Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Terjadinya Bayi Kembar?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/kckate16
Penyabab kehamilan bayi kembar.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang wanita di Desa Bodas, Kecamatan Yukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat melahirkan lima bayi kembar, Minggu (7/7/2024) pukul 19.34 WIB.

Ibu bernama Warsilah (39) itu melahirkan lima bayi kembar dengan masing-masing berjenis kelamin empat perempuan dan satu laki-laki.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (9/7/2024), bobot kelima bayi kembar itu masing-masing 1,9 kilogram; 1,75 kilogram; 1,25 kilogram; 1,6 kilogram; dan 1,9 kilogram.

Lantas, apa penyebab terjadinya bayi kembar?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Lydia dan Timothy, Bayi Kembar Tertua yang Lahir di Dunia, Usianya 30 Tahun

Penyebab bayi kembar

Ada dua jenis kembar, yaitu kembar identik dan kembar non identik. Kembar identik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi dua embrio terpisah. Embrio-embrio ini bersifat monozigot yang artinya memiliki gen identik.

Kembar identik memiliki jenis kelamin yang sama satu sama lain dan terlihat sangat mirip saat lahir.

Sementara kembar non identik terjadi ketika dua sel telur yang ada di dalam rahim dibuahi oleh sel sperma.

Embrio ini bersifat dizigotik yang berarti tidak memiliki gen identik. Sehingga kemungkinan besar anak kembar tersebut tidak berjenis kelamin sama saat lahir.

Baca juga: Kisah Wanita Kembar Siam Satu Tubuh yang Akhirnya Menikah dengan Seorang Pria di AS

Kemungkinan ibu hamil bayi kembar dapat semakin meningkat karena beberapa faktor berikut:

1. Keturunan

Dilansir dari Medical News Today, seorang wanita berpeluang lebih tinggi mengandung anak kembar jika memiliki riwayat keluarga kembar.

Jika riwayat kembar berasal dari pihak ibu, kemungkinannya akan lebih besar daripada dari pihak ayah. Namun, hal ini hanya berlaku jika pembuahan terjadi tanpa menggunakan perawatan kesuburan.

Studi menunjukkan, wanita kembar non identik bisa mengandung anak kembar sekitar satu dari setiap 60 kelahiran.

Sementara untuk pria, peluang untuk memiliki anak kembar hanya satu dari setiap 125 kelahiran.

Baca juga: Warga Rekam 2 Matahari di Mentawai, Ini Kata BMKG tentang Matahari Kembar

2. Konsumsi obat kesuburan

Beberapa obat kesuburan dapat bekerja dengan cara merangsang indung telur wanita sehingga melepaskan lebih dari satu sel telur.

Jika sperma membuahi kedua sel telur tersebut, hamil anak kembar bisa terjadi.

Selain konsumsi obat kesuburan, in vitro fertilization (IVF) juga dapat meningkatkan peluang untuk hamil anak kembar.

Tenaga kesehatan profesional melakukan IVF dengan mengekstraksi sel telur wanita dan membuahinya dengan sperma donor di laboratorium. Embrio hasil pembuahan itu kemudian dipindah ke rahim wanita.

Untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan hamil anak kembar, ahli kesehatan menempatkan lebih dari satu embrio ke dalam rahim.

Kehamilan kembar dapat terjadi jika kedua embrio tertanam dan berkembang dengan baik.

Baca juga: Bisakah Hewan Melahirkan Anak Kembar?

3. Usia

Dikutip dari The Ohio State University, potensi hamil anak kembar juga semakin meningkat ketika kehamilan terjadi pada wanita berusia 30 tahun ke atas.

Hal ini karena pada wanita di usia tersebut lebih mungkin melepaskan lebih dari satu sel telur selama siklus reproduksi.

Sebaliknya, pada wanita yang masih muda, presentasi sukar hamil lebih tinggi. Begitu pun dengan persentase keguguran.

4. Tinggi badan dan berat badan

Wanita yang kelebihan berat badan lebih mungkin melepaskan lebih dari satu sel telur pada waktu yang bersamaan. Hal ini dapat meningkatkan potensi terjadinya hamil anak kembar.

Selain berat badan, tinggi badan wanita juga bisa menjadi faktor terjadinya kehamilan anak kembar non identik.

Tidak diketahui secara pasti mengapa wanita lebih tinggi lebih mungkin hamil anak kembar.

Hipotesisnya, wanita tinggi dikaitkan dengan nutrisi yang lebih baik sehingga lebih banyak sumber daya yang tersedia untuk janin yang dikandungnya.

5. Latar belakang ras

Ras juga dapat memengaruhi tingkat kehamilan anak kembar.

Sebagian besar statistik menunjukkan, angka anak kembar terendah ada pada populasi Asia dan lebih tinggi pada populasi kulit hitam.

Hal ini mungkin disebabkan karena faktor makanan, bukan hanya genetika, tetapi ini juga masih sulit dipastikan.

Baca juga: Saat Panda Raksasa Lahirkan Anak Kembar Pertama di Korea Selatan...

Ciri-ciri hamil bayi kembar

Wanita yang mengandung bayi kembar umumnya akan merasakan tanda-tanda kehamilan seperti kehamilan tunggal.

Namun, gejala itu mungkin terjadi secara lebih intens, seperti nyeri payudara, kelelahan, kerap buang air kecil, napsu makan meningkat, dan terasa mual di pagi hari.

Dilansir dari Cleveland Clinic, hamil anak kembar manunjukkan ciri-ciri khusus, seperti:

  • Terjadi gerakan janin di usia awal kehamilan
  • Gerakan janin terasa di lebih dari satu area
  • Bentuk berukuran lebih besar dari kehamilan pada umumnya
  • Memiliki kadar hCG, hormon kehamilan, atau alfa-fetoprotein (AFP) yang tinggi, yaitu protein yang dibuat oleh hati janin
  • Mendengar lebih dari satu detak jantung pada janin saat di USG.

Baca juga: Satu Butir Telur dengan Dua Kuning, Apakah Bisa Menetas Jadi Ayam Kembar?

Faktor risiko hamil bayi kembar

Mengandung anak kembar merupakan suatu kebahagiaan tersendiri. Namun, hamil anak kembar juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

Dikutip dari Hopkins Medicine, berikut faktor risiko hamil bayi kembar:

1. Kelahiran prematur

Lebih dari 60 persen bayi kembar lahir secara prematur, yakni ketika usia kandungan belum mencapai 37 minggu.

Bayi prematur berukuran lebih kecil dan berat badan kurang dari 2,5 kilogram. Bayi prematur lahir sebelum sistem organ mereka benar-benar sudah matang sehingga kondisinya sangat rentan.

Banyak organ tubuh bayi tersebut yang belum berfungsi dengan sempurna untuk hidup di luar rahim sang ibu.

Oleh sebab itu, bayi prematur umumnya memerlukan bantuan untuk bernapas, makan, melawan infeksi, dan inkubasi untuk tetap hangat.

Dalam beberapa kasus, bayi prematur juga memerlukan perawatan di unit perawatan intensif neonatal (NICU).

Baca juga: Tidak Punya Keturunan Kembar, Apa Bisa Hamil Anak Kembar?

2. Hipertensi gestasional

Wanita yang mengandung anak kembar lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi pada saat hamil.

Kondisi ini biasanya terjadi di awal usia kehamilan dan dapat meningkatkan kemungkinan solusio plasenta atau lepasnya plasenta secara dini.

3. Anemia

Anemia dua kali lebih sering terjadi pada kehamilan kembar dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

4. Cacat lahir

Bayi kembar memiliki risiko sekitar dua kali lipat mengalami kelainan sejak lahir, termasuk kelainan tabung saraf, kelainan saluran cerna, dan kelainan jantung.

Baca juga: Viral, Unggahan Anak Kembar Disebut Bisa Saling Merasakan Hal yang Sama, Benarkah?

5. Keguguran

Keguguran hamil anak kembar atau disebut sindrom kembar lenyap lebih sering terjadi pada kehamilan anak kembar.

Sindrom ini biasanya terjadi pada trimester pertama yang disertai dengan pendarahan.

Risiko keguguran juga meningkat pada trimester selanjutnya.

6. Persalinan sesar

Posisi janin yang tidak normal pada hamil anak kembar bisa menjadi pemicu persalinan dilakukan secara sesar.

Belum lagi, jumlah air ketuban yang tidak normal juga lebih sering terjadi pada kehamilan kembar, terutama jika bayi kembar saling berbagi plasenta.

Setelah persalinan, wanita yang hamil anak kembar juga lebih berisiko mengalami pendarahan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi