Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal PM Baru Inggris Keir Starmer, Anak Perawat yang Pernah Jadi Penasihat Ratu

Baca di App
Lihat Foto
AFP/JUSTIN TALLIS
Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer berdiri bersama istrinya, Victoria, dalam sebuah rapat umum kemenangan di Tate Modern, London, pada Jumat (5/7/2024). Partai Buruh Inggris melenggang ke tampuk kekuasaan setelah memenangkan pemilihan umum di negara itu, melewati ambang batas 326 kursi untuk menjadi mayoritas di Majelis Rendah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pemimpin Partai Buruh Inggris, Keir Starmer bakal menggantikan Rishi Sunak sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris.

Hal tersebut dipastikan setelah Partai Buruh mampu mengalahkan Partai Konservatif yang dipimpin Sunak pada Pemilu Inggris 2024.

Pada Jumat (5/7/2024), PM Inggris terpilih Keir Starmer berjanji untuk memulai periode baru di Inggris.

"Hari ini kita memulai babak baru, memulai pekerjaan perubahan, misi pembaruan nasional, dan mulai membangun kembali negara kita," ucap Starmer dalam pidato kemenangannya di London, Inggris dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/7/2024).

Hal tersebut juga menandakan runtuhnya kekuasaan Partai Konservatif di pemerintahan Inggris selama 14 tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama itu juga, Partai buruh menjadi oposisi pemerintah.

Lantas, siapakah Keir Starmer?

Baca juga: Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Profil Keir Starmer

Dikutip dari Britannica, Keir Starmer adalah pria kelahiran 2 September 1962 di London, Inggris. Ia merupakan politisi sekaligus pengacara yang menjadi pemimpin Partai Buruh sejak 2020 lalu.

Starmer adalah anak dari Rodney Starmer dan Josephine Baker. Ayahnya bekerja sebagai pembuat perkakas di sebuah pabrik, sementara ibunya adalah seorang perawat.

Nama Keir sendiri diberi oleh orangtuanya dari nama pemimpin pertama Partai Buruh, Keir Hardie.

Keir Starmer bersama tiga saudara kandung dan kedua orangtuanya tinggal di Surrey dan bersekolah di Reigate Grammar School.

Ia adalah anggota keluarga pertama yang berhasil memperoleh gelar sarjana di universitas. Starmer lulus dari Universitas Leeds dengan gelar sarjana hukum pada 1985.

Dia kemudian melanjutkan studinya dan mampu meraih gelar pascasarjana hukum perdata di St Edmund Hall, Oxford.

Antara tahun 1986 dan 1987, Starmer sempat menjadi anggota redaksi majalah sayap kiri, Socialist Alternatives.

Bersama istrinya bernama Victoria Alexander yang ia nikahi pada 2007, Starmer mempunyai seorang putra dan putri. Kini, mereka tinggal di London Utara.

Starmer memiliki kecintaan seumur hidup terhadap sepak bola. Ia telah lama bermain di liga amatir dan menjadi pendukung setia Arsenal sejak kecil.

Baca juga: Vladimir Putin Temui Kim Jong Un, Kunjungi Korut Lagi setelah 24 Tahun: Apa Misinya?

Karir Starmer sebagai pengacara

Pada 1987, Starmer mulai bekerja menjadi pengacara di Middle Temple, salah satu Inns of Court di London, yaitu lembaga hukum yang memiliki hak eksklusif untuk melatih para pengacara dan mengatur penerimaan mereka di badan hukum Inggris.

Tiga tahun kemudian, ia mendirikan praktik hukum sendiri bernama Doughty Street Chambers. Pada 2002, ia ditunjuk sebagai penasihat Ratu Elizabeth.

Saat berpraktik hukum, Starmer sebagian besar berfokus pada isu-isu hak asasi manusia (HAM), baik di Inggris maupun di luar negeri. Dia sempat membela narapidana yang dijatuhi hukuman mati di sejumlah negara Karibia.

Antara tahun 2002-2008, Starmer menjadi anggota panel penasihat hukuman mati Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran.

Selain itu, ia menjabat sebagai penasihat hak asasi manusia untuk Dewan Kepolisian Irlandia Utara dan Asosiasi Kepala Polisi Irlandia (ACPO) pada 2003-2008.

Pada 2008-2013, Starmer menjadi Director of Public Prosecutions (DPP) dan kepala Crown Prosecution Service (CPS).

Baca juga: Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Karir politik Starmer

Starmer memulai karir politiknya ketika terpilih sebagai anggota parlemen di House of Commons pada 7 Mei 2015 untuk daerah pemilihan Holborn dan St. Pancras.

Pada 2015, Starmer sempat dicalonkan sebagai pemimpin Partai Buruh menggantikan Ed Miliband.

Namun ia menolaknya karena mengaku masih kurang memiliki pengalaman sebagai pemimpin Partai Buruh.

Meski demikian, Jeremy Corbyn yang menggantikan Miliband, menunjuk Starmer sebagai sekretaris dalam negeri bayangan.

Pada Juni 2016, Starmer bergabung dengan kelompok menteri bayangan lainnya untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Corbyn saat berkembangnya Brexit (keluarnya Britania dari Uni Eropa).

Namun, Corbyn yang terpilih kembali sebagai pemimpin Partai Buruh pada akhir 2016, menunjuk Starmer sebagai sekretaris bayangan Brexit.

Pada Pemilu Inggris 2019, Partai Buruh mengalami kekalahan terburuk sejak 1935. Saat itu, Corbyn pun mengundurkan diri sebagai pemimpin partai.

Starmer pun mencalonkan diri pada Januari 2020 dan menjadi pemimpin Partai Buruh sejak 4 April 2020.

Pada Februari 2023, Starmer menguraikan lima "misi nasional" sebagai tujuan jangka panjang terkait ekonomi, kriminalitas, Layanan Kesehatan Nasional (NHS), pendidikan, dan krisis iklim yang diusulkan sebagai dasar untuk manifesto Partai Buruh berikutnya.

Baca juga: Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi