KOMPAS.com - Aksi heroik seorang pria melindungi dua anaknya yang terombang-ambing di tengah lautan, ramai diperbincangkan di media sosial X (Twitter).
Unggahan itu dibagikan oleh akun @Heraloebss, Rabu (3/7/2024). Disebutkan, insiden itu terjadi di perairan Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Aksi Heroik seorang ayah (Nelayan) Lindungi Anak-anaknya dari Marabahaya, Terombang-ambing di Lautan Selama 2 Jam usai Perahunya diterjang ombak" tulis unggahan tersebut.
Dalam foto yang diunggah, tampak seorang ayah terombang-ambing di lautan sambil memeluk anaknya dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya memegang ujung perahu yang sudah terbalik.
Di ujung perahu yang terbalik itu, terdapat seorang anak laki-laki lainnya yang mengenakan celana kuning dengan membawa benda yang disampirkan di bahunya.
Baca juga: 5 Fakta Nelayan Curi Hiasan Kubah Masjid dari Emas Senilai Rp 3 Miliar di Maluku
Kronologi kejadian
Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Ariasandy mengonfirmasi kejadian tersebut.
Ia menerangkan, foto yang viral di media sosial X itu menangkap momen kecelakaan laut yang menimpa kapal nelayan di Perairan Selat Lintah, Kabupaten Manggarai Barat pada Minggu (30/6/2024) pukul 12.10 Wita.
Kapal nelayan jenis pukat berwarna putih itu tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi dan angin kencang.
"Pukul 12.10 Wita, dikarenakan angin kencang dan ombak yg tinggi sehingga menyebabkan Kapal tersebut terbalik dan tenggelam," kata Ariasandy, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?
Kapal nelayan itu mengangkut 4 penumpang, yaitu Aco (38), Ucok (23), Rahman (11), dan Rahim (6).
Menurutnya, seluruh penumpang adalah keluarga yang berasal dari Gorontalo, Komodo, Manggarai Barat, NTT.
Aco merupakan ayah dari Rahman dan Rahim, sedangkan Ucok adalah keponakan Aco.
Ariasandy mengatakan, kapal nelayan jenis pukat itu semula berlayar dengan rute pantai Gorontalo menuju perairan bintang untuk mencari ikan pada Minggu (30/6/2024).
Setelah 40 menit berlayar, kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak tinggi disertai angin kencang hingga terbalik dan tenggelam.
Baca juga: Ramai soal Pengungsi Rohingya Masuk NTT dan Ber-KTP Indonesia, Ini Penjelasan Polisi
Terombang-ambil di laut selama 2 jam
Ariasandy memastikan, tidak ada korban dalam insiden kecelakaan laut itu. Seluruh korban dipastikan selamat.
"Sebanyak 4 orang dengan selamat dan selanjutnya korban meminta agar diantar kembali ke rumah di desa Gorontalo," ucapnya.
Ia menuturkan, pada saat kejadian, terdapat speed boat AR Sea Zaydan yang melintas dan membantu keempat korban.
"Kebetulan pada saat itu melintas speed boat AR Sea Zaydan yang selanjutnya membantu mengevakuasi penumpang kapal nelayan," kata dia.
Pengemudi speed boat AR Sea Zaydan kemudian langsung menginformasikan kejadian tersebut ke Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Sekitar pukul 12.40 WIB, tim yang terdiri dari personel Ditpolairud Polda NTT Pos Labuan Bajo, Sat Polair Res Mabar, dan Lanal Labuan Bajo bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk melaksanakan operasi SAR menggunakan 1 unit RIB 400 PK.
Pada pukul 14.30 Wita, tim evakuasi tiba kembali di dermaga Marina Labuan Bajo dengan membawa seluruh penumpang kapal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.