Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kecelakaan Tol Boyolali, Enam Orang Meninggal Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi Relawan via Antara
Minibus Isuzu Elf ringsek usai tabrakan dengan truk di Kilometer 497+800 B Jalan Tol Solo-Ngawi, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (13/7/2024). Kecelakaan di Tol Boyolali ini menewaskan 6 penumpang Elf.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebanyak enam orang meninggal dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Tol Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2024) pagi.

Insiden nahas ini terjadi di Kilometer 497+800 B Jalan Tol Solo-Ngawi, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Kecelakaan itu melibatkan minibus Isuzu elf bernomor polisi AG 7710 V yang menabrak bagian belakang truk bermuatan bata ringan bernomor polisi H 8593 NG.

Berikut sejumlah fakta kecelakaan maut yang terjadi di Tol Boyolali pada Sabtu (13/7/2024) pagi.

Baca juga: Jadi Syarat Urus SIM, Apakah Korban Kecelakaan Lalu Lintas Ditanggung BPJS Kesehatan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


1. Minibus elf bawa rombongan wisatawan

Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menjelaskan, kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (13/7/2024) sekitar pukul 03.15 WIB.

"Iya, kecelakaan di jalan tol wilayah Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali," katanya, diberitakan Antara, Sabtu.

Menurut Petrus, minibus elf awalnya berjalan dari arah timur Surabaya dengan tujuan akhir Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mobil itu membawa rombongan wisatawan sejumlah 22 orang termasuk sopir.

"Mereka akan melaksanakan wisata dari Surabaya tujuan Yogyakarta, ada 22 penumpang," tambah dia.

Dalam perjalanan sekitar pukul 04.00 WIB, elf kemudian menabrak bagian belakang truk bermuatan bata ringan yang berjalanan searah di depannya.

Akibat kecelakaan, minibus elf yang mengangkut rombongan wisatawan tersebut ringsek pada bagian bodi sebelah kiri.

Baca juga: Dalam 1 Bulan, KA Joglosemarkerto 3 Kali Terlibat Kecelakaan, 2 Korban Meninggal

2. Enam korban meninggal

Akibat kecelakaan ini, enam orang penumpang minibus elf dinyatakan meninggal dunia.

"Dari jumlah penumpang yang ada 22 orang termasuk sopir, 14 luka ringan, enam meninggal dunia, dan dua keadaan selamat," terang Petrus, dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

Korban yang meninggal dunia termasuk dua orang balita berusia 9 bulan dan 4 tahun.

Para korban yang meninggal dunia dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali. Sementara korban lainnya dibawa ke RS Universitas Sebelas Maret (UNS) dan RSUD Dr Moewardi Solo.

Berikut daftar nama penumpang minibus Isuzu elf yang menjadi korban meninggal dunia:

  1. Adiba Mulazima Fuadah Falah (4), warga Kalilom Lor 1/25 RT 3/3 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya 
  2. Abdurohim (9 bulan), warga Kalilom Lor 1/25 RT 3/3 Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya
  3. Achmad Rofiuzein (26), warga Kalilom Lor 1/25 RT 3/3, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya
  4. H Abdul Manan (69), warga Kalilom Lor 1/25 RT 3/3, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya
  5. Ahmad Fendi Ghozali (24), warga Dukuh Teken RT 1/4, Desa Teken Glagahan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk
  6. Rifatul Fatati (27), warga Dukuh Pepe RT 13/7, Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.

Baca juga: Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

3. Sopir minibus diduga mengantuk

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan maut di Tol Boyolali.

Petrus mengungkapkan, hasil penyelidikan sementara mengungkapkan ada dugaan sopir minibus mengantuk dalam perjalanan.

"Sementara ini kami menduga ada beberapa hal, yang pertama waktu kejadian saat sedang normal-normalnya manusia dalam keadaan tertidur. Kami menduga sopir mengantuk," jelasnya.

4. Minibus kelebihan muatan

Pihak kepolisian juga menemukan dugaan minibus dalam kondisi kelebihan penumpang.

Dia menilai, kendaraan yang kelebihan kapasitas akan mengakibatkan daya kerja rem kurang berfungsi.

"Akan kami kembangkan pada saat penyidikan dan penyelidikan dengan mengundang beberapa ahli," lanjut Petrus.

(Sumber: Kompas.com/Labib Zamani | Editor: Dita Angga Rusiana)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi