Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukhoi Superjet 100 Jatuh di Moskwa, Pesawat Sejenis Pernah Kecelakaan di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
East2West News
Sukhoi Superjet 100 Jatuh di Moscow, Jumat (13/7/2024)
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Pesawat Sukhoi Superjet 100 asal Rusia jatuh di wilayah Kolomna, Moskwa, Rusia saat melakukan uji coba penerbangan pada Jumat (12/7/2024). Sebanyak tiga awak pesawat meninggal akibat kejadian ini.

Dinukil dari AP News, Jumat (13/7/2024), otoritas darurat setempat mengungkapkan pesawat milik Gazprom Avia itu jatuh ke dalam hutan dekat Desa Apraksino, sekitar 90 kilometer tenggara ibu kota Rusia.

Belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan. Namun, menurut laporan sejumlah media Rusia, kemungkinan mesin pesawat mati karena tidak sengaja menabrak burung saat lepas landas.

Hingga berita ini dirilis, badan investigasi setempat masih menyelidiki penyebab kecelakaan dan mengimbau masyarakat tidak berspekulasi dan terburu-buru mengambil kesimpulan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kronologi Teknisi Pesawat di Bandara Iran Meninggal Usai Tersedot ke dalam Mesin Jet


Kronologi pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di Moskwa

Perusahaan gas alam Rusia Gazprom Avia menyebut, pesawat Sukhoi Superjet 100 lepas landas dari pabrik pembuatan pesawat di Lukhovitsy, yang berlokasi 110 kilometer tenggara Moskwa.

Menurut laporan media Inggris, Metro (12/7/2024), pesawat itu ditumpangi oleh tiga awak penerbangan, yakni Kapten Yevgeniy Bulavko (53), co-pilot Maxim Lukmanov, dan pramugari Vladislav Kharlamov.

Usai lepas landas, pilot secara mendadak memberikan sinyal mayday (tanda bahaya). Namun, sebelum sempat melakukan pendaratan darurat, pesawat sempat berputar-putar hingga menghabiskan bahan bakar.

Diyakini, pilot tengah mencoba mengalihkan pesawat dari area pembangunan di Desa Apraksino dan Maloe Karasevo sebelum jatuh di hutan.

Pesawat pun hilang dari pantauan radar sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Berdasarkan rekaman gambar yang beredar dari saksi mata menunjukkan, pesawat terbang rendah, tetapi relatif stabil sebelum kecelakaan terjadi.

Setelah itu, terlihat gumpalan asap hitam yang tebal mengepul ke langit saat pesawat menghantam tanah.

Video amatir dari tempat kejadian itu memperlihatkan sebagian besar badan pesawat lenyap terbakar.

Namun, otoritas setempat belum mengetahui alasan pilot memberikan sinyal tanda bahaya.

Baca juga: Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turkiye, Ditolak Isi Bahan Bakar

Sukhoi Superjet 100, pesawat penumpang komersial pertama Rusia

Melansir dari Kontan (11/5/2012), pesawat Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat penumpang komersial yang kali pertama dibuat Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet. Pesawat ini telah dikembangkan sejak 2000.

Tak hanya bagi Rusia, Superjet 100 juga menjadi pesawat sipil pertama bagi Sukhoi, perusahaan yang biasanya memproduksi pesawat tempur militer.

Dalam perjalanannya mengembangkan Superjet 100, Sukhoi bekerjasama dengan berbagai mitra dari negara lain, termasuk Boeing asal Amerika Serikat.

Pada 2008, pesawat itu akhirnya melakukan penerbangan perdananya dan sempat memperoileh setifikat operasi laik terbang Rusia tahun 2011 dan Uni Eropa di 2012.

Sukhoi Superjet 100 mulai gencar dipasarkan sejak 2010 ke berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.

Pejabat Rusia kala itu bahkan sempat menyebut, pesawat ini sebagai pencapaian besar bagi industri penerbangan sipil negaranya.

Baca juga: Kronologi Pesawat Garuda Putar Balik ke Solo Usai Antar Jemaah Haji, Dipicu Masalah Teknis Mesin

Pernah alami kecelakaan dua kali, salah satunya di Indonesia

Kecelakaan pertama Sukhoi Superjet 100 terjadi pada 9 Mei 2012 di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kejadian itu sempat menjadi sorotan, karena menelan banyak korban. Semua penumpang beserta awak pesawat yang berjumlah 45 orang meninggal.

Diberitakan Kompas.com (9/5/2023), penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak akibat kelalaian pilot yang mengabaikan peringatan Terrain Awareness Warning System (TAWS).

Akibat kelalaian tersebut, beberapa detik kemudian, pesawat menabrak tebing dan hilang dari radar pada pukul 14.50 WIB.

Saat tabrakan terjadi, diketahui pesawat berada di ketinggian sekitar 2.000 meter dari permukaan laut atau sekitar 6.500 kaki.

Kecelakaan Sukhoi Superjet 100 yang kedua terjadi di bandara Sheremetyevo Moskwa, pada Mei 2019.

Pesawat yang membawa awak kabin beserta penumpang itu sempat tersambar petir dan melakukan pendaratan darurat tak lama setelah lepas landas.

Sayangnya, pendaratan darurat tidak berjalan mulus. Pilot saat itu kadung mengendarai pesawat dengan kecepatan tinggi. Akibatnya, pesawat terbakar dan menewaskan 45 orang penumpang serta awak pesawat.

(Sumber: Kompas.com/Aditya Priyatna Darmawan | Editor: Rizal Setyo Nugroho)

Baca juga: Ada Masalah Tekanan Udara, Pesawat Malaysia Airlines Tujuan Bangkok Putar Balik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi