KOMPAS.com - Ibu hamil akan mempertimbangkan untuk memilih melahirkan normal atau secara caesar.
Pertimbangan memilih melahirkan secara normal biasanya karena terasa lebih alami dan masa pemulihannya juga dapat berlangsung lebih cepat.
Sedangkan ibu hamil yang memilih untuk melahirkan secara caesar alasannya bisa karena khawatir tidak dapat menahan rasa sakit selama menjalani proses persalinan normal.
Apapun metodenya, tujuan utamanya adalah untuk membuat proses persalinan berjalan lancar serta memastikan ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan selamat.
Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih melahirkan secara normal atau caesar, simak penjelasan dokter berikut ini.
Baca juga: Penjelasan Dokter Boyke soal Cara Melahirkan, Jongkok atau Berbaring?
Penjelasan dokter
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susianto menuturkan seorang ibu hamil berhak menentukan prosedur untuk melahirkan.
"Seorang ibu yang berusia lebih dari 17 tahun sudah diperbolehkan atau sudah berhak menentukan langkah apa yang harus dilakukan untuk proses persalinan," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (21/7/2024).
Indra menyebut hal itu sesuai hasil Resolusi 2306 dari Dewan Eripa pada 2019 yang menyatakan "Kekerasan obstetri dan ginekologi merupakan bentuk kekerasan yang telah lama disembunyikan dan masih sering diabaikan. Wanita hamil tidak seharusnya kehilangan kapasitas penuh mereka hanya karena mereka memasuki bangsal bersalin".
Menurutnya, tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, atau dokter seharusnya memberikan penjelasan tentang keuntungan dan kerugian melahirkan normal atau operasi caesar.
Sebab, semua tindakan ada risikonya. Karena itu, tenaga medis menjalankan tindakan dengan risiko teringan demi keselamatan ibu dan bayi.
"Di sini, timbul diskusi antara pasien, suami, keluarga, dan tenaga medis tentang semua pilihan yang akan diambil dalam proses melahirkan," lanjut dia.
Pertimbangan tenaga medis
Indra menjelaskan, tenaga medis akan mempertimbangkan dan memeriksa beberapa parameter sebelum menentukan proses melahirkan yang lebih tidak menyakitkan.
Beberapa hal yang diperiksa seperti ada risiko anemia selama kehamilan, bekas operasi, atau gangguan kesehatan janin.
Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul saat hamil trimester ketiga demi melihat proposi kepala janin dan panggul ibu untuk melahirkan.
"Semua itu harus dijelaskan dan didiskusikan kepada calon orangtua dan yang terpenting seorang ibu berusia lebih dari 17 tahun diperbolehkan atau sudah berhak menentukan," terang Indra.
Baca juga: Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya
Melahirkan normal atau operasi caesar
Dikutip dari penelitian Diana Pefbrianti dari Universitas Airlangga berjudul Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Metode Persalinan Rumah Sakit Pelita Insani Martapura, berikut kelebihan dan kekurangan persalinan normal atau pervaginam dengan operasi.
Persalinan normalKelebihan:
- Waktu pemulihan setelah melahirkan lebih cepat. Dalam waktu enam jam, biasanya ibu tersebut mampu berjalan sendiri
- Ibu yang melahirkan normal juga bisa bergerak bebas tanpa merasa sakit akibat jahitan dari operasi
- Ibu dan anak memiliki ikatan batin lebih kuat. Hasil tes MRI menunjukkan, angka emosi dan motivasi pada otak ibu tersebut lebih tinggi. Ini membantu ibu lebih responsif terhadap anak.
- Ibu lebih mudah menyusui dini sejak anak lahir. Sebab, ikatan batin ibu dan anak lebih kuat.
- Bayi yang lahir lebih sehat dan memilik paru-paru lebih kuat. Ini karena bayi mengalami proses pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh saat lahir melewati vagina.
Kekurangan:
- Ibu cemas dan takut saat akan melahirkan
- Meskipun jarang, dapat terjadi komplikasi perdarahan maternal
- Risiko terjadinya robekan perinium
- Risiko bayi mengalami deprivasi oksigen jika persalinan bermasalah
- Kemungkinan trauma fisik pada bayi, seperti bengkak dan memar. Risiko ini meningkat pada persalinan dengan bantuan alat
- Meningkatkan kecenderungan prolaps organ pelvis
- Dapat terjadi inversi uteri sehingga menyebabkan kematian pada ibu
- Dapat menyebabkan rasa nyeri saat ibu berhubungan dalam tiga bulan pertama setelah persalinan
- Risiko inkontinensia urin lebih besar terutama pada persalinan dengan alat, persalinan lama, dan bayi besar.
Kelebihan:
- Proses melahirkan cepat
- Rasa sakit melahirkan lebih sedikit
- Proses melahirkan tidak mengganggu vagina
- Waktu persalinan dapat direncanakan
- Solusi untuk kehamilan kembar, ukuran bayi terlalu besar, sungsang, atau ibu punya riwayat darah tinggi, jantung, dan diabetes
Kekurangan
- Risiko kematian lebih besar
- Rasa nyeri dan penyembuhan luka operasi lebih lama
- Kehamilan harus dibatasi dan dapat memerulkan operasi lagi pada persalinan berikutnya
- Harga biaya persalinan lebih mahal
- Bayi dapat sering mengantuk karena efek obat penangkal nyeri saat ibu melahirkan