Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Larangan Menikah Sepanjang Suro atau Muharam, Ini Penjelasannya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi pernikahan dengan adat Jawa. Berikut ragam upacara adat Jewa yang terkait dengan seluruh fase kehidupan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebagian umat Islam dan masyarakat Jawa percaya tidak boleh melangsungkan pernikahan sepanjang bulan Suro atau Muharam.

Suro adalah bulan pertama dalam penanggalan Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharam pada kalender Hijriah.

Muharam sendiri merupakan awal tahun Islam atau bulan pertama Hijriah yang dihitung sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

Larangan menikah selama bulan Suro pun diungkapkan oleh pengguna media sosial X @estehgulamanis, yang menyadari banyak pernikahan sebelum tahun baru Islam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Akhir2 ini banyak pada nikah rupanya baru ngeh besok minggu udah tanggal suro," tulis warganet, Kamis (4/7/2024).

Warganet dengan nama pengguna @sintakayaknyaa juga sempat menuturkan larangan yang sama selama bulan Suro.

"Di adat Jawa, kalau bulan Muharram/Suro ada larangan melangsungkan resepsi," kata pengguna (20/8/2019).

Lantas, benarkah tidak boleh menggelar pernikahan selama Muharam atau Suro?

Baca juga: Membongkar Mitos di Balik Larangan Keluar Rumah pada Malam 1 Suro


Tidak ada larangan menikah selama Muharam dalam Islam

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, anjuran untuk tidak menggelar pernikahan selama Muharam tidak memiliki dasar yang kuat.

"Ada orang yang mengatakan bahwa di bulan ini sebaiknya kita jangan mengadakan resepsi pernikahan. Pandangan seperti demikian tidak memiliki dasar yang kuat, baik dari ayat Al Quran maupun dari hadis," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/7/2024).

Anwar menjelaskan, Muharam adalah bulan yang sarat peristiwa penting, seperti lolosnya Nabi Nuh AS dari bahaya banjir, serta selamatnya Nabi Musa AS dari kejaran Firaun.

Bulan pertama dalam penanggalan Islam ini juga menjadi awal peristiwa hijrah atau perpindahan Nabi Muhammad SAW dan sebagian muslim dari Mekkah ke Madinah.

Perjalanan bersejarah pada 622 Masehi tersebut salah satunya bertujuan untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy.

Oleh karena itu, Anwar berujar, umat Islam tetap diperbolehkan untuk melangsungkan acara pernikahan selama bulan Muharam.

"Tidak masalah (menikah di bulan Muharam)," kata dia.

Bukan larangan menikah, menurut Anwar, umat Islam justru dianjurkan untuk meningkatkan amal kebaikan, seperti berpuasa.

Anjuran tersebut termaktub dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang memiliki arti sebagai berikut:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharam, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardu adalah shalat malam." (HR Muslim).

Ibadah puasa sunah pada bulan pertama Hijriah ini kerap disebut sebagai puasa Asyura atau hari ke-10 Muharam.

"Puasa sunah di bulan Muharam ini dikenal dengan nama puasa Asyura yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam," imbuh Anwar.

Baca juga: Mengapa Bubur Merah Putih Identik dengan Perayaan 1 Suro? Ini Sejarah dan Filosofinya

Larangan nikah di bulan Suro menurut masyarakat Jawa

Berbeda, menurut kepercayaan orang Jawa, sebaiknya tidak melangsungkan acara pernikahan sepanjang bulan Suro.

Dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI), Depok, Sunu Wasono menjelaskan, bagi masyarakat Jawa, anjuran tersebut berkaitan dengan perhitungan baik atau buruknya bulan ini.

"Ada kepercayaan tentang waktu yang baik dan kurang baik untuk melakukan kegiatan tertentu. Hal itu diatur dalam primbon," kata Sunu, saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Jumat.

Waktu yang dinilai kurang baik untuk mengadakan pesta hajatan tersebut, salah satunya sepanjang bulan Suro yang dianggap sebagai bulan penuh keprihatinan.

Sunu melanjutkan, pernikahan yang digelar selama bulan ini dipercaya dapat tertimpa sejumlah gangguan, seperti rumah tangga tidak langgeng.

Hal itu serupa dengan petuah untuk tidak menikahkan dua anak dalam kurun waktu satu tahun.

"Dalam setahun menikahkan dua anak juga kurang baik, bisa salah satu tidak langgeng hubungannya," paparnya.

Baca juga: Apa Itu Weton Tulang Wangi yang Dikaitkan dengan Malam 1 Suro?

Suro bulan yang diagungkan keraton

Terpisah, dosen Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto mengungkapkan, keyakinan tidak menggelar pesta pernikahan selama Suro masih dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat Jawa.

Tidak heran, jika ada penyimpangan di bulan Suro, seperti mengadakan pesta pernikahan, akan dianggap sebagai wong ora njowo.

"Walaupun dalam satu dua kasus ada juga yang menggelar pernikahan di bulan Suro, tetapi hanya pesta resepsinya saja. Karena akad nikahnya biasanya dilaksanakan sebelum bulan Suro," terang Tundjung, saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Pemerhati budaya ini menjelaskan, Suro dianggap bulan untuk berkontemplasi atau merenungkan diri agar mendapat hidayah dari Tuhan.

Petunjuk atau bimbingan dari Tuhan tersebut diperlukan dalam menjalani hari-hari selama satu tahun agar senantiasa mendapat keselamatan.

Namun, bagi kalangan keraton, pernikahan yang sakral justru banyak digelar pada bulan Suro atau Muharam.

"Masyarakat menganggap tidak pantas menggelar pernikahan dengan waktu yang diagungkan oleh kalangan keraton, yaitu di bulan Suro," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi