KOMPAS.com - Demam berdarah adalah infeksi virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus.
Penyakit demam berdarah yang parah menjadi salah satu penyebab utama kematian di beberapa negara dengan iklim tropis dan sub-tropis.
Banyak orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi demam berdarah. Kemudian, ketika gejalanya muncul, sebagian orang masih mengiranya sebagai penyakit lain seperti flu atau demam biasa.
Untuk itu, Anda perlu mengetahui gejala umum dan penanganan demam berdarah agar bisa mendapatkan penanganan lebih awal.
Baca juga: 7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi
Gejala demam berdarah pada anak
Gejala demam berdarah umumnya ringan pada anak-anak dan mereka yang baru pertama kali mengidap penyakit ini.
Dikutip dari laman Kids Health, tanda dan gejala umum demam berdarah pada anak meliputi:
- Demam tinggi, mencapai 40 derajat celsius
- Nyeri di belakang mata dan pada persendian, otot, dan/atau tulang
- Sakit kepala parah
- Ruam di sebagian besar tubuh
- Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
- Tubuh mudah memar.
Gejala dapat dimulai antara 4 hari hingga 2 minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi, dan biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari.
Dalam 2 hingga 5 hari setelah gejala demam berdarah muncul, beberapa orang mungkin mengalami demam berdarah parah. Kondisi mereka memburuk dengan sangat cepat meskipun demamnya sudah turun.
Baca juga: Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)
Anak lebih berisiko terkena demam berdarah parah jika mereka pernah menderita demam berdarah sebelumnya.
Orang yang menderita demam berdarah parah memerlukan perawatan di rumah sakit karena penyakit ini dapat mengancam jiwa.
Tanda-tanda peringatan demam berdarah yang parah meliputi:
- Sakit perut parah
- Muntah yang tidak kunjung membaik
- Gusi berdarah
- Muntah darah
- Pernapasan cepat
- Merasa sangat lelah
- Kegelisahan.
Baca juga: 10 Gejala Demam Berdarah, Nyeri Sendi, Lelah, hingga Sakit di Belakang Mata
Penanganan demam berdarah pada anak
Gejala demam berdarah dapat dengan cepat menjadi parah sehingga memerlukan perhatian atau perawatan medis segera.
Ketika anak Anda mengalami demam, Anda bisa memberikan parasetamol dan berikan banyak cairan seperti air putih atau minuman dengan tambahan elektrolit.
Dehidrasi dapat terjadi ketika seseorang kehilangan terlalu banyak cairan tubuh karena demam, muntah, atau kurang minum cairan.
Baca juga: Catat, Ini yang Perlu Diperhatikan tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue
Dilansir dari laman UNICEF, jika anak Anda menderita demam berdarah ringan, lakukan beberapa hal berikut:
- Istirahat yang cukup.
- Minum banyak air, untuk tetap terhidrasi.
- Mengonsumsi makanan bergizi.
- Anda dapat memberinya parasetamol untuk membantu meredakan nyeri dan demam, seperti yang direkomendasikan oleh dokter.
- Kompres kulit dengan air dingin untuk menurunkan demam.
- Hindari obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen dan aspirin, karena dapat meningkatkan risiko pendarahan.
Baca juga: Ada Lonjakan Kasus, Kenali Masa Kritis Demam Berdarah
Waspadai gejala-gejala yang parah dan hubungi dokter Anda sesegera mungkin jika Anda melihatnya.
Gejala demam berdarah dapat menjadi parah dalam beberapa jam. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala demam berdarah yang parah, segera cari pertolongan medis.
Siapa pun yang menderita demam berdarah parah, termasuk anak, memerlukan perawatan di rumah sakit karena penyakit ini dapat mengancam jiwa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.