menuturkan, ibu hamil yang bersalin dengan posisi setengah duduk akan membuat gaya gravitasi membantu proses persalinan menjadi lebih mudah.
Selain itu, tenaga medis akan lebih mudah mengobservasi dan memberikan pertolongan jika terjadi masalah dalam proses bersalin.
Sebab, tenaga medis akan lebih mudah melihat kondisi janin yang dilahirkan dengan posisi ibu melahirkan setengah duduk.
Menyulitkan tenaga medis
Sebaliknya, ibu melahirkan dengan posisi jongkok atau berdiri akan menyulitkan tenaga medis saat memberikan bantuan ataupun memeriksa kondisi janin yang akan dilahirkan.
Di sisi lain, melahirkan dengan posisi setengah duduk akan memudahkan proses abdomen atau rongga perut mendorong kepala janin keluar ketika ibu mengejan dalam persalinan.
"Itu adalah posisi yang paling menyenangkan pasiennya. Dia terbantu gravitasi, saat mengejan terbantu tekanan rongga perut, dan memudahkan pertolongan persalinan," terangnya.
Selain itu, jika melahirkan dengan posisi jongkok, ada potensi janin terjatuh atau timbul kemacetan saat persalinan.
Boyke menyebut, janin yang berada dalam kondisi abnormal dalam kandungan juga lebih baik dilahirkan dengan posisi setengah duduk. Proses persalinan tersebut menjadi lebih mudah dan bayi kemungkinan besar lahir dengan normal.
Tak hanya itu, dia mengungkapkan, cara melahirkan dengan posisi setengah duduk juga dapat menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan maupun mengurangi kematian bayi.
"Boleh saja penduduk suku-suku melahirkan mengikuti alamnya. Namun sekarang ada risiko (untuk) ibu dan bayi. Posisi yang paling memudahkan untuk ibu dan penolong persalinan adalah posisi setengah duduk itu," jelas Boyke.