Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Makanan, Anggaran Rp 7.500 Dinilai Lebih Cocok untuk Camilan Bergizi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A
Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto usai memberikan pembekalan kepada 906 calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2024) sore.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Ahli gizi IPB University Ali Khomsan menilai, anggaran Rp 7.500 untuk program makan bergizi gratis terlalu mepet.

Menurutnya, angka itu jauh lebih kecil dibandingkan anggaran makan untuk balita stunting yang berada pada kisaran Rp 15.000.

Ia menilai, anggaran Rp 7.500 per anak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan snack dan camilan bergizi anak, bukan makan.

"Kalau Rp 7.500, untuk snack bergizi saya kira cukup, kalau untuk makan lengkap, kurang rasanya," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2024).

Baca juga: Prabowo Disebut Pertimbangkan Turunkan Anggaran Makan Siang Gratis Jadi Rp 7.500 Per Anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ali menjelaskan, program makan bergizi gratis semestinya juga memperhitungkan honor tukang masak sekitar Rp 2000-Rp 3000 per porsi.

Merujuk panduan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), mayoritas standar energi (harian) untuk makan siang ditetapkan pada 30 persen dari total kebutuhan, kecuali untuk Republik Moldova yang naik hingga 35 persen.

Untuk makanan ringan dan sarapan, kisaran kebutuhan energi yang akan disediakan bervariasi, mukai dari 20 hingga 25 persen.

Baca juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Disebut Jadi Rp 7.500, Budiman Sudjatmiko: Jangan Lihat Harganya...

 

Kebutuhan kalori anak

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013, jumlah kebutuhan kalori anak berbeda-beda, tergantung usia mereka.

Berikut rinciannya:

Setelah berusia 10 tahun, kebutuhan kalorinya perlu dibedakan menurut jenis kelamin, yaitu sebagai berikut:

Anak laki-laki:

Anak perempuan:

Panduan AKG dari Kemenkes ini adalah acuan pemenuhan kalori secara umum, dengan kebutuhan setiap anak kemungkinan berbeda-beda.

Oleh karena itu, alih-alih untuk makan siang gratis yang membutuhkan asupan energi tinggi antara 600-700 kalori, Ali mengusulkan program tersebut bisa dialihkan untuk camilan bergizi yang cenderung membutuhkan lebih sediki kalori, yakni sekitar 200-250 kalori.

Baca juga: Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tak cukup penuhi gizi seimbang

Ahli gizi dr Tan Shot Yen mengatakan, makan bergizi gratis bukanlah program yang berjalan seminggu atau dua minggu, tetapi akan berlangsung dalam jangka panjang.

Dengan anggaran Rp 7.500 per anak, makanan bergizi yang didapatkan mungkin hanya berupa sayur dan telur.

"Jika di Jabodetabek minimal telur dan sayur masih bisa dengan anggaran tersebut, versi warteg. Tapi masa tiap hari makan telur?" kata Tan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2024).

Ia menjelaskan, anggran Rp 7.500 tak akan bisa membeli menu protein lain, seperti daging ayam, daging sapi, dan ikan.

Apalagi, kebutuhan makanan tidak bisa dihitung dari harga mentahnya saja.

"Untuk menu daging dan ikan dirasa sulit dengan anggaran Rp 7.500, belum lagi ongkos masaknya kan. Kita juga enggak bisa hitung dari harga bahan mentah saja," jelas dia.

Baca juga: Ditinjau Prabowo, Bagaimana Pelaksanaan Makan Siang Gratis di China?

Lebih lanjut Tan mengatakan, meskipun ada sayur dan telur yang bisa menjangkau menu makan bergizi gratis, hal tersebut masih tidak cukup untuk memenuhi gizi harian anak-anak.

Pasalnya, untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, dibutuhkan keragaman pangan dengan gizi seimbang.

"Enggak bisa untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang, sebab anak butuh keragaman pangan, butuh rotasi makanan juga kalau mau makanannya 'termakan'," imbuh dia.

Ia menuturkan, standar nutrisi yang baik untuk pertumbuhan adalah menyeimbangkan kebutuhan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Sebagai gambaran, jika menu makan siang nasi, telur dadar, dan sayur touge, kebutuhan kalorinya akan seperti berikut:

  • Telur: 251 kalori
  • Taoge: 28 kal
  • Nasi putih: 130 kalori

Jadi, jumlah kalori yang didapat berada pada kisaran 409 kalori. Meskipun makanan tersebut tinggi kalori, komposisi yang tak seimbang dengan kurangnya vitamin dan mineral juga kurang mencukupi nutrisi anak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi